Jumat, 14 November 2025
spot_img

Ratusan Warga dan Aliansi Mahasiswa Dobrak Gerbang Kantor Bupati Kampar Tuntut Perbaikan Jembatan

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Ratusan warga  bersama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sungai Sarik serta Empat Kota Setingkai Lubuk Agung menggelar aksi demonstrasi dengan mendobrak gerbang Kantor Bupati Kampar di Bangkinang, Kamis (13/11).

Aksi tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten Kampar segera memperbaiki Jembatan Sungai Sarik yang kondisinya kini lapuk dan membahayakan keselamatan warga.

Koordinator umum aksi, Putra Rahmat Ilahi, dalam orasinya menyampaikan bahwa jembatan penghubung antara Desa Sungai Sarik dan Empat Kota Setingkai itu sudah berada pada kondisi kritis.

’’Kayunya lapuk, besinya keropos. Jangan tunggu ada korban dulu baru pemerintah turun tangan,’’ tegasnya.

Selain menuntut percepatan pembangunan jembatan permanen, massa juga meminta transparansi anggaran proyek infrastruktur di Kecamatan Kampar Kiri yang dinilai tidak berjalan merata.

Baca Juga:  Dua Lokasi Jadi Alternatif Tempat Salat Id

Massa menyatakan akan tetap bertahan hingga dapat bertemu langsung dengan pimpinan daerah. Perwakilan masyarakat, Heriyanto Sembiring, menegaskan bahwa jembatan itu merupakan satu-satunya akses utama warga menuju pasar dan pusat aktivitas ekonomi.

‘’Kami datang bukan untuk anarkis. Kami hanya ingin mengingatkan pemerintah agar segera memperbaikinya. Kalau jembatan itu putus, habis semua urusan masyarakat,’’ ujarnya.

Wabup Pastikan Anggaran Jembatan Masuk APBD 2026

Desakan massa akhirnya direspons Wakil Bupati Kampar, Misharti, yang turun langsung menemui para demonstran.

Dalam dialog terbuka, Misharti mengapresiasi warga yang telah menyampaikan aspirasi secara damai. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap persoalan masyarakat.

Sebagai langkah konkret, Wakil Bupati memastikan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Sarik menjadi prioritas dan sudah diputuskan masuk dalam anggaran APBD 2026.

Baca Juga:  BPKAD dan Kejari Kampar Selamatkan 11 Rumah Dinas

‘’Pemerintah Kabupaten Kampar tidak menutup mata. Aspirasi ini akan kami bahas bersama dinas terkait agar solusi segera dirumuskan. Pembangunan jembatan Sungai Sarik akan dilakukan pada tahun anggaran 2026,’’ janji Misharti di hadapan massa.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas serta mempercayakan penyelesaian permasalahan melalui mekanisme resmi pemerintahan.

‘’Aspirasi ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Pemerintah hadir untuk rakyat,’’ tutupnya.(kom)

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Ratusan warga  bersama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sungai Sarik serta Empat Kota Setingkai Lubuk Agung menggelar aksi demonstrasi dengan mendobrak gerbang Kantor Bupati Kampar di Bangkinang, Kamis (13/11).

Aksi tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten Kampar segera memperbaiki Jembatan Sungai Sarik yang kondisinya kini lapuk dan membahayakan keselamatan warga.

Koordinator umum aksi, Putra Rahmat Ilahi, dalam orasinya menyampaikan bahwa jembatan penghubung antara Desa Sungai Sarik dan Empat Kota Setingkai itu sudah berada pada kondisi kritis.

’’Kayunya lapuk, besinya keropos. Jangan tunggu ada korban dulu baru pemerintah turun tangan,’’ tegasnya.

Selain menuntut percepatan pembangunan jembatan permanen, massa juga meminta transparansi anggaran proyek infrastruktur di Kecamatan Kampar Kiri yang dinilai tidak berjalan merata.

- Advertisement -
Baca Juga:  Basarnas Evakuasi Pekerja yang Tewas di Dalam Neon Box Reklame Pekanbaru

Massa menyatakan akan tetap bertahan hingga dapat bertemu langsung dengan pimpinan daerah. Perwakilan masyarakat, Heriyanto Sembiring, menegaskan bahwa jembatan itu merupakan satu-satunya akses utama warga menuju pasar dan pusat aktivitas ekonomi.

‘’Kami datang bukan untuk anarkis. Kami hanya ingin mengingatkan pemerintah agar segera memperbaikinya. Kalau jembatan itu putus, habis semua urusan masyarakat,’’ ujarnya.

- Advertisement -

Wabup Pastikan Anggaran Jembatan Masuk APBD 2026

Desakan massa akhirnya direspons Wakil Bupati Kampar, Misharti, yang turun langsung menemui para demonstran.

Dalam dialog terbuka, Misharti mengapresiasi warga yang telah menyampaikan aspirasi secara damai. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap persoalan masyarakat.

Sebagai langkah konkret, Wakil Bupati memastikan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Sarik menjadi prioritas dan sudah diputuskan masuk dalam anggaran APBD 2026.

Baca Juga:  PT PLN (Persero) UIP Sumbagteng Bagikan 1.000 Bibit Tanaman Kelor

‘’Pemerintah Kabupaten Kampar tidak menutup mata. Aspirasi ini akan kami bahas bersama dinas terkait agar solusi segera dirumuskan. Pembangunan jembatan Sungai Sarik akan dilakukan pada tahun anggaran 2026,’’ janji Misharti di hadapan massa.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas serta mempercayakan penyelesaian permasalahan melalui mekanisme resmi pemerintahan.

‘’Aspirasi ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Pemerintah hadir untuk rakyat,’’ tutupnya.(kom)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

KAMPAR (RIAUPOS.CO) – Ratusan warga  bersama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sungai Sarik serta Empat Kota Setingkai Lubuk Agung menggelar aksi demonstrasi dengan mendobrak gerbang Kantor Bupati Kampar di Bangkinang, Kamis (13/11).

Aksi tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten Kampar segera memperbaiki Jembatan Sungai Sarik yang kondisinya kini lapuk dan membahayakan keselamatan warga.

Koordinator umum aksi, Putra Rahmat Ilahi, dalam orasinya menyampaikan bahwa jembatan penghubung antara Desa Sungai Sarik dan Empat Kota Setingkai itu sudah berada pada kondisi kritis.

’’Kayunya lapuk, besinya keropos. Jangan tunggu ada korban dulu baru pemerintah turun tangan,’’ tegasnya.

Selain menuntut percepatan pembangunan jembatan permanen, massa juga meminta transparansi anggaran proyek infrastruktur di Kecamatan Kampar Kiri yang dinilai tidak berjalan merata.

Baca Juga:  Basarnas Evakuasi Pekerja yang Tewas di Dalam Neon Box Reklame Pekanbaru

Massa menyatakan akan tetap bertahan hingga dapat bertemu langsung dengan pimpinan daerah. Perwakilan masyarakat, Heriyanto Sembiring, menegaskan bahwa jembatan itu merupakan satu-satunya akses utama warga menuju pasar dan pusat aktivitas ekonomi.

‘’Kami datang bukan untuk anarkis. Kami hanya ingin mengingatkan pemerintah agar segera memperbaikinya. Kalau jembatan itu putus, habis semua urusan masyarakat,’’ ujarnya.

Wabup Pastikan Anggaran Jembatan Masuk APBD 2026

Desakan massa akhirnya direspons Wakil Bupati Kampar, Misharti, yang turun langsung menemui para demonstran.

Dalam dialog terbuka, Misharti mengapresiasi warga yang telah menyampaikan aspirasi secara damai. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap persoalan masyarakat.

Sebagai langkah konkret, Wakil Bupati memastikan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Sarik menjadi prioritas dan sudah diputuskan masuk dalam anggaran APBD 2026.

Baca Juga:  Baznas Salurkan Bantuan Bencana Alam ke Sumbar

‘’Pemerintah Kabupaten Kampar tidak menutup mata. Aspirasi ini akan kami bahas bersama dinas terkait agar solusi segera dirumuskan. Pembangunan jembatan Sungai Sarik akan dilakukan pada tahun anggaran 2026,’’ janji Misharti di hadapan massa.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas serta mempercayakan penyelesaian permasalahan melalui mekanisme resmi pemerintahan.

‘’Aspirasi ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Pemerintah hadir untuk rakyat,’’ tutupnya.(kom)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari