RIAUPOS.CO – Nirina Zubir mengaku gemetar usai menerima dua sertifikat tanah dari Kementerian ATR/BPN yang sempat menjadi sengketa dengan mantan ART keluarganya. Nirina Zubir bersyukur dua sertifikat yang sebelumnya dipecah menjadi empat akhirnya kembali padanya.
“Masih gemetar nih. Alhamdulillah sisa sertifikat yang kami perjuangkan telah kembali. Kemarin Nirina menyebutkan sertifikat ada empat, nah empat ini sebenarnya aslinya dari 2 yang sudah dipecah menjadi empat yang telah diperjualbelikan bersama pembeli yang kemarin,” kata Nirina Zubir di Kementerian ATR/BPN, Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Rabu (29/5).
Pemain film Rumah Cemara itu juga mengatakan proses pengembalian sertifikat tersebut awalnya cukup pelik. Lantaran sertifikat asli telah dimatikan administrasinya.
Dengan pengembalian sertifikat milik keluarga Nirina ini, Kementerian ATR/BPN juga menerbitkan peraturan baru. Yakni para korban dapat menerbitkan hak yang telah dimatikan termasuk dalam bentuk elektronik.
“Selama ini ternyata belum ada SOP untuk menerbitkan kembali surat yang administrasinya dimatikan. Jadi dengan adanya kasus Nirina, Kementerian bisa buat SOP baru buat korban yang diambil haknya. Sertifikat Nirina dikembalikan dalam bentuk elektronik yang lebih aman,” ungkapnya.
Dengan adanya digitalisasi itu ibu dua anak itu merasa lebih aman lantaran sertifikat elektroniknya digadang-gadang lebih aman karena sulit dipalsukan.
Nirina merasakan beruntung lantaran sebagai selebritas urusannya dipermudah. Nirina Zubir juga mengaku siap membantu para korban mafia tanah.
“Nirina membuka diri buat kalian semua yang punya masalah yang sama, Nirina akan bantu meneruskan informasi ke Kementerian ATR BPN,” ungkapnya.
Sebelumnya dalam menghadapi masalah ini ia juga sempat mengalami mental dan fisik yang drop. Sehingga pikirannya sedikit lebih plong.
“Nirina aja sebagai entertainer juga banyak melalui proses yang bikin mental dan fisik drop, merasa bahwa keseharian terganggu dan pikiran terbelah karena masalah ini,” pungkasnya.(int/eca)