Senin, 20 Mei 2024

Datangkan Beras dari Luar Daerah

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Impian Kabupaten Pelalawan menjadi daerah penghasil swasembada pangan beras sampai saat ini belum terwujud. Di mana dengan hamparan sawah terluas di Provinsi Riau sebanyak 5.008 hektare, Pelalawan masih mendatangkan beras dari luar daerah.

Guna mengejar target yang diinginkan, Pemkab Pelalawan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan akan terus melakukan terobosan baru dengan melakukan penanaman padi sebanyak dua kali dalam setahun.

Yamaha

“Memang stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat belum mencukupi, terpaksa kita masih mendatangkan beras dari luar Provinsi Riau. Beras yang kita datangkan dari Provinsi Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan,” kata Kepala DKPTPH Kabupaten Pelalawan H Zulkifli MSi, Jumat (26/1).

Baca Juga:  Lalu Lintas Jalintim Masih Padat Merayap

Diungkapkannya, kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Pelalawan pertahun kurang lebih 27 ribu ton. Sedangkan beras asal Kabupaten Pelalawan sendiri yang bisa dipenuhi para petani hanya baru kurang lebih 15 ribu ton.

Alhasil, guna memenuhi kebutuhan beras, Pemkab Pelalawan mendatangkan beras dari luar daerah.

- Advertisement -

“Untuk lahan pertanian yang tersedia saat ini, kalau lahan pertanian seluas 7.960 hektare. Di mana baru difungsikan seluas 5.008 hektare. Dalam setahun, para petani hanya menanam sebanyak sekali. Makanya untuk mewujudkan Kabupaten Pelalawan sebagai daerah swasembada pangan beras belum bisa saat ini,” ujarnya.

Terkait beras asli Kabupaten Pelalawan sudah dirasakan masyarakat Negeri Seiya Sekata ini. Zulkifli menambahkan, beras asli Kabupaten Pelalawan belum bisa dirasakan oleh masyarakat, hanya masyarakat tempatan yang memproduksi saja yang bisa merasakan beras tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Apel Bulan K3 Nasional, RAPP Komit Jalankan K3

Salah satunya masyarakat Kecamatan Kuala Kampar saja. Beras dari Pelalawan banyak dikirim keluar Kabupaten Pelalawan yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Provinsi Kepulauan Riau.

“Memang betul, hanya 5 persen saja masyarakat Kabupaten Pelalawan yang merasakan beras Penyalai. Untuk mewujudkan swasembada pangan beras, saat ini kami akan membuat terobosan baru. Di mana kita minimal memakai IP 200 (dua kali setahun menanam, red), pemeliharaan tanaman secara intensif untuk meningkatkan produksi padi, ekstensifikasi lahan baru dan manfaatkan lahan tidur. Semoga impian kita mewujudkan swasembada pangan beras terealisasi ke depannya,” ucap Zulkifli.(gem)

Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) – Impian Kabupaten Pelalawan menjadi daerah penghasil swasembada pangan beras sampai saat ini belum terwujud. Di mana dengan hamparan sawah terluas di Provinsi Riau sebanyak 5.008 hektare, Pelalawan masih mendatangkan beras dari luar daerah.

Guna mengejar target yang diinginkan, Pemkab Pelalawan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan akan terus melakukan terobosan baru dengan melakukan penanaman padi sebanyak dua kali dalam setahun.

“Memang stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat belum mencukupi, terpaksa kita masih mendatangkan beras dari luar Provinsi Riau. Beras yang kita datangkan dari Provinsi Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan,” kata Kepala DKPTPH Kabupaten Pelalawan H Zulkifli MSi, Jumat (26/1).

Baca Juga:  Jalan Simpang Perak Longsor, Pangkalankerinci Dikepung Banjir

Diungkapkannya, kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Pelalawan pertahun kurang lebih 27 ribu ton. Sedangkan beras asal Kabupaten Pelalawan sendiri yang bisa dipenuhi para petani hanya baru kurang lebih 15 ribu ton.

Alhasil, guna memenuhi kebutuhan beras, Pemkab Pelalawan mendatangkan beras dari luar daerah.

“Untuk lahan pertanian yang tersedia saat ini, kalau lahan pertanian seluas 7.960 hektare. Di mana baru difungsikan seluas 5.008 hektare. Dalam setahun, para petani hanya menanam sebanyak sekali. Makanya untuk mewujudkan Kabupaten Pelalawan sebagai daerah swasembada pangan beras belum bisa saat ini,” ujarnya.

Terkait beras asli Kabupaten Pelalawan sudah dirasakan masyarakat Negeri Seiya Sekata ini. Zulkifli menambahkan, beras asli Kabupaten Pelalawan belum bisa dirasakan oleh masyarakat, hanya masyarakat tempatan yang memproduksi saja yang bisa merasakan beras tersebut.

Baca Juga:  Antrean Jalintim Kembali Mengular

Salah satunya masyarakat Kecamatan Kuala Kampar saja. Beras dari Pelalawan banyak dikirim keluar Kabupaten Pelalawan yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Provinsi Kepulauan Riau.

“Memang betul, hanya 5 persen saja masyarakat Kabupaten Pelalawan yang merasakan beras Penyalai. Untuk mewujudkan swasembada pangan beras, saat ini kami akan membuat terobosan baru. Di mana kita minimal memakai IP 200 (dua kali setahun menanam, red), pemeliharaan tanaman secara intensif untuk meningkatkan produksi padi, ekstensifikasi lahan baru dan manfaatkan lahan tidur. Semoga impian kita mewujudkan swasembada pangan beras terealisasi ke depannya,” ucap Zulkifli.(gem)

Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari