Kamis, 6 November 2025
spot_img

Permukaan Air Turun, PLTA Koto Panjang Setop Turbin

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Operasional turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang terpaksa dihentikan sementara karena menurunnya tinggi permukaan air waduk. Kondisi ini membuat elevasi air menyentuh batas operasional terendah atau Low Water Level (LWL).

Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, membenarkan penghentian tersebut. Ia mengatakan, turbin resmi dimatikan pada Selasa (4/11/2025) malam.
“Sekitar pukul 19.10 WIB tadi malam turbin dihentikan operasinya,” ujar Dhani, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, keputusan ini diambil karena elevasi air waduk sudah berada di titik batas LWL, yaitu 73,50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun setelah turbin dimatikan, permukaan air justru terus menurun.

“Pagi Rabu pukul 09.00 WIB, elevasi berada di angka 73,48 mdpl atau turun dua sentimeter sejak turbin berhenti,” jelasnya.

Baca Juga:  Cuaca Masih Ekstrem, Tingkatkan Kewaspadaan

Dhani menambahkan, turbin baru akan dijalankan kembali jika kondisi air membaik dan elevasi waduk naik ke level normal, minimal 73,50 mdpl.
“Kami berharap hujan segera turun agar permukaan air naik dan PLTA bisa kembali beroperasi normal,” tutupnya.(kom)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Operasional turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang terpaksa dihentikan sementara karena menurunnya tinggi permukaan air waduk. Kondisi ini membuat elevasi air menyentuh batas operasional terendah atau Low Water Level (LWL).

Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, membenarkan penghentian tersebut. Ia mengatakan, turbin resmi dimatikan pada Selasa (4/11/2025) malam.
“Sekitar pukul 19.10 WIB tadi malam turbin dihentikan operasinya,” ujar Dhani, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, keputusan ini diambil karena elevasi air waduk sudah berada di titik batas LWL, yaitu 73,50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun setelah turbin dimatikan, permukaan air justru terus menurun.

“Pagi Rabu pukul 09.00 WIB, elevasi berada di angka 73,48 mdpl atau turun dua sentimeter sejak turbin berhenti,” jelasnya.

Baca Juga:  Perambah Rimbang Baling Ditangkap

Dhani menambahkan, turbin baru akan dijalankan kembali jika kondisi air membaik dan elevasi waduk naik ke level normal, minimal 73,50 mdpl.
“Kami berharap hujan segera turun agar permukaan air naik dan PLTA bisa kembali beroperasi normal,” tutupnya.(kom)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) — Operasional turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang terpaksa dihentikan sementara karena menurunnya tinggi permukaan air waduk. Kondisi ini membuat elevasi air menyentuh batas operasional terendah atau Low Water Level (LWL).

Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, membenarkan penghentian tersebut. Ia mengatakan, turbin resmi dimatikan pada Selasa (4/11/2025) malam.
“Sekitar pukul 19.10 WIB tadi malam turbin dihentikan operasinya,” ujar Dhani, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, keputusan ini diambil karena elevasi air waduk sudah berada di titik batas LWL, yaitu 73,50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun setelah turbin dimatikan, permukaan air justru terus menurun.

“Pagi Rabu pukul 09.00 WIB, elevasi berada di angka 73,48 mdpl atau turun dua sentimeter sejak turbin berhenti,” jelasnya.

Baca Juga:  Wali Kota Agung Nugroho Resmikan Pekanbaru FC, Simbol Kebangkitan Sepakbola Kota Bertuah

Dhani menambahkan, turbin baru akan dijalankan kembali jika kondisi air membaik dan elevasi waduk naik ke level normal, minimal 73,50 mdpl.
“Kami berharap hujan segera turun agar permukaan air naik dan PLTA bisa kembali beroperasi normal,” tutupnya.(kom)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari