- Advertisement -
PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Kasus warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pelalawan mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di mana hingga Juli 2024 ini, terdata sebanyak 20 kasus DBD yang tersebar ditiga kecamatan di Kabupaten Pelalawan.
Penurunan tersebut berkat komitmen Pemkab Pelalawan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) untuk terus berupaya mengantisipasi dan menekan meningkatnya penyebaran kasus penyakit DBD akibat gigitan nyamuk aeides aegepty. Meski begitu, warga harus tetap mewaspadai penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
- Advertisement -
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan H Asril SKM MKes melalui Kabid P2PL dr Aulia, Selasa (23/7).
Dikatakannya, penurunan jumlah penderita DBD tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan. Terutama, dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Di mana dari data yang dihimpun pihaknya, jumlah kasus DBD saat ini mencapai 20 kasus. Jumlah ini dihimpun sejak Januari hingga minggu ketiga bulan Juli tahun 2024.
“Jumlah kasus DBD di Pelalawan mengalami penurun. Di mana periode yang sama di 2023 lalu, ditemukan sebanyak 29 kasus atau mengalami penurunan sebanyak 9 kasus. Penurunan kasus ini, diakibatkan kian meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” terangnya.
- Advertisement -
Diungkapkannya, dari 20 jumlah kasus DBD tersebut, Kecamatan Pangkalan Kerinci menjadi salah satu kecamatan penyumbang kasus tertinggi yakni sebanyak 14 kasus DBD, kemudian Kecamatan Bandar Seikijang sebanyak 5 kasus. Sisanya 1 kasus di kecamatan Bandar Petalangan. Artinya, total kasus DBD hingga saat ini sebanyak 20 kasus.
“Saat ini, seluruh pasien penderita DBD, sudah sehat dan tidak ada korban meninggal dunia. Artinya, sampai saat ini belum ada peningkatan signifikan kasus DBD. Semuanya masih bisa dikendalikan,” ujarnya.(amn)
PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Kasus warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pelalawan mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di mana hingga Juli 2024 ini, terdata sebanyak 20 kasus DBD yang tersebar ditiga kecamatan di Kabupaten Pelalawan.
Penurunan tersebut berkat komitmen Pemkab Pelalawan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) untuk terus berupaya mengantisipasi dan menekan meningkatnya penyebaran kasus penyakit DBD akibat gigitan nyamuk aeides aegepty. Meski begitu, warga harus tetap mewaspadai penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
- Advertisement -
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan H Asril SKM MKes melalui Kabid P2PL dr Aulia, Selasa (23/7).
Dikatakannya, penurunan jumlah penderita DBD tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan. Terutama, dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Di mana dari data yang dihimpun pihaknya, jumlah kasus DBD saat ini mencapai 20 kasus. Jumlah ini dihimpun sejak Januari hingga minggu ketiga bulan Juli tahun 2024.
- Advertisement -
“Jumlah kasus DBD di Pelalawan mengalami penurun. Di mana periode yang sama di 2023 lalu, ditemukan sebanyak 29 kasus atau mengalami penurunan sebanyak 9 kasus. Penurunan kasus ini, diakibatkan kian meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” terangnya.
Diungkapkannya, dari 20 jumlah kasus DBD tersebut, Kecamatan Pangkalan Kerinci menjadi salah satu kecamatan penyumbang kasus tertinggi yakni sebanyak 14 kasus DBD, kemudian Kecamatan Bandar Seikijang sebanyak 5 kasus. Sisanya 1 kasus di kecamatan Bandar Petalangan. Artinya, total kasus DBD hingga saat ini sebanyak 20 kasus.
“Saat ini, seluruh pasien penderita DBD, sudah sehat dan tidak ada korban meninggal dunia. Artinya, sampai saat ini belum ada peningkatan signifikan kasus DBD. Semuanya masih bisa dikendalikan,” ujarnya.(amn)