Jumat, 11 Juli 2025

Inflasi Mei 2019 Sebesar 0,68 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sepanjang bulan Mei 2019, secara nasional inflasi tercatat sebesar 0,68 persen. Jika dilihat dari inflasi tahun kalender tercatat 1,48 persen dan 3,32 persen untuk inflasi tahunan. Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok bahan makanan.

Saat menyampaikan hasil penghitungan inflasi, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, harga berbagai komoditas pada Mei 2019 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Di antaranya, kelompok bahan makanan sebesar 2,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.56 persen dan baru diikuti oleh kelompok perumahan seperti air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen.

Baca Juga:  Global Bangunan Hadirkan Triple Lucky

’’Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2019 antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, tarif angkutan antar kota, telur ayam ras, kentang, tomat, tarif angkutan udara, tarif kereta api, ikan diawetkan dan lain-lain,’’ kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Sementara itu, menurut Suhariyanto, kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Tual, Maluku dan inflasi terendah terjadi di Kediri dengan 0,05 persen. Di sisi lain, kata dia, hanya satu kota yang memberikan deflasi pada Mei 2019, yaitu Merauke sebesar 0,49 persen.

Dia mengatakan, besaran inflasi pada Mei 2019 dipengaruhi oleh momen Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1440 H. Menurutnya, besaran angka inflasi itu masih dalam kategori terkendali.

Baca Juga:  Impor Cina Berkurang, Momentum bagi Buah Domestik

’’Target yang dipasang oleh pemerintah adalah 3,5 persen dengan memperhatikan target ini saya akan simpulkan bahwa inflasi Mei 2019 terkendali,’’ katanya. Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan, inflasi pada Mei 2019 dinilai relatif tinggi. Musababnya, pemerintah dinilai kurang melakukan langkah antisipasi lonjakan pangan.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sepanjang bulan Mei 2019, secara nasional inflasi tercatat sebesar 0,68 persen. Jika dilihat dari inflasi tahun kalender tercatat 1,48 persen dan 3,32 persen untuk inflasi tahunan. Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok bahan makanan.

Saat menyampaikan hasil penghitungan inflasi, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, harga berbagai komoditas pada Mei 2019 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Di antaranya, kelompok bahan makanan sebesar 2,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.56 persen dan baru diikuti oleh kelompok perumahan seperti air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen.

Baca Juga:  Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Merusak Motor Anda

’’Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2019 antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, tarif angkutan antar kota, telur ayam ras, kentang, tomat, tarif angkutan udara, tarif kereta api, ikan diawetkan dan lain-lain,’’ kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Sementara itu, menurut Suhariyanto, kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Tual, Maluku dan inflasi terendah terjadi di Kediri dengan 0,05 persen. Di sisi lain, kata dia, hanya satu kota yang memberikan deflasi pada Mei 2019, yaitu Merauke sebesar 0,49 persen.

Dia mengatakan, besaran inflasi pada Mei 2019 dipengaruhi oleh momen Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1440 H. Menurutnya, besaran angka inflasi itu masih dalam kategori terkendali.

- Advertisement -
Baca Juga:  XL Axiata Sediakan Gratis Ongkir Pembelian Produk di Toko Daring

’’Target yang dipasang oleh pemerintah adalah 3,5 persen dengan memperhatikan target ini saya akan simpulkan bahwa inflasi Mei 2019 terkendali,’’ katanya. Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan, inflasi pada Mei 2019 dinilai relatif tinggi. Musababnya, pemerintah dinilai kurang melakukan langkah antisipasi lonjakan pangan.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sepanjang bulan Mei 2019, secara nasional inflasi tercatat sebesar 0,68 persen. Jika dilihat dari inflasi tahun kalender tercatat 1,48 persen dan 3,32 persen untuk inflasi tahunan. Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok bahan makanan.

Saat menyampaikan hasil penghitungan inflasi, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, harga berbagai komoditas pada Mei 2019 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Di antaranya, kelompok bahan makanan sebesar 2,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.56 persen dan baru diikuti oleh kelompok perumahan seperti air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen.

Baca Juga:  Capella Honda Gelar Edukasi Safety Riding

’’Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2019 antara lain cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, tarif angkutan antar kota, telur ayam ras, kentang, tomat, tarif angkutan udara, tarif kereta api, ikan diawetkan dan lain-lain,’’ kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Sementara itu, menurut Suhariyanto, kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Tual, Maluku dan inflasi terendah terjadi di Kediri dengan 0,05 persen. Di sisi lain, kata dia, hanya satu kota yang memberikan deflasi pada Mei 2019, yaitu Merauke sebesar 0,49 persen.

Dia mengatakan, besaran inflasi pada Mei 2019 dipengaruhi oleh momen Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1440 H. Menurutnya, besaran angka inflasi itu masih dalam kategori terkendali.

Baca Juga:  Global Bangunan Hadirkan Triple Lucky

’’Target yang dipasang oleh pemerintah adalah 3,5 persen dengan memperhatikan target ini saya akan simpulkan bahwa inflasi Mei 2019 terkendali,’’ katanya. Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan, inflasi pada Mei 2019 dinilai relatif tinggi. Musababnya, pemerintah dinilai kurang melakukan langkah antisipasi lonjakan pangan.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari