Kamis, 9 Mei 2024

Ramadan

Ramadan mengajarkan kita untuk mengekang hawa nafsu. Manusia seperti yang difirmankan Allah, diciptakan dalam keadaan lemah. Di antara kelemahan itu adalah bahwa ia tidak mampu menahan diri dan mengekang segala keinginannya.

Seperti disebutkan dalam Al-Qur’an: ‘’Tidak! (kamu manusia) menginginkan hidup yang fana (jangka pendek-NM), dan membiarkan hari kemudian (jangka panjang-NM)’’.(QS. 75: 20-21).

Yamaha

Kelemahan yang dimiliki banyak manusia adalah tidak mengetahui akibat jangka panjang dari perbuatan kita sendiri yang mungkin merugikan. Kita mudah tergoda atau terdorong untuk melakukan sesuatu karena merasa tertarik.

Secara jangka pendek itu akan membawa kesenangan, tetapi kita tidak mengetahui bahwa dalam jangka panjang perbuatan itu membawa kesengsaraan. Kita seharusnya mau merenungkan semua dosa yang telah dilakukan. Dosa berarti sesuatu yang dalam jangka pendek membawa kesenangan tetapi dalam jangka panjang membawa kesengsaraan.

Manusia memang pembuat kesalahan, namun itu tidak berarti bahwa sifat manusia adalah jahat. Kejahatan masuk melalui kelemahan manusia, yang merupakan jendela, melalui proses yang disebut tergoda.

- Advertisement -

Dalam bahasa Arab, dosa atau kejahatan disebut dengan zhulm. Orang yang jahat disebut dengan zalim. Zhulm berarti gelap, karena kejahatan meninggalkan bercak-bercak hitam dalam hati yang semula bersifat nurani (terang). Jika seseorang terlalu banyak membuat kejahatan, maka bercak-bercak hitam dalam hatinya menjadi penuh, bahkan bisa menutup sama sekali, sehingga hatinya tidak lagi disebut nurani tetapi zhulmani. Ini merupakan sebuah kesengsaraan.

Moral yang tinggi itu sangat penting dan dapat dicapai dengan melatih diri lewat latihan secara kontinu dengan mengendalikan hawa nafsunya, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam selama bulan Ramadan. Moral harus ditegakkan sehingga benar-benar menjadi kekuatan hidup. Jangan sampai hal-hal yang tidak benar karena political culture, atau politik kebudayaan yang sudah kuat dan memasyarakat, kemudian dipandang benar.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tiga Makna Titah Kewajiban Puasa

Dalam kasus ini, diperlukan kehadiran orang-orang untuk menjadi pelopor gerakan moral (path finder atau al-sabiqun al-awwalun), yakni orang-orang yang terus menganjurkan dan memberikan contoh berkenaan dengan moral atau akhlak mulia. Mereka ini adalah orang-orang yang mampu mentransendensikan dirinya, atau mampu menarik dirinya dari jebakan.

Meski jumlah mereka sedikit, dan terkadang kalah, perlu diyakini bahwa orang yang memperjuangkan tegaknya moral atau akhlak itu menang secara moral tiap detik waktu dalam bulan Ramadan adalah waktu dan detik yang sangat berharga. Maka tak ada alasan di bulan Ramadan boleh menunda-nunda pekerjaan.

Berpuasa bukan berarti kita kehilangan etos kerja. Jadi di samping pekerjaan sehari-hari untuk memenuhi keperluan hidup yang tak boleh ditinggalkan, harus ditambah dengan pekerjaan ekstra dan pekerjaan tambahan lain yang akan menambah nilai dan kualitasnya sebagai manusia.

Banyak rangkaian amalan yang justru dianjurkan dalam bulan Ramadan, ada nilai tambah. Dengan nilai tambah amalan, maka rangkaian amalan inilah yang secara beruntun membimbing dan membawa ke arah perolehan pahala yang banyak. Makanya amal dan kerja telah dimulai sejak mulai sahur, subuh pagi, dan seterusnya.

Setiap detik adalah detik yang harus dipertanggungjawabkan. Makanya siang dan malam di bulan Ramadan adalah ada amal tambahan, seperti juga ibadahnyabertambah dengan Salat Tarawih, Tadarus, Berzakat, dan lainnya. Dengan demikian kita raih pahala. Orang yang paling banyak dapat meraih pahala dialah yang disebut pahlawan. Karena pahlawan adalah mereka yang banyak memperoleh pahala. Pahlawan berasal kata dari pahala.

Puasa, imsak, menahan, dan mengendalikan diri. Pengendalian yang datang dari dalam diri sendiri. Memang mudah mengendalikan orang lain, memberi perintah, menyuruh, dan memberi instruksi. Tapi betapa sukarnya memerintah dan mengendalikan diri sendiri dan mengerjakan apa yang disuruhkan pada orang lain supaya dikerjakan oleh diri sendiri lebih dulu.

Baca Juga:  Belajar Jujur dari Puasa Ramadan

Puasa bertujuan meningkatkan iman, meningkatkan amal, menjadi orang yang lebih berguna, menjadi orang yang berkualitas. Yaitu menjadi orang yang takwa. Karena di sisi Tuhan, tinggi rendahnya seseorang itu tergantung dari ketakwaan serta pengabdianya untuk sesama dan untuk Tuhannya. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.

Dan dalam sebuah ayat-Nya, Tuhan berfirman bagi orang yang bertakwa ini akan diberikan rezeki dari atas dan dari bawah, dari tempat yang tiada diduganya. Betapa banyak keuntungan yang dapat diraih bila seseorang telah bertakwa. Dia dapat jaminan bahwa rezekinya akan datang dari mana-mana.

Takwa adalah gabungan dari iman dan amal saleh. Iman adalah garis vertikal tegak lurus ke atas berhungan dengan Allah. Imannya semakin tebal dan kokoh. Hubungan dengan Allah semakin dekat dan semakin kuat. Garis vertikalnya makin tebal.

Amal saleh atau kerja yang bermanfaat, bermanfaat untuk sesama manusia. Amal saleh ini banyak berhubungan dengan kemanusiaan sehingga garisnya horizontal atau mendatar. Manusia yang berkualitas adalah mereka yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Amal saleh mempertebal dan memperkokoh garis horizontal.

Apabila garis vertikal digabung dengan garis horizontal maka akan terbentuk tanda tambah. Maka setiap saat orang yang beriman dan beramal saleh akan dapat nilai tambah dalam hidupnya. Nilai tambah atau insentif atau pahala akan diraihnya dalam setiap detik waktu yang dilaluinya. Dia banyak dapat pahala dan dialah pahlawan.

Nyaring suaranya burung kakak tua
Membuat orang banyak terpikat
Sungguh beruntung orang bertakwa
Dijanjikan bahagia dunia akhirat
***

Oleh: K Suheimi, Owner RS PMC






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos

Ramadan mengajarkan kita untuk mengekang hawa nafsu. Manusia seperti yang difirmankan Allah, diciptakan dalam keadaan lemah. Di antara kelemahan itu adalah bahwa ia tidak mampu menahan diri dan mengekang segala keinginannya.

Seperti disebutkan dalam Al-Qur’an: ‘’Tidak! (kamu manusia) menginginkan hidup yang fana (jangka pendek-NM), dan membiarkan hari kemudian (jangka panjang-NM)’’.(QS. 75: 20-21).

Kelemahan yang dimiliki banyak manusia adalah tidak mengetahui akibat jangka panjang dari perbuatan kita sendiri yang mungkin merugikan. Kita mudah tergoda atau terdorong untuk melakukan sesuatu karena merasa tertarik.

Secara jangka pendek itu akan membawa kesenangan, tetapi kita tidak mengetahui bahwa dalam jangka panjang perbuatan itu membawa kesengsaraan. Kita seharusnya mau merenungkan semua dosa yang telah dilakukan. Dosa berarti sesuatu yang dalam jangka pendek membawa kesenangan tetapi dalam jangka panjang membawa kesengsaraan.

Manusia memang pembuat kesalahan, namun itu tidak berarti bahwa sifat manusia adalah jahat. Kejahatan masuk melalui kelemahan manusia, yang merupakan jendela, melalui proses yang disebut tergoda.

Dalam bahasa Arab, dosa atau kejahatan disebut dengan zhulm. Orang yang jahat disebut dengan zalim. Zhulm berarti gelap, karena kejahatan meninggalkan bercak-bercak hitam dalam hati yang semula bersifat nurani (terang). Jika seseorang terlalu banyak membuat kejahatan, maka bercak-bercak hitam dalam hatinya menjadi penuh, bahkan bisa menutup sama sekali, sehingga hatinya tidak lagi disebut nurani tetapi zhulmani. Ini merupakan sebuah kesengsaraan.

Moral yang tinggi itu sangat penting dan dapat dicapai dengan melatih diri lewat latihan secara kontinu dengan mengendalikan hawa nafsunya, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam selama bulan Ramadan. Moral harus ditegakkan sehingga benar-benar menjadi kekuatan hidup. Jangan sampai hal-hal yang tidak benar karena political culture, atau politik kebudayaan yang sudah kuat dan memasyarakat, kemudian dipandang benar.

Baca Juga:  Rahasia Puasa dan Kesabaran Batiniah

Dalam kasus ini, diperlukan kehadiran orang-orang untuk menjadi pelopor gerakan moral (path finder atau al-sabiqun al-awwalun), yakni orang-orang yang terus menganjurkan dan memberikan contoh berkenaan dengan moral atau akhlak mulia. Mereka ini adalah orang-orang yang mampu mentransendensikan dirinya, atau mampu menarik dirinya dari jebakan.

Meski jumlah mereka sedikit, dan terkadang kalah, perlu diyakini bahwa orang yang memperjuangkan tegaknya moral atau akhlak itu menang secara moral tiap detik waktu dalam bulan Ramadan adalah waktu dan detik yang sangat berharga. Maka tak ada alasan di bulan Ramadan boleh menunda-nunda pekerjaan.

Berpuasa bukan berarti kita kehilangan etos kerja. Jadi di samping pekerjaan sehari-hari untuk memenuhi keperluan hidup yang tak boleh ditinggalkan, harus ditambah dengan pekerjaan ekstra dan pekerjaan tambahan lain yang akan menambah nilai dan kualitasnya sebagai manusia.

Banyak rangkaian amalan yang justru dianjurkan dalam bulan Ramadan, ada nilai tambah. Dengan nilai tambah amalan, maka rangkaian amalan inilah yang secara beruntun membimbing dan membawa ke arah perolehan pahala yang banyak. Makanya amal dan kerja telah dimulai sejak mulai sahur, subuh pagi, dan seterusnya.

Setiap detik adalah detik yang harus dipertanggungjawabkan. Makanya siang dan malam di bulan Ramadan adalah ada amal tambahan, seperti juga ibadahnyabertambah dengan Salat Tarawih, Tadarus, Berzakat, dan lainnya. Dengan demikian kita raih pahala. Orang yang paling banyak dapat meraih pahala dialah yang disebut pahlawan. Karena pahlawan adalah mereka yang banyak memperoleh pahala. Pahlawan berasal kata dari pahala.

Puasa, imsak, menahan, dan mengendalikan diri. Pengendalian yang datang dari dalam diri sendiri. Memang mudah mengendalikan orang lain, memberi perintah, menyuruh, dan memberi instruksi. Tapi betapa sukarnya memerintah dan mengendalikan diri sendiri dan mengerjakan apa yang disuruhkan pada orang lain supaya dikerjakan oleh diri sendiri lebih dulu.

Baca Juga:  Ramadan Menempa Kita Menjadi Insan yang Terbaik

Puasa bertujuan meningkatkan iman, meningkatkan amal, menjadi orang yang lebih berguna, menjadi orang yang berkualitas. Yaitu menjadi orang yang takwa. Karena di sisi Tuhan, tinggi rendahnya seseorang itu tergantung dari ketakwaan serta pengabdianya untuk sesama dan untuk Tuhannya. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.

Dan dalam sebuah ayat-Nya, Tuhan berfirman bagi orang yang bertakwa ini akan diberikan rezeki dari atas dan dari bawah, dari tempat yang tiada diduganya. Betapa banyak keuntungan yang dapat diraih bila seseorang telah bertakwa. Dia dapat jaminan bahwa rezekinya akan datang dari mana-mana.

Takwa adalah gabungan dari iman dan amal saleh. Iman adalah garis vertikal tegak lurus ke atas berhungan dengan Allah. Imannya semakin tebal dan kokoh. Hubungan dengan Allah semakin dekat dan semakin kuat. Garis vertikalnya makin tebal.

Amal saleh atau kerja yang bermanfaat, bermanfaat untuk sesama manusia. Amal saleh ini banyak berhubungan dengan kemanusiaan sehingga garisnya horizontal atau mendatar. Manusia yang berkualitas adalah mereka yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Amal saleh mempertebal dan memperkokoh garis horizontal.

Apabila garis vertikal digabung dengan garis horizontal maka akan terbentuk tanda tambah. Maka setiap saat orang yang beriman dan beramal saleh akan dapat nilai tambah dalam hidupnya. Nilai tambah atau insentif atau pahala akan diraihnya dalam setiap detik waktu yang dilaluinya. Dia banyak dapat pahala dan dialah pahlawan.

Nyaring suaranya burung kakak tua
Membuat orang banyak terpikat
Sungguh beruntung orang bertakwa
Dijanjikan bahagia dunia akhirat
***

Oleh: K Suheimi, Owner RS PMC






Reporter: Redaksi Riau Pos Riau Pos
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Belajar Jujur dari Puasa Ramadan

Cermin Ramadan

Takwa Puncak Puasa

Puasa dan Kepekaan Sosial

Tiga Makna Titah Kewajiban Puasa

Tak Dapat Buat Bekawan

Gembira Sejati dan Palsu

Abrasi Moral di Era Digital

Ilmu dan Ibadah

Takwa Puncak Puasa

Puasa dan Kepekaan Sosial

Tiga Makna Titah Kewajiban Puasa

Tak Dapat Buat Bekawan

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari