RIAUPOS.CO – Tahapan pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe Pratama Penyagun, Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti bakal diperpanjangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti M Fahri mengatakan, bobot pembangunan rumah sakit ini masih sekitar 75 persen, sementara masa pengerjaan berakhir pada 30 Desember 2024 mendatang.
“Bobot masih 75 persen. Untuk itu dapat kami pastikan hingga batas akhir pengerjaan yang tertuang dalam kontrak tidak cukup, sehingga perlu penambahan waktu pengerjaan,” ungkapnya, Kamis (5/12).
Kompensasi penambahan waktu dampak keadaan kahar atau force majeure. Jika kebijakan tersebut tidak ditempuh, menurut Fahri proses pembanguan berpotensi mandek. “Penambahan waktu itu akan dilakukan dalam bulan ini,” ujarnya.
Dengan begitu, kata dia, pembangunan rampung sesuai dengan perencanaan sehingga dapat difungsikan sebagaimana perlunya. “Semula terkendala oleh rutinitas pasokan material dari laut ke darat. Kondisi tersebut dampak kondisi pelabuhan yang tidak memadai. Sehingga loading muatan harus dilakukan bertahap,” ujarnya.
Fahri menerangkan, pembangunan RS tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Umum (DAK) dengan anggaran Rp45 miliar di atas lahan seluas 3 haktare yang merupakan hibah dari Pemerintah Desa Penyagun.
Anggaran sebesar itu tidak hanya meliputi pembangunan gedung atau fisik, melainkan mencakup pengadaan alat kesehatan dan armada untuk puskesmas keliling. “Selain fisik pembangunan turut mencakup fasilitas lain, seperti alat kesehatan,” ujarnya.
Dikatakan Fahri, pembangunan RS itu ditujukan agar lebih memudahkan masyarakat, khususnya di Kecamatan Rangsang dan sekitarnya untuk memperoleh layanan kesehatan di rumah sakit, selain tiga Puskesmas yang berdekatan dengan kecamatan tersebut.
Hal itu mengingat jarak yang harus ditempuh masyarakat cukup jauh untuk menjangkau RSUD Kepulauan Meranti yang terletak di Kota Selatpanjang.
Bahkan bisa memakan waktu hingga 2 jam lebih untuk bisa sampai di RSUD. Tak jarang jika masyarakat Rangsang dan sekitarnya lebih memilih berobat keluar daerah tepatnya ke kabupaten tetangga, Tanjung Balai Karimun.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang