Selasa, 15 Juli 2025

Inhu Darurat Bencana Abrasi dan Tanah Longsor

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Abrasi di enam kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sedikitnya sudah terjadi di 13 titik. Abrasi yang terjadi merusak fasilitas umum dan permukiman warga.

Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Inhu menetapkan status darurat bencana abrasi dan tanah longsor tahun 2025, Senin (14/7). Karena, Sungai Indragiri yang membentang di 10 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Inhu terus diancam abrasi.

Penetapan status itu melalui rapat koordinasi (rakor) penetapan status darurat bencana abrasi dan tanah longsor itu dipimpin Bupati Inhu Ade Agus Hartanto SSos MSi. Rakor juga dihadiri sejumlah anggota forkopimda serta Kepala BWS Sumatera III Pekanbaru Syauqiyatul Afnani Rangkuti ST MT.

Baca Juga:  Ancaman Abrasi di Pulau Bengkalis Makin Mengkhawatirkan

Bupati Inhu Ade Agus Hartanto pada kesempatan itu menyampaikan, kondisi Sungai Indragiri sedang tidak baik-baik saja. ’’Abrasi terus mengancam dan perlu penanganan. Bahkan, kondisi yang terjadi sudah dikoordinasi ke BNPB dan BWS Sumatera III Pekanbaru,’’ ujar Ade Agus Hartanto.

Namun, sambungnya, apa yang dilakukan itu, belum memberikan hasil yang maksimal. Makanya perlu rapat koordinasi dan penetapan status darurat. Sehingga dengan penetapan status darurat tersebut akan dapat mempercepat penanganan.

Kemudian, kepada masyarakat yang berada di sepanjang daerah aliran sungai, diimbau waspada dengan berbagai ancaman bencana abrasi.

‘’Masyarakat yang melintas di daerah terdampak abrasi juga diharapkan waspada,’’ harap Bupati.

Kepala BWS Sumatera III Pekanbaru, Syauqiyatul Afnani Rangkuti ST MT mengatakan, pihaknya membawahi empat sungai yang ada di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Tiga Jembatan Rusak Berat, Satu Dianggarkan untuk Diperbaiki

‘’Selain Sungai Indragiri, kami juga membawahi Sungai Siak, Sungai Kampar dan Sungai Rokan,’’ ucapnya.

Untuk saat ini, sambungnya, akan ada penanganan darurat berupa pemasangan bronjong sehingga abrasi terjadi tidak meluas dan tidak mengancam jembatan Trio Amanah yang tak jauh dari lokasi abrasi.

‘’Saat ini sudah ada 1.000 bronjong yang akan ditempatkan di spot-spot yang dapat menjaga aset pemerintah seperti jembatan dan lain,’’ bebernya.(hen)






Reporter: Kasmedi

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Abrasi di enam kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sedikitnya sudah terjadi di 13 titik. Abrasi yang terjadi merusak fasilitas umum dan permukiman warga.

Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Inhu menetapkan status darurat bencana abrasi dan tanah longsor tahun 2025, Senin (14/7). Karena, Sungai Indragiri yang membentang di 10 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Inhu terus diancam abrasi.

Penetapan status itu melalui rapat koordinasi (rakor) penetapan status darurat bencana abrasi dan tanah longsor itu dipimpin Bupati Inhu Ade Agus Hartanto SSos MSi. Rakor juga dihadiri sejumlah anggota forkopimda serta Kepala BWS Sumatera III Pekanbaru Syauqiyatul Afnani Rangkuti ST MT.

Baca Juga:  Ancaman Abrasi di Pulau Bengkalis Makin Mengkhawatirkan

Bupati Inhu Ade Agus Hartanto pada kesempatan itu menyampaikan, kondisi Sungai Indragiri sedang tidak baik-baik saja. ’’Abrasi terus mengancam dan perlu penanganan. Bahkan, kondisi yang terjadi sudah dikoordinasi ke BNPB dan BWS Sumatera III Pekanbaru,’’ ujar Ade Agus Hartanto.

Namun, sambungnya, apa yang dilakukan itu, belum memberikan hasil yang maksimal. Makanya perlu rapat koordinasi dan penetapan status darurat. Sehingga dengan penetapan status darurat tersebut akan dapat mempercepat penanganan.

- Advertisement -

Kemudian, kepada masyarakat yang berada di sepanjang daerah aliran sungai, diimbau waspada dengan berbagai ancaman bencana abrasi.

‘’Masyarakat yang melintas di daerah terdampak abrasi juga diharapkan waspada,’’ harap Bupati.

- Advertisement -

Kepala BWS Sumatera III Pekanbaru, Syauqiyatul Afnani Rangkuti ST MT mengatakan, pihaknya membawahi empat sungai yang ada di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Jasad Wanita Ditemukan Mengapung, Tak Ada Tanda Kekerasan

‘’Selain Sungai Indragiri, kami juga membawahi Sungai Siak, Sungai Kampar dan Sungai Rokan,’’ ucapnya.

Untuk saat ini, sambungnya, akan ada penanganan darurat berupa pemasangan bronjong sehingga abrasi terjadi tidak meluas dan tidak mengancam jembatan Trio Amanah yang tak jauh dari lokasi abrasi.

‘’Saat ini sudah ada 1.000 bronjong yang akan ditempatkan di spot-spot yang dapat menjaga aset pemerintah seperti jembatan dan lain,’’ bebernya.(hen)






Reporter: Kasmedi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Abrasi di enam kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sedikitnya sudah terjadi di 13 titik. Abrasi yang terjadi merusak fasilitas umum dan permukiman warga.

Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Inhu menetapkan status darurat bencana abrasi dan tanah longsor tahun 2025, Senin (14/7). Karena, Sungai Indragiri yang membentang di 10 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Inhu terus diancam abrasi.

Penetapan status itu melalui rapat koordinasi (rakor) penetapan status darurat bencana abrasi dan tanah longsor itu dipimpin Bupati Inhu Ade Agus Hartanto SSos MSi. Rakor juga dihadiri sejumlah anggota forkopimda serta Kepala BWS Sumatera III Pekanbaru Syauqiyatul Afnani Rangkuti ST MT.

Baca Juga:  Enam Puskesmas Raih Predikat Paripurna

Bupati Inhu Ade Agus Hartanto pada kesempatan itu menyampaikan, kondisi Sungai Indragiri sedang tidak baik-baik saja. ’’Abrasi terus mengancam dan perlu penanganan. Bahkan, kondisi yang terjadi sudah dikoordinasi ke BNPB dan BWS Sumatera III Pekanbaru,’’ ujar Ade Agus Hartanto.

Namun, sambungnya, apa yang dilakukan itu, belum memberikan hasil yang maksimal. Makanya perlu rapat koordinasi dan penetapan status darurat. Sehingga dengan penetapan status darurat tersebut akan dapat mempercepat penanganan.

Kemudian, kepada masyarakat yang berada di sepanjang daerah aliran sungai, diimbau waspada dengan berbagai ancaman bencana abrasi.

‘’Masyarakat yang melintas di daerah terdampak abrasi juga diharapkan waspada,’’ harap Bupati.

Kepala BWS Sumatera III Pekanbaru, Syauqiyatul Afnani Rangkuti ST MT mengatakan, pihaknya membawahi empat sungai yang ada di Provinsi Riau.

Baca Juga:  Retakan Akibat Abrasi Makin Mengkhawatirkan

‘’Selain Sungai Indragiri, kami juga membawahi Sungai Siak, Sungai Kampar dan Sungai Rokan,’’ ucapnya.

Untuk saat ini, sambungnya, akan ada penanganan darurat berupa pemasangan bronjong sehingga abrasi terjadi tidak meluas dan tidak mengancam jembatan Trio Amanah yang tak jauh dari lokasi abrasi.

‘’Saat ini sudah ada 1.000 bronjong yang akan ditempatkan di spot-spot yang dapat menjaga aset pemerintah seperti jembatan dan lain,’’ bebernya.(hen)






Reporter: Kasmedi

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari