Kamis, 9 Mei 2024

Korban Banjir Rohul Tunggu Bantuan Sembako

Jalintim Belum Memungkinkan Dibuka Dua Jalur

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan belum juga surut hingga Ahad (28/1). Alhasil, Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras belum memungkinkan untuk dibuka dua jalur karena tinggi banjir masih 50 sentimeter (cm).

“Tinggi permukaan air masih di angka 50 sentimeter, jalan berlubang dan rusak sehingga kondisi ini belum memungkinkan kami untuk membuka jalan dua jalur. Lalu lintas masih diberlakukan pola buka tutup oleh petugas gabungan,” papar Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SIK didampingi Kasatlantas AKP Akira Ceria kepada Riau Pos, Ahad (28/1).

Yamaha

Kondisi tersebut tentunya membuat aktivitas moda transportasi masih belum normal. Alhasil, antrean kendaraan masih mengular. “Hingga saat ini, arus lalu lintas di Jalintim KM 83 masih padat merayap. Namun demikian arus lalu lintas tetap berjalan dan tidak ada penumpukan yang menghambat jalannya moda transportasi di lapangan,” tambahnya.

Suwinto juga berharap kerja sama yang baik dari seluruh pengguna jalan dengan petugas di lokasi banjir demi kepentingan bersama. “Kami terus mengimbau pengendara, khususnya mobil kecil agar tetap mengikuti jalur antrean dan sabar menunggu buka tutup serta tidak mendahului dengan menerobos jalur berlawanan arah,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kasat Lantas AKP Akura Ceria menambahkan, tim gabungan terus berjaga dan mengatur arus lalu lintas. Tak hanya itu, personel gabungan juga berupaya membantu masyarakat yang kesulitan melintasi ruas jalan yang masih digenangi luapan air Sungai Kampar tersebut.

- Advertisement -

“Berbagai upaya terus dilakukan oleh tim gabungan untuk membantu masyarakat di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas, mengurai kemacetan, dan melakukan rekayasa lalu lintas. Bahkan tak jarang petugas turut membantu mendorong kendaraan warga yang mogok akibat banjir,’’ ujarnya.

‘’Bahkan, petugas juga melakukan penimbunan jalan yang sudah mulai rusak dan berlubang yang dapat membahayakan pengguna jalan. Serta membantu masyarakat untuk menyeberang di lokasi pelabuhan penyeberangan. Semoga banjir ini segera berlalu. Sehingga aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan normal,” tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  ASN Dilarang Menambah Libur

Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pelalawan Zulfan mengatakan banjir diprediksi akan kembali meningkat. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk mewaspadai kenaikan debit air beberapa hari ke depan.

Pasalnya, Waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar telah membuka pintu pelimpahan debit air hingga 140 cm, Sabtu (27/1) lalu.

“Jadi, dampak dari pembukaan pelimpahan pintu waduk PLTA ini, diprediksi akan mulai terasa di Pelalawan pada Rabu (31/1) mendatang. Diperkirakan efek dari pembuangan air itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan debit air Sungai Kampar dengan ketinggian hingga

50 sentimeter dari ketinggian saat ini. Dampaknya tentu air akan kembali meluap menggenangi permukiman warga dan juga akses jalan,” tuturnya.

Warga Rohul Perlu Bantuan Sembako

Sementara itu, banjir yang merendam ratusan rumah penduduk sejumlah desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) telah surut, Ahad (28/1) petang. Keempat desa tersebut adalah Desa Sangkir Indah, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam; Desa Tandun, Kecamatan Tandun; Desa Suligi Kecamatan Pendalian IV Koto, dan Desa Rokan Timur, Desa Sikebau Jaya Kecamatan Rokan IV Koto.

Namun kondisi banjir dari luapan air Sungai Rokan Kiri itu masih mengenangi sejumlah titik ruas jalan akses desa menuju lingkungan Pelanduk dan Sungai Kuti Jaya Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kunto Darussalam. Warga yang rumahnya terendam banjir pun memerlukan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan dari Pemkab Rohul.

Kalaksa BPBD Rohul Zuljandri saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (28/1) menyebutkan, warga mulai membersihkan endapan lumpur yang masuk ke dalam rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang tergenang banjir.

‘’Banjir di Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam sudah surut dan masyarakat sudah beraktivitas. Demikian juga banjir di Kelurahan Kota Lama saat ini sudah surut. Namun beberapa lokasi yang rendah masih digenangi air dari luapan Sungai Rokan Kiri,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Pengendara Sudah 2 Hari Menunggu Banjir Surut

Dijelaskannya, terdapat ratusan rumah yang terdapak banjir yang terjadi Sabtu (27/1) hingga Ahad (28/1) pagi. Seperti Kelurahan Kota Lama Dusun Sungai Kuti Jaya sebanyak 193 kepala keluarga (KK) dan Lingkungan Dusun Pelanduk sebanyak 257 KK. ‘’Hari ini (kemarin, red) kami dari BPBD mendampingi Polres Rohul untuk menyalurkan bantuan sembako kepada warga lingkungan Sungai Kuti Jaya, Kelurahan Kota Lama,’’ tuturnya.

Mesti banjir telah surut, BPBD Rohul tetap mendistribusikan bantuan logistik untuk dapur umum ke sejumlah desa di Kecamatan Rokan IV Koto seperti Desa Rokan Timur, Desa Sei Kebau Jaya.

Apakah akses jalan desa menuju Kelurahan Kota Lama sudah bisa dilalui kendaraan bermotor? Zuljandri menjelaskan, dengan telah surutnya banjir di Lingkungan Pelanduk dan Sungai Kuti Jaya maka akses jalan desa penghubung menuju Kota Lama sudah bisa dilewati kendaraan bermotor.

Namun, dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di aliran sungai besar seperti Sungai Batang Lubuh, Sungai Rokan Kiri, dan Sungai Batang Sosa agar tetap waspada. Pasalnya, curah hujan yang mengguyur wilayah Rohul dan kabupaten tetangga di penghujung akhir bulan Januari hingga Februari masih tinggi.

‘’Jika terjadi bencana banjir, kami imbau warga maupun pemerintah desa setempat agar melaporkan kepada Tim Reaksi Cepat maupun BPBD Rohul sehingga kami dapat melakukan upaya penanggulangan untuk mengurangi risiko bencana alam yang terjadi, baik itu banjir maupun longsor,’’tuturnya.

Sementara itu, warga Lingkungan Pelanduk Kelurahan Kota Lama Anto menyebutkan, warga saat ini memerlukan bantuan paket sembako. ‘’Saat banjir maupun pascabanjir warga belum bisa beraktivitas seperti biasa karena fokus membersihkan endapan endapan lumpur dan sampah-sampah yang masuk ke dalam rumah serta peralatan rumah tangga,’’ tuturnya.(amn/epp)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan belum juga surut hingga Ahad (28/1). Alhasil, Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras belum memungkinkan untuk dibuka dua jalur karena tinggi banjir masih 50 sentimeter (cm).

“Tinggi permukaan air masih di angka 50 sentimeter, jalan berlubang dan rusak sehingga kondisi ini belum memungkinkan kami untuk membuka jalan dua jalur. Lalu lintas masih diberlakukan pola buka tutup oleh petugas gabungan,” papar Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SIK didampingi Kasatlantas AKP Akira Ceria kepada Riau Pos, Ahad (28/1).

Kondisi tersebut tentunya membuat aktivitas moda transportasi masih belum normal. Alhasil, antrean kendaraan masih mengular. “Hingga saat ini, arus lalu lintas di Jalintim KM 83 masih padat merayap. Namun demikian arus lalu lintas tetap berjalan dan tidak ada penumpukan yang menghambat jalannya moda transportasi di lapangan,” tambahnya.

Suwinto juga berharap kerja sama yang baik dari seluruh pengguna jalan dengan petugas di lokasi banjir demi kepentingan bersama. “Kami terus mengimbau pengendara, khususnya mobil kecil agar tetap mengikuti jalur antrean dan sabar menunggu buka tutup serta tidak mendahului dengan menerobos jalur berlawanan arah,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kasat Lantas AKP Akura Ceria menambahkan, tim gabungan terus berjaga dan mengatur arus lalu lintas. Tak hanya itu, personel gabungan juga berupaya membantu masyarakat yang kesulitan melintasi ruas jalan yang masih digenangi luapan air Sungai Kampar tersebut.

“Berbagai upaya terus dilakukan oleh tim gabungan untuk membantu masyarakat di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas, mengurai kemacetan, dan melakukan rekayasa lalu lintas. Bahkan tak jarang petugas turut membantu mendorong kendaraan warga yang mogok akibat banjir,’’ ujarnya.

‘’Bahkan, petugas juga melakukan penimbunan jalan yang sudah mulai rusak dan berlubang yang dapat membahayakan pengguna jalan. Serta membantu masyarakat untuk menyeberang di lokasi pelabuhan penyeberangan. Semoga banjir ini segera berlalu. Sehingga aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan normal,” tambahnya.

Baca Juga:  Banjir Jalintim Tinggal 2 Cm, Petugas Gabungan Ditarik

Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pelalawan Zulfan mengatakan banjir diprediksi akan kembali meningkat. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk mewaspadai kenaikan debit air beberapa hari ke depan.

Pasalnya, Waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar telah membuka pintu pelimpahan debit air hingga 140 cm, Sabtu (27/1) lalu.

“Jadi, dampak dari pembukaan pelimpahan pintu waduk PLTA ini, diprediksi akan mulai terasa di Pelalawan pada Rabu (31/1) mendatang. Diperkirakan efek dari pembuangan air itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan debit air Sungai Kampar dengan ketinggian hingga

50 sentimeter dari ketinggian saat ini. Dampaknya tentu air akan kembali meluap menggenangi permukiman warga dan juga akses jalan,” tuturnya.

Warga Rohul Perlu Bantuan Sembako

Sementara itu, banjir yang merendam ratusan rumah penduduk sejumlah desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) telah surut, Ahad (28/1) petang. Keempat desa tersebut adalah Desa Sangkir Indah, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam; Desa Tandun, Kecamatan Tandun; Desa Suligi Kecamatan Pendalian IV Koto, dan Desa Rokan Timur, Desa Sikebau Jaya Kecamatan Rokan IV Koto.

Namun kondisi banjir dari luapan air Sungai Rokan Kiri itu masih mengenangi sejumlah titik ruas jalan akses desa menuju lingkungan Pelanduk dan Sungai Kuti Jaya Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kunto Darussalam. Warga yang rumahnya terendam banjir pun memerlukan bantuan sembako dan pelayanan kesehatan dari Pemkab Rohul.

Kalaksa BPBD Rohul Zuljandri saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (28/1) menyebutkan, warga mulai membersihkan endapan lumpur yang masuk ke dalam rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang tergenang banjir.

‘’Banjir di Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam sudah surut dan masyarakat sudah beraktivitas. Demikian juga banjir di Kelurahan Kota Lama saat ini sudah surut. Namun beberapa lokasi yang rendah masih digenangi air dari luapan Sungai Rokan Kiri,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Dapat Jatah 4 Kali Penyeberangan, Raup Rp400 Ribu per Hari

Dijelaskannya, terdapat ratusan rumah yang terdapak banjir yang terjadi Sabtu (27/1) hingga Ahad (28/1) pagi. Seperti Kelurahan Kota Lama Dusun Sungai Kuti Jaya sebanyak 193 kepala keluarga (KK) dan Lingkungan Dusun Pelanduk sebanyak 257 KK. ‘’Hari ini (kemarin, red) kami dari BPBD mendampingi Polres Rohul untuk menyalurkan bantuan sembako kepada warga lingkungan Sungai Kuti Jaya, Kelurahan Kota Lama,’’ tuturnya.

Mesti banjir telah surut, BPBD Rohul tetap mendistribusikan bantuan logistik untuk dapur umum ke sejumlah desa di Kecamatan Rokan IV Koto seperti Desa Rokan Timur, Desa Sei Kebau Jaya.

Apakah akses jalan desa menuju Kelurahan Kota Lama sudah bisa dilalui kendaraan bermotor? Zuljandri menjelaskan, dengan telah surutnya banjir di Lingkungan Pelanduk dan Sungai Kuti Jaya maka akses jalan desa penghubung menuju Kota Lama sudah bisa dilewati kendaraan bermotor.

Namun, dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di aliran sungai besar seperti Sungai Batang Lubuh, Sungai Rokan Kiri, dan Sungai Batang Sosa agar tetap waspada. Pasalnya, curah hujan yang mengguyur wilayah Rohul dan kabupaten tetangga di penghujung akhir bulan Januari hingga Februari masih tinggi.

‘’Jika terjadi bencana banjir, kami imbau warga maupun pemerintah desa setempat agar melaporkan kepada Tim Reaksi Cepat maupun BPBD Rohul sehingga kami dapat melakukan upaya penanggulangan untuk mengurangi risiko bencana alam yang terjadi, baik itu banjir maupun longsor,’’tuturnya.

Sementara itu, warga Lingkungan Pelanduk Kelurahan Kota Lama Anto menyebutkan, warga saat ini memerlukan bantuan paket sembako. ‘’Saat banjir maupun pascabanjir warga belum bisa beraktivitas seperti biasa karena fokus membersihkan endapan endapan lumpur dan sampah-sampah yang masuk ke dalam rumah serta peralatan rumah tangga,’’ tuturnya.(amn/epp)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari