Jumat, 22 November 2024

BPKH Mulai Investasi Langsung di Arab Saudi

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jangan kaget saat di hotel nanti, jemaah haji menemukan tenant-tenant makanan khas Indonesia. Apakah itu kopi, ayam goreng, atau bakso. Pasalnya mulai tahun ini, lobi hotel tempat jemaah menginap akan dikomersilkan. Skema ini bagian dari langkah awal investasi langsung Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKJ) di Arab Saudi. 

Untuk menjalankan investasi langsung di Arab Saudi, BPKH mendirikan anak usaha bernama BPKH Limited. Secara khusus BPKH Limited menandatangani kerjasama dengan sejumlah mitra di Jakarta, Kamis (15/2). Kerja sama itu tidak hanya terkait pengelolaan space lobi hotel jemaah haji Indonesia di Makkah. Tetapi juga layanan katering jemaah haji.

- Advertisement -

Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan untuk skema pengelolaan space lobi hotel tempat jemaah menginap, mereka akan berkomunikasi dengan UMKM serta brand kuliner lokal Indonesia. “Kita akan membawa brand-brand kuliner lokal Indonesia yang sudah familiar ke Makkah,” katanya.

Upaya ini sekaligus bisa mengatasi rasa rindu jemaah haji terhadap cita rasa kuliner nusantara. Jadi tidak sebatas mengonsumsi masakan reguler yang disiapkan oleh katering Arab Saudi. Sidiq menegaskan dari perputaran uang haji sekitar Rp20 triliun tiap tahunnya, harus ada yang kembali ke Indonesia. Melibatkan UMKM atau brand kuliner lokal di Makkah, salah satu strategi untuk mewujudkannya.

Baca Juga:  Jemaah Haji Riau Kembali Mulai 24 Juni, Lempar Jumrah Pakai Sistem Buka Tutup

Selain itu Sidiq mengatakan BPKH Limited juga akan menyediakan katering untuk jemaah Indonesia. Memang tidak langsung memenuhi keperluan makan jemaah haji selama di Arab Saudi. “Kami nanti melayani dua hari sebelum masa Armuzna dan dua hari setelah masa Armuzna,” katanya.

- Advertisement -

Seperti diketahui pada masa-masa itu pengiriman katering jemaah dihentikan sementara. Karena lalu lintas Kota Makkah sangat padat.  Sidiq mengatakan skema yang disiapkan adalah mengirim masakan siap saji dari Indonesia. Setibanya di Saudi, tinggal memerlukan proses sebentar. Apakah itu dipanaskan atau sejenisnya.

Dia mengatakan upaya ini perlu dijalankan dengan teliti. Karena terkait dengan regulasi BPOM-nya Arab Saudi juga. Dia berharap mitra mereka di Arab Saudi nanti bisa menjalankan pengiriman itu dengan lancar.

Perhitungan sementara, keperluan konsumsi pada masa sebelum dan sesudah Armuzna sekitar 4 juta porsi. BPKH untuk tahap awal, bisa menyiapkan sekitar 2,5 juta porsi. Dia menegaskan tahun ini adalah langkah awal BPKH Limited menjalankan misi investasi langsung di ekosistem perhajian di Arab Saudi.

Baca Juga:  Dikritik Pakai Seragam Ala Militer, Begini Respon DPR

Ketua Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menyambut baik rencana investasi langsung itu. Dia juga mengakui, ada tantangan besar yang harus mereka antisipasi. Khususnya soal penyediaan katering. Pasalnya selama ini BPKH dalam berinvestasi cenderung pada bentuk keuangan saja.

“Tidak bisa membayangkan punya dapur dan storage sendiri. Karena selama ini saya seringnya order makanan lewat online,” katanya lantas tertawa. Fadlul menegaskan BPKH memang perlu mulai meningkatkan porsi investasi langsung. Diantara tujuannya adalah menaikkan return atau imbal hasil tahunan di atas 10 persen atau dobel digit.

Menurut dia jika investasi hanya di produk keuangan seperi sukuk atau deposito, cukup sulit untuk mengejar hasil investasi dua digit. Namun dia memastikan dalam menjalankan investasi langsung itu, tetap mengutamakan aspek kehati-hatian. Misi mereka selain meningkatkan hasil investasi, juga menggenjot layanan haji sebaik mungkin.(wan/jpg) 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jangan kaget saat di hotel nanti, jemaah haji menemukan tenant-tenant makanan khas Indonesia. Apakah itu kopi, ayam goreng, atau bakso. Pasalnya mulai tahun ini, lobi hotel tempat jemaah menginap akan dikomersilkan. Skema ini bagian dari langkah awal investasi langsung Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKJ) di Arab Saudi. 

Untuk menjalankan investasi langsung di Arab Saudi, BPKH mendirikan anak usaha bernama BPKH Limited. Secara khusus BPKH Limited menandatangani kerjasama dengan sejumlah mitra di Jakarta, Kamis (15/2). Kerja sama itu tidak hanya terkait pengelolaan space lobi hotel jemaah haji Indonesia di Makkah. Tetapi juga layanan katering jemaah haji.

- Advertisement -

Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan untuk skema pengelolaan space lobi hotel tempat jemaah menginap, mereka akan berkomunikasi dengan UMKM serta brand kuliner lokal Indonesia. “Kita akan membawa brand-brand kuliner lokal Indonesia yang sudah familiar ke Makkah,” katanya.

Upaya ini sekaligus bisa mengatasi rasa rindu jemaah haji terhadap cita rasa kuliner nusantara. Jadi tidak sebatas mengonsumsi masakan reguler yang disiapkan oleh katering Arab Saudi. Sidiq menegaskan dari perputaran uang haji sekitar Rp20 triliun tiap tahunnya, harus ada yang kembali ke Indonesia. Melibatkan UMKM atau brand kuliner lokal di Makkah, salah satu strategi untuk mewujudkannya.

- Advertisement -
Baca Juga:  1.169 Tenda Disiapkan untuk JCH Indonesia

Selain itu Sidiq mengatakan BPKH Limited juga akan menyediakan katering untuk jemaah Indonesia. Memang tidak langsung memenuhi keperluan makan jemaah haji selama di Arab Saudi. “Kami nanti melayani dua hari sebelum masa Armuzna dan dua hari setelah masa Armuzna,” katanya.

Seperti diketahui pada masa-masa itu pengiriman katering jemaah dihentikan sementara. Karena lalu lintas Kota Makkah sangat padat.  Sidiq mengatakan skema yang disiapkan adalah mengirim masakan siap saji dari Indonesia. Setibanya di Saudi, tinggal memerlukan proses sebentar. Apakah itu dipanaskan atau sejenisnya.

Dia mengatakan upaya ini perlu dijalankan dengan teliti. Karena terkait dengan regulasi BPOM-nya Arab Saudi juga. Dia berharap mitra mereka di Arab Saudi nanti bisa menjalankan pengiriman itu dengan lancar.

Perhitungan sementara, keperluan konsumsi pada masa sebelum dan sesudah Armuzna sekitar 4 juta porsi. BPKH untuk tahap awal, bisa menyiapkan sekitar 2,5 juta porsi. Dia menegaskan tahun ini adalah langkah awal BPKH Limited menjalankan misi investasi langsung di ekosistem perhajian di Arab Saudi.

Baca Juga:  Bikin Bangga, Voice of Baceprot (VoB), Tur Keliling Eropa

Ketua Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menyambut baik rencana investasi langsung itu. Dia juga mengakui, ada tantangan besar yang harus mereka antisipasi. Khususnya soal penyediaan katering. Pasalnya selama ini BPKH dalam berinvestasi cenderung pada bentuk keuangan saja.

“Tidak bisa membayangkan punya dapur dan storage sendiri. Karena selama ini saya seringnya order makanan lewat online,” katanya lantas tertawa. Fadlul menegaskan BPKH memang perlu mulai meningkatkan porsi investasi langsung. Diantara tujuannya adalah menaikkan return atau imbal hasil tahunan di atas 10 persen atau dobel digit.

Menurut dia jika investasi hanya di produk keuangan seperi sukuk atau deposito, cukup sulit untuk mengejar hasil investasi dua digit. Namun dia memastikan dalam menjalankan investasi langsung itu, tetap mengutamakan aspek kehati-hatian. Misi mereka selain meningkatkan hasil investasi, juga menggenjot layanan haji sebaik mungkin.(wan/jpg) 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari