Jumat, 8 November 2024

Hary B Koriun

Salvador

- Advertisement -

SEPERTI kebanyakan yang terjadi pada negara-negara di Amerika Latin, Cili adalah salah satu negara yang pernah terpuruk dalam kekuasaan absolut dan tiran. Ini berawal dari kudeta yang dilakukan militer pimpinan Jendral Augusto Pinochet terhadap pemerintahan sosialis Salvador Allende pada 11 September 1973. Salvador adalah penganut Marxisme yang terpilih secara demokratis sebagai presiden dalam sistem demokrasi liberal yang berkembang ketika itu pada Pemilu 4 September 1970. Dia diusung Partai Sosialis Aliansi Populer (Sosialist Popular Unity) yang mengalahkan Jorge Alessandri Rodriguez dari Partai Nasional dan Radomiro Tomic dari Partai Demokrat Kristen.

Salvador mendapatkan 36,6% suara, sementara Alessandri berada di urutan kedua dengan 35,3%, dan Tomic ketiga dengan 28,1%, dalam pemilu tiga arah yang berlangsung ketat. Meskipun Salvador memperoleh jumlah suara tertinggi, menurut konstitusi Cili dan karena tidak ada kandidat yang menang dengan mayoritas absolut, Kongres Nasional harus memutuskan di antara para kandidat.

- Advertisement -

Konstitusi Cili tahun 1925 tidak mengizinkan seseorang menjadi presiden berturut-turut. Oleh karena itu, presiden petahana, Eduardo Frei Montalva, tidak memenuhi syarat sebagai kandidat. Operasi “Jalur I” CIA adalah rencana untuk mempengaruhi Kongres agar memilih Alessandri, yang akan mengundurkan diri setelah beberapa saat menjabat, sehingga memaksa pemilihan kedua. Frei kemudian berhak untuk mencalonkan diri. Alessandri mengumumkan pada 9 September bahwa jika Kongres memilihnya, dia akan mengundurkan diri. Ini dianggap sebuah sindikasi culas untuk memperpanjang kekuasaan Frei yang mencederai demokrasi baik yang selama ini berkembang di sana.

Salvador menandatangani Statuta Jaminan Konstitusi, yang menyatakan bahwa ia akan mengikuti konstitusi selama masa kepresidenannya dalam upaya untuk menggalang dukungan bagi pencalonannya. Kongres kemudian memutuskan Salvador menjadi presiden setelah suaranya paling tinggi dalam pemilu. Amerika Serikat (AS) takut akan contoh “eksperimen sosialis yang berfungsi dengan baik” di wilayah tersebut dan memberikan tekanan diplomatik, ekonomi, dan rahasia terhadap pemerintahan sosialis terpilih di Cili. Pada akhir tahun 1971, Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro, melakukan kunjungan kenegaraan selama empat minggu ke Cili, yang membuat para pengamat AS khawatir tentang “Jalan Cili Menuju Sosialisme” membentang di hadapan. Ini berarti AS akan kehilangan salah satu sekutunya di Amerika Latin dalam Perang Dingin.

Baca Juga:  The Boxer

Pemilu itu dianggap adil. Namun membuat AS panas kepalanya. Alasannya, Salvador berasal dari partai sosialis yang dianggap turunan dari Sosialis-Komunis Uni Soviet, musuh besar AS dalam Perang Dingin paca-Perang Dunia II. Pada masa pemerintahannya, dia harus berhadapan dengan kerusuhan sosial yang sangat krusial menyusul memburuknya ekonomi Cili ketika itu. ketegangan politik dengan Kongres Nasional Cili yang dikuasai oposisi, dan perang ekonomi yang diperintahkan oleh Presiden AS Richard Nixon.

- Advertisement -

Dalam novel yang juga difilmkan berjudul The House of The Spirits, Isabel Allende, sepupu Salvador, menceritakan detik-detik kudeta terhadap Salvador, melalui cerita seorang protagonis Esteban Trueba. Trueba adalah tuan tanah dan politikus di luar ibu kota Santiago yang anti-Marxisme, tetapi anak-anaknya masuk dalam pusaran konflik dan menjadi korban kudeta Pinochet.

Selama serangan udara dan serangan darat sebelum kudeta, Salvador menyampaikan pidato terakhirnya, menyatakan tekadnya untuk tetap di Istana Palacio de La Moneda dan menolak tawaran perjalanan yang aman untuk pengasingan. Meskipun ia meninggal di istana, penyebab pasti kematian Salvador masih diperdebatkan. Banyak yang mengatakan dia dibunuh di sana, tetapi ada yang yakin Victor kena serangan penyakit, seperti jantung.

Setelah pemerintahan sipil sosialis dihentikan secara paksa, junta militer didirikan, dan menangguhkan semua aktivitas politik di Cili dan menekan gerakan sayap kiri, khususnya partai komunis dan sosialis. Mereka adalah Partai Komunis Cili, Partai Sosialis Cili, dan Partai Kiri Revolusioner. Pinochet dengan cepat mengkonsolidasikan kekuasaan dan secara resmi dinyatakan sebagai Presiden Cili pada akhir tahun 1974. Pemerintahan Nixon, yang berperan dalam menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kudeta, segera mengakui pemerintahan junta dan mendukung upayanya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.

Baca Juga:  Tragedi Amir (2)

Sebuah dokomen muncul ke publik bagaimana AS sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk penggulingan Salvador. Pada tahun 2000, CIA mengakui perannya dalam penculikan dan pembunuhan René Schneider –saat itu Panglima Angkatan Darat Cili– yang menolak menggunakan tentara untuk menghentikan pelantikan Allende. Dokumen yang dideklasifikasi pada tahun 2023 menunjukkan bahwa orang dekat Nixon, Henry Kissinger, dan pemerintah AS yang mencap Salvador sebagai komunis yang berbahaya, mengetahui rencana militer untuk menggulingkan Salvador pada hari-hari sebelum kudeta itu.

Di tangan Pinochet, Cili berubah menjadi negara junta militer, bertangan besi –dengan menculik dan membunuh lawan-lawan politiknya secara brutal— dan membiarkan korupsi tumbuh subur di negara yang wilayahnya berbentuk cabai tersebut. Padahdal, sebelumnya, Cili sebelumnya dianggap sebagai simbol demokrasi dan stabilitas politik di Amerika Latin, sementara negara-negara lain di kawasan ini menderita di bawah junta militer dan caudillismo (diktaktor). Periode Cili sebelum kudeta dikenal sebagai era Republik Presidensial (1925-1973)

Seperti ditulis Wikipedia yang disarikan dari berbagai sumber, pada saat itu, Cili adalah negara kelas menengah, dengan sekitar 30% atau 9 juta penduduknya merupakan kelas menengah. Runtuhnya demokrasi Cili menandai berakhirnya serangkaian pemerintahan demokratis yang telah menyelenggarakan pemilu sejak tahun 1932. Dalam catatannya, sejarawan Peter Winn menggambarkan kudeta tahun 1973 sebagai salah satu peristiwa paling kejam dalam sejarah Cili. Hal ini menyebabkan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia di Cili di bawah Pinochet, yang memulai kampanye penindasan politik yang brutal dan bertahan lama melalui penyiksaan, pembunuhan, dan pengasingan, yang secara signifikan melemahkan oposisi sayap kiri terhadap kediktatoran militer Cili pada periode1973-1990.

Di bawah Pinochet-lah rakyat Cili mengalami masa kegelapan demokrasi sepanjang sejarah mereka sebagai negara republik yang membuat iri rakyat negara-negara Amerika Latin lainnya yang justru sudah sejak lama terpuruk dalam kediktaktoran dan tirani pemimpinnya.***

 

SEPERTI kebanyakan yang terjadi pada negara-negara di Amerika Latin, Cili adalah salah satu negara yang pernah terpuruk dalam kekuasaan absolut dan tiran. Ini berawal dari kudeta yang dilakukan militer pimpinan Jendral Augusto Pinochet terhadap pemerintahan sosialis Salvador Allende pada 11 September 1973. Salvador adalah penganut Marxisme yang terpilih secara demokratis sebagai presiden dalam sistem demokrasi liberal yang berkembang ketika itu pada Pemilu 4 September 1970. Dia diusung Partai Sosialis Aliansi Populer (Sosialist Popular Unity) yang mengalahkan Jorge Alessandri Rodriguez dari Partai Nasional dan Radomiro Tomic dari Partai Demokrat Kristen.

Salvador mendapatkan 36,6% suara, sementara Alessandri berada di urutan kedua dengan 35,3%, dan Tomic ketiga dengan 28,1%, dalam pemilu tiga arah yang berlangsung ketat. Meskipun Salvador memperoleh jumlah suara tertinggi, menurut konstitusi Cili dan karena tidak ada kandidat yang menang dengan mayoritas absolut, Kongres Nasional harus memutuskan di antara para kandidat.

Konstitusi Cili tahun 1925 tidak mengizinkan seseorang menjadi presiden berturut-turut. Oleh karena itu, presiden petahana, Eduardo Frei Montalva, tidak memenuhi syarat sebagai kandidat. Operasi “Jalur I” CIA adalah rencana untuk mempengaruhi Kongres agar memilih Alessandri, yang akan mengundurkan diri setelah beberapa saat menjabat, sehingga memaksa pemilihan kedua. Frei kemudian berhak untuk mencalonkan diri. Alessandri mengumumkan pada 9 September bahwa jika Kongres memilihnya, dia akan mengundurkan diri. Ini dianggap sebuah sindikasi culas untuk memperpanjang kekuasaan Frei yang mencederai demokrasi baik yang selama ini berkembang di sana.

- Advertisement -

Salvador menandatangani Statuta Jaminan Konstitusi, yang menyatakan bahwa ia akan mengikuti konstitusi selama masa kepresidenannya dalam upaya untuk menggalang dukungan bagi pencalonannya. Kongres kemudian memutuskan Salvador menjadi presiden setelah suaranya paling tinggi dalam pemilu. Amerika Serikat (AS) takut akan contoh “eksperimen sosialis yang berfungsi dengan baik” di wilayah tersebut dan memberikan tekanan diplomatik, ekonomi, dan rahasia terhadap pemerintahan sosialis terpilih di Cili. Pada akhir tahun 1971, Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro, melakukan kunjungan kenegaraan selama empat minggu ke Cili, yang membuat para pengamat AS khawatir tentang “Jalan Cili Menuju Sosialisme” membentang di hadapan. Ini berarti AS akan kehilangan salah satu sekutunya di Amerika Latin dalam Perang Dingin.

Baca Juga:  (Kurikulum) Sastra 3

Pemilu itu dianggap adil. Namun membuat AS panas kepalanya. Alasannya, Salvador berasal dari partai sosialis yang dianggap turunan dari Sosialis-Komunis Uni Soviet, musuh besar AS dalam Perang Dingin paca-Perang Dunia II. Pada masa pemerintahannya, dia harus berhadapan dengan kerusuhan sosial yang sangat krusial menyusul memburuknya ekonomi Cili ketika itu. ketegangan politik dengan Kongres Nasional Cili yang dikuasai oposisi, dan perang ekonomi yang diperintahkan oleh Presiden AS Richard Nixon.

Dalam novel yang juga difilmkan berjudul The House of The Spirits, Isabel Allende, sepupu Salvador, menceritakan detik-detik kudeta terhadap Salvador, melalui cerita seorang protagonis Esteban Trueba. Trueba adalah tuan tanah dan politikus di luar ibu kota Santiago yang anti-Marxisme, tetapi anak-anaknya masuk dalam pusaran konflik dan menjadi korban kudeta Pinochet.

Selama serangan udara dan serangan darat sebelum kudeta, Salvador menyampaikan pidato terakhirnya, menyatakan tekadnya untuk tetap di Istana Palacio de La Moneda dan menolak tawaran perjalanan yang aman untuk pengasingan. Meskipun ia meninggal di istana, penyebab pasti kematian Salvador masih diperdebatkan. Banyak yang mengatakan dia dibunuh di sana, tetapi ada yang yakin Victor kena serangan penyakit, seperti jantung.

Setelah pemerintahan sipil sosialis dihentikan secara paksa, junta militer didirikan, dan menangguhkan semua aktivitas politik di Cili dan menekan gerakan sayap kiri, khususnya partai komunis dan sosialis. Mereka adalah Partai Komunis Cili, Partai Sosialis Cili, dan Partai Kiri Revolusioner. Pinochet dengan cepat mengkonsolidasikan kekuasaan dan secara resmi dinyatakan sebagai Presiden Cili pada akhir tahun 1974. Pemerintahan Nixon, yang berperan dalam menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kudeta, segera mengakui pemerintahan junta dan mendukung upayanya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.

Baca Juga:  Masagung

Sebuah dokomen muncul ke publik bagaimana AS sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk penggulingan Salvador. Pada tahun 2000, CIA mengakui perannya dalam penculikan dan pembunuhan René Schneider –saat itu Panglima Angkatan Darat Cili– yang menolak menggunakan tentara untuk menghentikan pelantikan Allende. Dokumen yang dideklasifikasi pada tahun 2023 menunjukkan bahwa orang dekat Nixon, Henry Kissinger, dan pemerintah AS yang mencap Salvador sebagai komunis yang berbahaya, mengetahui rencana militer untuk menggulingkan Salvador pada hari-hari sebelum kudeta itu.

Di tangan Pinochet, Cili berubah menjadi negara junta militer, bertangan besi –dengan menculik dan membunuh lawan-lawan politiknya secara brutal— dan membiarkan korupsi tumbuh subur di negara yang wilayahnya berbentuk cabai tersebut. Padahdal, sebelumnya, Cili sebelumnya dianggap sebagai simbol demokrasi dan stabilitas politik di Amerika Latin, sementara negara-negara lain di kawasan ini menderita di bawah junta militer dan caudillismo (diktaktor). Periode Cili sebelum kudeta dikenal sebagai era Republik Presidensial (1925-1973)

Seperti ditulis Wikipedia yang disarikan dari berbagai sumber, pada saat itu, Cili adalah negara kelas menengah, dengan sekitar 30% atau 9 juta penduduknya merupakan kelas menengah. Runtuhnya demokrasi Cili menandai berakhirnya serangkaian pemerintahan demokratis yang telah menyelenggarakan pemilu sejak tahun 1932. Dalam catatannya, sejarawan Peter Winn menggambarkan kudeta tahun 1973 sebagai salah satu peristiwa paling kejam dalam sejarah Cili. Hal ini menyebabkan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia di Cili di bawah Pinochet, yang memulai kampanye penindasan politik yang brutal dan bertahan lama melalui penyiksaan, pembunuhan, dan pengasingan, yang secara signifikan melemahkan oposisi sayap kiri terhadap kediktatoran militer Cili pada periode1973-1990.

Di bawah Pinochet-lah rakyat Cili mengalami masa kegelapan demokrasi sepanjang sejarah mereka sebagai negara republik yang membuat iri rakyat negara-negara Amerika Latin lainnya yang justru sudah sejak lama terpuruk dalam kediktaktoran dan tirani pemimpinnya.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Tragedi Amir

Masagung

The Boxer

(Kurikulum) Sastra 3

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari