PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83, Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras mulai diterapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup. Ini dilakukan karena jalan antarprovinsi tersebut direndam banjir dengan ketinggian 40-50 sentimeter (cm).
“Ya, mulai Selasa (11/3) malam kemarin, Jalintim kita berlakukan sistem buka tutup. Tepatnya dari Km 73 hingga Km 83. Ini kami lakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang,” terang Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK didampingi Kasatlantas AKP Enggarani Laufria SIK, Rabu (12/3).

Polres Pelalawan melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) menjelaskan, saat arus kendaraan dari Pangkalankerinci ke Pangkalan Kuras dijalankan, maka aktivitas kendaraan dari arah sebaliknya diberhentikan. Demikian sebaliknya, dilakukan secara bergantian dalam tenggat waktu tertentu.
Mantan Kapolres Intan Jaya, Papua ini mengatakan, di Km 76, level ketingggian genangan banjir berkisar 20-30 cm. Kemudian di Km 78 berkisar 30-35 cm disertai dengan arus yang cukup deras. “Sedangkan di Km 83, kedalaman air hampir sepaha orang dewasa atau diperkirakan tingginya 50 sentimeter,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan mati mesin kendaraan, pihaknya telah memberikan imbauan dan saran kepada pengendara sepeda motor dan mobil kecil jenis sedan agar tidak nekat menerobos dan memaksakan diri untuk melewati genangan air yang semakin dalam.
Imbauan kepada masyarakat ini dilakukan oleh personel Satlantas Polres Pelalawan tepatnya di depan simpang Kantor Polres Pelalawan. “Jadi, sekali lagi kami mengimbau dan menyarankan kepada seluruh pengendara roda dua dan roda empat agar tidak memaksakan menyeberangi atau melewati derasnya arus banjir di Km 83 Desa Kemang ini sehingga tidak membahayakan dan merugikan para pengemudi,” tuturnya.
Ditambahkan Afrizal Asri, pihaknya juga mengingatkan para pengemudi agar tetap mengikuti, memperhatikan arahan dan petunjuk dari petugas gabungan yang melakukan pengaturan lalu lintas di lapangan. “Dengan demikian, aktivitas moda transportasi dapat tetap bergerak meski terjadi perlambatan,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Wakil Bupati Pelalawan, H Husni Tamrin SH mengungkapkan, untuk membantu penyeberangan bagi warga, khususnya pengendara roda dua, Pemkab Pelalawan telah mempersiapkan bantuan dua unit mobil truk trado.
Dari dua unit trado tersebut, satu unit merupakan kendaraan dari Dinas PUPR. Sedangkan satu lagi bantuan dari program CSR perusahaan PT HT Grup. “Insya Allah, akan beroperasi mulai besok (hari ini, red) pukul 08.00 WIB. Tepatnya di Simpang Kualo Dusun Kualo, Kelurahan Pangkalankerinci Kota, Kecamatan Pangkalankerinci,’’ ujarnya.
“Penyeberangan ini disiapkan untuk membantu warga pengendara sepeda motor. Mudah-mudahan dengan adanya operasional dua unit trado ini, dapat membantu kesulitan para pengguna jalan untuk menyeberangi jalintim, khususnya di Km 83 yang saat ini direndam air dengan ketinggian mencapai 50 cm,” tuturnya.
Mantan anggota DPRD Pelalawan dua periode ini menambahkan, untuk melakukan penanggulangan banjir jangka pendek, dirinya telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk melakukan pembersihan drainase dalam pekan ini.
Dirinya juga telah menginstruksikan Dinas PUPR untuk segera melakukan pembangunan drainase dan normalisasi sungai serta perbaikan jalan rusak pasca banjir nantinya. Begitu juga dengan bantuan sembako akan disalurkan kepada korban terdampak banjir melalui Dinas Sosial Pelalawan.
“Sedangkan untuk penanggulangan dan antisipasi banjir jangka panjang, telah saya sampaikan langsung kepada Pak Gubernur Riau Abdul Wahid saat menghadiri rapat koordinasi tingkat tinggi (high level meeting) Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Provinsi Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Selasa (11/3) lalu,’’ ujarnya.
“Pak Gubri memastikan akan segera melakukan perbaikan ruas jalan yang rusak agar aktivitas distribusi tetap lancar. Begitu juga pembangunan jembatan layang (flyover) di Km 83 yang saat ini telah disiapkan DED-nya dan akan segera direalisasikan pembangunannya pada akhir tahun ini atau pada tahun 2026 mendatang,’’ tambahnya.
Husni Tamrin berharap solusi dan dukungan dari Pemprov Riau untuk mengatasi banjir di Jalintim KM 83 ini dapat segera direalisasikan. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak pada pendistribusian barang yang nantinya juga berdampak pada kenaikan harga bahan pokok. ‘’Tentunya akan berdampak kepada masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan menjelaskan, bertahannya banjir yang menggenangi Km 83 Desa Kemang ini dipengaruhi kian meningginya intensitas curah hujan yang turun.
Selain faktor hujan, mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan mengatakan, pasang air laut yang masuk ke Sungai Kampar dari hilir, juga menjadi salah satu faktor. ‘’Sehingga banjir di wilayah Pelalawan belum menurun dan bahkan semakin meluas, khususnya di daerah bantaran sungai,’’ jelasnya.
“Sedangjab pengaruh penutupan pintu pelimpahan PLTA Koto Panjang pada dua hari lalu akan mulai mempengaruhi penyurutan banjir di Pelalawan dalam 3 hingga 4 hari ke depan. Kami berharap curah hujan tidak lagi meninggi sehingga kita optimis dalam pekan ini, penyurutan banjir akan mulai terasa di Negeri Amanah ini,” tambahnya.
Berdasarkan data yang telah dirangkum BPBD Pelalawan, sebanyak 3.477 Kepala Keluarga (KK) warga Kabupaten Pelalawan yang terdampak banjir sejak hampir dua pekan terakhir, tersebar di empat kecamatan yang berada di bantaran Sungai Kampar. “Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Langgam, Pangkalankerinci, Bandar Sungai Kijang, dan Pelalawan,” bebernya.
Banjir Pekanbaru Mulai Surut, Dapur Umum Ditutup
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menutup dapur umum di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Pasalnya, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru mulai surut dan warga sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing, Rabu (12/3).
“Kita juga sudah mulai memperbaiki pintu air. Yang bergerak itu bukan hanya Pemko Pekanbaru, tapi dari provinsi dan juga pemerintah pusat sehingga bisa dieksekusi cepat,” ujar Wali Kota (Wako) Pekanbaru Agung Nugroho, Rabu (12/3). “Per hari ini (kemarin, red) sudah mulai stop dapur umum. Tapi kita tetap menyuplai makanan, tidak pakai dapur umum, kita menggunakan UMKM,” tambah Agung.
Dirinya menuturkan, saat ini jumlah warga korban banjir yang berada di tenda pengungsian sudah berkurang banyak. Agung menyebut jumlahnya hanya berkisar ratusan orang saja dari total puluhan ribu jiwa. “Pengungsi sekarang ini tidak sampai ribuan, tinggal di daerah Palas dan di Kelurahan Sri Meranti,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Andry Saputra mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk meringankan beban para korban banjir. Namun ia mengingatkan, antisipasi pasca banjir tidak kalah penting.
Hal ini disampaikan Andry saat menyerahkan 1.000 paket sembako dari Partai Gerindra bersama Anggota DPR RI Rahul, Anggota DPRD Riau Ginda Burnama dan seluruh Fraksi Gerindra DPRD Kota Pekanbaru Rabu (12/3) siang.
‘’Seperti disampaikan Pak Rahul, bahwa kesehatan warga pasca banjir amat penting. Maka kami minta Dinas Kesehatan hingga puskesmas, tolong fokus perhatikan warga pasca banjir. Mereka berhari-hari terendam dengan air yang belum tentu bersih. Mari kita pastikan mereka tetap sehat setelah banjir surut,’’ kata Andry.
Selain akses kesehatan, Andry berharap akses air bersih bagi warga juga terus mendapat perhatian khusus dari Pemko Pekanbaru. Khususnya bagi warga terdampak banjir di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai yang hingga kemarin masih terendam.
Sementara itu Rahul mengatakan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, seluruh kader Gerindra harus dekat dengan rakyat. Rakyat harus didengarkan langsung keluhannya, terutama di tengah situasi musibah ini.
‘’Makanya hari ini (kemarin, red) saya hadir langsung bersama seluruh Fraksi Gerindra di Provinsi maupun Kota Pekanbaru. Kita ingin mendengarkan langsung apa yang dibutuhkan masyarakat, lalu akan kita carikan solusinya,’’ ujar Rahul.
Solusi itu menurut Rahul, baik untuk antisipasi banjir di masa mendatang maupun antisipasi kesehatan masyarakat pasca banjir saat ini. Turut mendampingi penyerahan bantuan siang itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika.
Rahul dan Andry turut melihat dapur lapangan dan posko kesehatan yang disiagakan Polresta Pekanbaru di lokasi tenda pengungsian warga. Rahul dan Kapolresta terlihat turun langsung menuju ke permukiman warga siang itu.(amn/ilo/end/das)