Silaturahmi Pj Wako dengan Seluruh Kepala Sekolah

Ajak Galakkan Budaya Melayu, Cegah Kekerasan dan LGBT

Ratusan kepala sekolah (kasek) mulai dari tingkat TK, SD, dan SMP berkumpul di Hotel Furaya, Senin (22/1). Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP sengaja mengumpulkan mereka untuk bersilaturahmi.

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pertemuan dengan seluruh kepala sekolah (kasek) tak hanya dimanfaatkan Pj Wako untuk bersilaturahmi. Ada banyak keinginan yang disampaikan Pj Wako untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Bertuah. Termasuk juga mengajak kasek untuk ikut menciptakan Pemilu Damai 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Pj Wako mengingatkan para kasek untuk menjalankan tupoksinya dalam meningkatkan mutu dan memajukan dunia pendidikan di Kota Bertuah Pekanbaru. Guru sebagai tenaga pendidik juga

- Advertisement -

diimbau menggalakkan budaya Melayu.

”Kita ingin ada peningkatan setiap tahun terkait rapor pendidikan ini,” ujar Muflihun.

Selain itu, para tenaga pendidik juga diingatkan bisa mengantisipasi perilaku menyimpang seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di lingkungan sekolah.

”LGBT menjadi salah satu isu yang kembali marak belakangan ini,” katanya.

Selain itu, tindakan kekerasan baik fisik maupun seksual juga harus diantisipasi. Tenaga pendidik diimbau bisa mengawasi para siswanya. ”Tolong ini jadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasi hal-hal tersebut tidak terjadi di lingkungan sekolah,” tegas Pj Wako.

Tak lupa, Pj Wako minta kepala sekolah bisa bersama pemerintah menjaga kondusivitas dalam menghadapi Pemilu 2024.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal menambahkan, dalam pertemuan tersebut Pj Wali Kota Pekanbaru memberikan sejumlah arahan dalam proses pendidikan di tahun 2024.

”Sebagai kepala daerah, Bapak Pj Wali Kota sudah mengarahkan kami. Ada tentang rapor pendidikan dan permasalahan yang terjadi belakangan ini,” terangnya.

Ia menyebut, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kepala sekolah yang ada di Pekanbaru. Para pemilik dan pengawas sekolah swasta yang ada di kota ini juga ikut dalam kegiatan tersebut.

”Kita bersilahturahim sekaligus melakukan evaluasi kegiatan di tahun 2023. Juga merencanakan kegiatan di tahun 2024. Pj Wako meminta supaya ada beberapa penekanan lagi, terutama akan kami laporkan rapor pendidikan memang sudah baik nomor satu di Provinsi Riau. Tetapi itukan masih bisa ditingkatkan,” tambahnya.

Rapor pendidikan itu tentang implementasi Kurikulum Merdeka ini. Kemudian juga melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, baik secara fisik maupun nonfisik. Kemudian kegiatan apa yang akan dilakukan di tahun ini.

Kemudian yang dibahas lainnya yakni tentang persoalan pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Pekanbaru. ”Kami menyampaikan juga bahwa sudah melakukan pembentukan tim anti kekerasan. Jadi baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Ini ada hubungannya dengan instruksi wali kota tentang LGBT dan pecelehan seksual. Itu isu-isu yang disampaikan. Beliau meminta kami harus bersama dalam menangani persoalan tentang kekerasan,” paparnya.

Untuk mempopulerkan kembali budaya Melayu sebagaimana yang diinginkan Pj Wako, Abdul Jamal katakan, setiap hari Jumat warga sekolah memakai seragam Melayu. ”Hari Jumat juga dijadikan hari berbahasa Melayu, dan itu sudah dijawab bahwa di dalam Kurikulum Merdeka. Di dalam implementasi P5 memang itu, di dalamnya ada kebudayaan dan kearifan lokal,” ujar Abdul Jamal.***

Ratusan kepala sekolah (kasek) mulai dari tingkat TK, SD, dan SMP berkumpul di Hotel Furaya, Senin (22/1). Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP sengaja mengumpulkan mereka untuk bersilaturahmi.

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pertemuan dengan seluruh kepala sekolah (kasek) tak hanya dimanfaatkan Pj Wako untuk bersilaturahmi. Ada banyak keinginan yang disampaikan Pj Wako untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Bertuah. Termasuk juga mengajak kasek untuk ikut menciptakan Pemilu Damai 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Pj Wako mengingatkan para kasek untuk menjalankan tupoksinya dalam meningkatkan mutu dan memajukan dunia pendidikan di Kota Bertuah Pekanbaru. Guru sebagai tenaga pendidik juga

diimbau menggalakkan budaya Melayu.

”Kita ingin ada peningkatan setiap tahun terkait rapor pendidikan ini,” ujar Muflihun.

Selain itu, para tenaga pendidik juga diingatkan bisa mengantisipasi perilaku menyimpang seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di lingkungan sekolah.

”LGBT menjadi salah satu isu yang kembali marak belakangan ini,” katanya.

Selain itu, tindakan kekerasan baik fisik maupun seksual juga harus diantisipasi. Tenaga pendidik diimbau bisa mengawasi para siswanya. ”Tolong ini jadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasi hal-hal tersebut tidak terjadi di lingkungan sekolah,” tegas Pj Wako.

Tak lupa, Pj Wako minta kepala sekolah bisa bersama pemerintah menjaga kondusivitas dalam menghadapi Pemilu 2024.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal menambahkan, dalam pertemuan tersebut Pj Wali Kota Pekanbaru memberikan sejumlah arahan dalam proses pendidikan di tahun 2024.

”Sebagai kepala daerah, Bapak Pj Wali Kota sudah mengarahkan kami. Ada tentang rapor pendidikan dan permasalahan yang terjadi belakangan ini,” terangnya.

Ia menyebut, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kepala sekolah yang ada di Pekanbaru. Para pemilik dan pengawas sekolah swasta yang ada di kota ini juga ikut dalam kegiatan tersebut.

”Kita bersilahturahim sekaligus melakukan evaluasi kegiatan di tahun 2023. Juga merencanakan kegiatan di tahun 2024. Pj Wako meminta supaya ada beberapa penekanan lagi, terutama akan kami laporkan rapor pendidikan memang sudah baik nomor satu di Provinsi Riau. Tetapi itukan masih bisa ditingkatkan,” tambahnya.

Rapor pendidikan itu tentang implementasi Kurikulum Merdeka ini. Kemudian juga melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, baik secara fisik maupun nonfisik. Kemudian kegiatan apa yang akan dilakukan di tahun ini.

Kemudian yang dibahas lainnya yakni tentang persoalan pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Pekanbaru. ”Kami menyampaikan juga bahwa sudah melakukan pembentukan tim anti kekerasan. Jadi baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Ini ada hubungannya dengan instruksi wali kota tentang LGBT dan pecelehan seksual. Itu isu-isu yang disampaikan. Beliau meminta kami harus bersama dalam menangani persoalan tentang kekerasan,” paparnya.

Untuk mempopulerkan kembali budaya Melayu sebagaimana yang diinginkan Pj Wako, Abdul Jamal katakan, setiap hari Jumat warga sekolah memakai seragam Melayu. ”Hari Jumat juga dijadikan hari berbahasa Melayu, dan itu sudah dijawab bahwa di dalam Kurikulum Merdeka. Di dalam implementasi P5 memang itu, di dalamnya ada kebudayaan dan kearifan lokal,” ujar Abdul Jamal.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya