Kamis, 2 Mei 2024

Banjir Surut, Lubang Menganga di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Luapan air Sungai Indragiri tidak lagi meluber ke Jalan Lintas Rengat-Tembilahan di Desa Sungai Raya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Kamis (29/2). Namun demikian, pengguna jalan masih diimbau tetap waspada.

Di dua lokasi yang sebelumnya terendam luapan air Sungai Indragiri ini masih menyisakan genangan air dan lubang yang menganga cukup besar sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan.

Yamaha

Kepala Desa Sungai Raya, Erwanto ketika dikonfirmasi mengatakan, debit Sungai Indragiri surut dari sebelumnya. “Debit Sungai Indragiri surut dari sebelumnya,” ujarnya, Kamis (29/2).

Erwanto memperkirakan, jika tidak terjadi hujan dalam dua hari ini, Jalan Lintas Rengat-Tembilahan mulai kering. Hanya saja, tetap saja menyisakan lubang di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan di daerah itu.

Memang sebutnya, kondisi Jalan Lintas Rengat-Tembilahan sebelumnya tidak bisa ditangani akibat banjir. “Salah satu upaya mengatasi lubang yang ada tentunya ditimbun. Sementara, di lokasi itu masih banjir,” ungkapnya.

- Advertisement -

Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Rengat-Tembilahan sempat mengganggu aktivitas masyarakat. Bahkan, anak sekolah yang tinggal di hilir Desa Sungai Raya juga ikut terdampak. “Anak sekolah seperti di SMAN 1 Rengat, SMKN 1 Rengat, SMAN 2 Rengat, dan SMPN 3 Rengat menjadi terkendala,” sebutnya.

Dalam pada itu, Humas SMKN 1 Rengat, Rahmadi SPd ketika dikonfirmasi juga membenarkan sejumlah siswanya juga terdampak akibat jalan rusak dan banjir. “Kami memang beri tolerasi berupa tidak ada sanksi ketika siswa terlambat hadir,” ucap Rahmadi.

- Advertisement -
Baca Juga:  PUPR Mulai Perbaiki Jalan Lintas Rengat-Tembilahan 

Karena sering telat datang saat banjir sambungnya, pihak sekolah menyarankan agar menumpang di rumah guru. Bahkan jika tidak bersedia, bisa menyewa rumah atau kos.

Dari saran yang diberikan, ternyata siswa SMKN 1 Rengat yang terdampak banjir dan jalan rusak lebih banyak ngekos. “Mudah-mudahan banjir surut total dan jalan segera diperbaiki,” harapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu, Arif Sudaryanto ST MT melalui Kabid Bina Marga Suheri ST mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi yang ada ke Pemprov Riau. “Jalan Lintas Rengat-Tembilahan statusnya jalan provinsi, kami sifatnya hanya koordinasi,” ucapnya.

Jalintim Km 83 Masih Tergenang Banjir

Sementara itu, di Kabupaten Pelalawan, tinggi permukaan air yang merendam sejumlah badan jalan di daerah bantaran Sungai Kampar secara perlahan kembali mengalami penyurutan.

Berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian debit level air Sungai Kampar saat ini terpantau berada di angka 3,25 meter, Kamis (29/2). “Alhamdulillah, ketinggian debit Sungai Kampar kembali turun 5 sentimeter,’’ terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, Kamis (29/2).

‘’Secara perlahan, genangan air telah mulai mongering, khususnya di Dusun Muara Sako, Kecamatan Langgam sebagai daerah pertama yang merasakan surut drastisnya banjir sejak akhir tahun 2023 lalu menggenangi permukiman hingga badan jalan kampung mereka,” tambahnya.

Baca Juga:  19 Pejabat Pemkab Inhu Dilantik

Zulfan menjelaskan, meski banjir sebagian besar berangsur mengering, namun genangan air yang merendam badan Jalan Lintas Timur Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras masih tetap bertahan. Yakni dengan ketinggian permukaan air mencapai 5 cm.

“Pengaruh penurunan debit air Sungai Kampar ini belum sampai ke Jalintim Km 83. Penurunan ini masih berada di sekitar Kecamatan Langgam dan Desa Rantau Baru serta Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalankerinci,” paparnya.

Mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan memprediksi dampak penurunan debit air Sungai Kampar ini di Jalintim Km 83 akan mulai terasa Jumat (1/3) hari ini atau Sabtu (2/3) besok. Bahkan pengaruhnya diperkirakan akan menyebabkan genangan air di badan jalan nasional ini akan surut total.

“Tapi, kondisi ini jika PLTA Koto Panjang Kampar tidak kembali melakukan pembukaan pintu waduk. Pasalnya, dalam pekan ini, pengelola waduk PLTA Koto Panjang tidak menyampaikan laporan akan dibukanya pintuk waduk tersebut,” bebernya.

Di tempat terpisah, Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SH SIK ketika dikonfirmasi melalui Kasatlantas Polres Pelalawan, AKP Akira Ceria SIK MM membenarkan banjir di Jalintim Km 83 Desa Kemang bertahan dengan tinggi permukaam air mencapai 5 cm hingga 7 cm.

“Meski saat ini aktivitas moda transportasi masih berjalan normal dan lancar, tapi kami tetap waspada melakukan pemantauan secara berkala ke lokasi banjir, sekaligus memonitor arus lalu lintas melalui patroli rutin,” tuturnya.(kas/amn)

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Luapan air Sungai Indragiri tidak lagi meluber ke Jalan Lintas Rengat-Tembilahan di Desa Sungai Raya, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Kamis (29/2). Namun demikian, pengguna jalan masih diimbau tetap waspada.

Di dua lokasi yang sebelumnya terendam luapan air Sungai Indragiri ini masih menyisakan genangan air dan lubang yang menganga cukup besar sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan.

Kepala Desa Sungai Raya, Erwanto ketika dikonfirmasi mengatakan, debit Sungai Indragiri surut dari sebelumnya. “Debit Sungai Indragiri surut dari sebelumnya,” ujarnya, Kamis (29/2).

Erwanto memperkirakan, jika tidak terjadi hujan dalam dua hari ini, Jalan Lintas Rengat-Tembilahan mulai kering. Hanya saja, tetap saja menyisakan lubang di Jalan Lintas Rengat-Tembilahan di daerah itu.

Memang sebutnya, kondisi Jalan Lintas Rengat-Tembilahan sebelumnya tidak bisa ditangani akibat banjir. “Salah satu upaya mengatasi lubang yang ada tentunya ditimbun. Sementara, di lokasi itu masih banjir,” ungkapnya.

Banjir yang menggenangi Jalan Lintas Rengat-Tembilahan sempat mengganggu aktivitas masyarakat. Bahkan, anak sekolah yang tinggal di hilir Desa Sungai Raya juga ikut terdampak. “Anak sekolah seperti di SMAN 1 Rengat, SMKN 1 Rengat, SMAN 2 Rengat, dan SMPN 3 Rengat menjadi terkendala,” sebutnya.

Dalam pada itu, Humas SMKN 1 Rengat, Rahmadi SPd ketika dikonfirmasi juga membenarkan sejumlah siswanya juga terdampak akibat jalan rusak dan banjir. “Kami memang beri tolerasi berupa tidak ada sanksi ketika siswa terlambat hadir,” ucap Rahmadi.

Baca Juga:  Banjir Surut, Warga Tak Lagi Mengungsi

Karena sering telat datang saat banjir sambungnya, pihak sekolah menyarankan agar menumpang di rumah guru. Bahkan jika tidak bersedia, bisa menyewa rumah atau kos.

Dari saran yang diberikan, ternyata siswa SMKN 1 Rengat yang terdampak banjir dan jalan rusak lebih banyak ngekos. “Mudah-mudahan banjir surut total dan jalan segera diperbaiki,” harapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu, Arif Sudaryanto ST MT melalui Kabid Bina Marga Suheri ST mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi yang ada ke Pemprov Riau. “Jalan Lintas Rengat-Tembilahan statusnya jalan provinsi, kami sifatnya hanya koordinasi,” ucapnya.

Jalintim Km 83 Masih Tergenang Banjir

Sementara itu, di Kabupaten Pelalawan, tinggi permukaan air yang merendam sejumlah badan jalan di daerah bantaran Sungai Kampar secara perlahan kembali mengalami penyurutan.

Berdasarkan penghitungan alat pengukur level debit permukaan air Sungai Kampar di jembatan penyeberangan ponton Kecamatan Langgam, ketinggian debit level air Sungai Kampar saat ini terpantau berada di angka 3,25 meter, Kamis (29/2). “Alhamdulillah, ketinggian debit Sungai Kampar kembali turun 5 sentimeter,’’ terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, Kamis (29/2).

‘’Secara perlahan, genangan air telah mulai mongering, khususnya di Dusun Muara Sako, Kecamatan Langgam sebagai daerah pertama yang merasakan surut drastisnya banjir sejak akhir tahun 2023 lalu menggenangi permukiman hingga badan jalan kampung mereka,” tambahnya.

Baca Juga:  Banjir Surut, Roda 6 Tetap Dilarang Melintasi Jalintim

Zulfan menjelaskan, meski banjir sebagian besar berangsur mengering, namun genangan air yang merendam badan Jalan Lintas Timur Km 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras masih tetap bertahan. Yakni dengan ketinggian permukaan air mencapai 5 cm.

“Pengaruh penurunan debit air Sungai Kampar ini belum sampai ke Jalintim Km 83. Penurunan ini masih berada di sekitar Kecamatan Langgam dan Desa Rantau Baru serta Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalankerinci,” paparnya.

Mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan memprediksi dampak penurunan debit air Sungai Kampar ini di Jalintim Km 83 akan mulai terasa Jumat (1/3) hari ini atau Sabtu (2/3) besok. Bahkan pengaruhnya diperkirakan akan menyebabkan genangan air di badan jalan nasional ini akan surut total.

“Tapi, kondisi ini jika PLTA Koto Panjang Kampar tidak kembali melakukan pembukaan pintu waduk. Pasalnya, dalam pekan ini, pengelola waduk PLTA Koto Panjang tidak menyampaikan laporan akan dibukanya pintuk waduk tersebut,” bebernya.

Di tempat terpisah, Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SH SIK ketika dikonfirmasi melalui Kasatlantas Polres Pelalawan, AKP Akira Ceria SIK MM membenarkan banjir di Jalintim Km 83 Desa Kemang bertahan dengan tinggi permukaam air mencapai 5 cm hingga 7 cm.

“Meski saat ini aktivitas moda transportasi masih berjalan normal dan lancar, tapi kami tetap waspada melakukan pemantauan secara berkala ke lokasi banjir, sekaligus memonitor arus lalu lintas melalui patroli rutin,” tuturnya.(kas/amn)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari