Kamis, 3 April 2025
spot_img

Pelaku Usaha Kesulitan Akses

Pemerintah Evaluasi KUR, Siapkan Badan Layanan Umum untuk Salurkan Kredit UMKM

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah mengevaluasi kredit usaha rakyat (KUR). Alasannya, pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap dikeluhkan.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, pemerintah sedang membuat formulasi pembiayaan yang ramah bagi pengusaha UMKM. Selama ini KUR belum maksimal dan optimal. Tetapi, lanjut dia, tidak berarti program kredit usaha rakyat yang berjalan selama ini gagal. ’’Kementerian UMKM bersama Kemenko Bidang Perekonomian dan Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat melakukan evaluasi untuk penyempurnaan KUR, kata Maman di sela peresmian Ansor Stokis di Jakarta, Ahad (8/12).

Seperti diketahui, KUR dijalankan pemerintah untuk mengatasi permodalan usaha kecil. Salah satu keunggulannya adalah suku bunga kredit tergolong rendah. Namun, dalam praktiknya, pengusaha UMKM kerap kesulitan untuk mengakses KUR karena ada syarat agunan atau jaminan dan yang lainnya.

Baca Juga:  Pinjamkan KTP, 40 Orang Jadi Korban Tagihan Kredit

Maman juga menyampaikan, Kementerian UMKM bersama Kemenkeu sedang menyiapkan badan layanan umum (BLU). ’’Tujuannya, menyalurkan kredit ke pengusaha UMKM. Bunganya jauh lebih rendah dan tidak memberatkan,’’ katanya.

Namun, dia belum menyampaikan detail besaran bunganya. Hanya, BLU untuk pembiayaan UMKM itu diperkirakan lahir pada Januari atau Februari tahun depan.

Dalam kesempatan tersebut, keluhan akses modal usaha lewat KUR disampaikan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin. Dari 4.000-an UMKM jaringan Ansor yang mereka dampingi, hanya 2.000 UMKM yang bisa mengakses untuk mendapatkan kucuran modal KUR. ’’Betapa sulit akses (permodalan) KUR,’’ ujarnya.

Addin mengatakan, untuk mendapatkan KUR Rp50 juta misalnya, ada syarat jaminan. Sementara, pengusaha UMKM yang membutuhkan modal kecil itu tidak memiliki aset yang bisa dijadikan agunan ke bank.

Baca Juga:  Berhasil Jaga Inflasi 2-4 Persen

Dia menyambut baik rencana dari OJK yang akan membuat regulasi sistem credit scoring. Dengan sistem tersebut, UMKM dengan kondisi tertentu tidak perlu menyiapkan agunan.(jpg)

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah mengevaluasi kredit usaha rakyat (KUR). Alasannya, pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap dikeluhkan.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, pemerintah sedang membuat formulasi pembiayaan yang ramah bagi pengusaha UMKM. Selama ini KUR belum maksimal dan optimal. Tetapi, lanjut dia, tidak berarti program kredit usaha rakyat yang berjalan selama ini gagal. ’’Kementerian UMKM bersama Kemenko Bidang Perekonomian dan Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat melakukan evaluasi untuk penyempurnaan KUR, kata Maman di sela peresmian Ansor Stokis di Jakarta, Ahad (8/12).

Seperti diketahui, KUR dijalankan pemerintah untuk mengatasi permodalan usaha kecil. Salah satu keunggulannya adalah suku bunga kredit tergolong rendah. Namun, dalam praktiknya, pengusaha UMKM kerap kesulitan untuk mengakses KUR karena ada syarat agunan atau jaminan dan yang lainnya.

Baca Juga:  CCEP Indonesia Tanda Tangani PKB dengan Kemenaker RI

Maman juga menyampaikan, Kementerian UMKM bersama Kemenkeu sedang menyiapkan badan layanan umum (BLU). ’’Tujuannya, menyalurkan kredit ke pengusaha UMKM. Bunganya jauh lebih rendah dan tidak memberatkan,’’ katanya.

Namun, dia belum menyampaikan detail besaran bunganya. Hanya, BLU untuk pembiayaan UMKM itu diperkirakan lahir pada Januari atau Februari tahun depan.

Dalam kesempatan tersebut, keluhan akses modal usaha lewat KUR disampaikan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin. Dari 4.000-an UMKM jaringan Ansor yang mereka dampingi, hanya 2.000 UMKM yang bisa mengakses untuk mendapatkan kucuran modal KUR. ’’Betapa sulit akses (permodalan) KUR,’’ ujarnya.

Addin mengatakan, untuk mendapatkan KUR Rp50 juta misalnya, ada syarat jaminan. Sementara, pengusaha UMKM yang membutuhkan modal kecil itu tidak memiliki aset yang bisa dijadikan agunan ke bank.

Baca Juga:  Hyundai Creta, Penantang Honda HR-V dengan Melimpah Fitur Canggih

Dia menyambut baik rencana dari OJK yang akan membuat regulasi sistem credit scoring. Dengan sistem tersebut, UMKM dengan kondisi tertentu tidak perlu menyiapkan agunan.(jpg)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pelaku Usaha Kesulitan Akses

Pemerintah Evaluasi KUR, Siapkan Badan Layanan Umum untuk Salurkan Kredit UMKM

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah mengevaluasi kredit usaha rakyat (KUR). Alasannya, pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap dikeluhkan.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, pemerintah sedang membuat formulasi pembiayaan yang ramah bagi pengusaha UMKM. Selama ini KUR belum maksimal dan optimal. Tetapi, lanjut dia, tidak berarti program kredit usaha rakyat yang berjalan selama ini gagal. ’’Kementerian UMKM bersama Kemenko Bidang Perekonomian dan Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat melakukan evaluasi untuk penyempurnaan KUR, kata Maman di sela peresmian Ansor Stokis di Jakarta, Ahad (8/12).

Seperti diketahui, KUR dijalankan pemerintah untuk mengatasi permodalan usaha kecil. Salah satu keunggulannya adalah suku bunga kredit tergolong rendah. Namun, dalam praktiknya, pengusaha UMKM kerap kesulitan untuk mengakses KUR karena ada syarat agunan atau jaminan dan yang lainnya.

Baca Juga:  Bank Mandiri Berganti Komisaris dan Setorkan Dividen Rp16,49 T

Maman juga menyampaikan, Kementerian UMKM bersama Kemenkeu sedang menyiapkan badan layanan umum (BLU). ’’Tujuannya, menyalurkan kredit ke pengusaha UMKM. Bunganya jauh lebih rendah dan tidak memberatkan,’’ katanya.

Namun, dia belum menyampaikan detail besaran bunganya. Hanya, BLU untuk pembiayaan UMKM itu diperkirakan lahir pada Januari atau Februari tahun depan.

Dalam kesempatan tersebut, keluhan akses modal usaha lewat KUR disampaikan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin. Dari 4.000-an UMKM jaringan Ansor yang mereka dampingi, hanya 2.000 UMKM yang bisa mengakses untuk mendapatkan kucuran modal KUR. ’’Betapa sulit akses (permodalan) KUR,’’ ujarnya.

Addin mengatakan, untuk mendapatkan KUR Rp50 juta misalnya, ada syarat jaminan. Sementara, pengusaha UMKM yang membutuhkan modal kecil itu tidak memiliki aset yang bisa dijadikan agunan ke bank.

Baca Juga:  BSI Sediakan 1.000 Sertifikat Halal

Dia menyambut baik rencana dari OJK yang akan membuat regulasi sistem credit scoring. Dengan sistem tersebut, UMKM dengan kondisi tertentu tidak perlu menyiapkan agunan.(jpg)

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pemerintah mengevaluasi kredit usaha rakyat (KUR). Alasannya, pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap dikeluhkan.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, pemerintah sedang membuat formulasi pembiayaan yang ramah bagi pengusaha UMKM. Selama ini KUR belum maksimal dan optimal. Tetapi, lanjut dia, tidak berarti program kredit usaha rakyat yang berjalan selama ini gagal. ’’Kementerian UMKM bersama Kemenko Bidang Perekonomian dan Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat melakukan evaluasi untuk penyempurnaan KUR, kata Maman di sela peresmian Ansor Stokis di Jakarta, Ahad (8/12).

Seperti diketahui, KUR dijalankan pemerintah untuk mengatasi permodalan usaha kecil. Salah satu keunggulannya adalah suku bunga kredit tergolong rendah. Namun, dalam praktiknya, pengusaha UMKM kerap kesulitan untuk mengakses KUR karena ada syarat agunan atau jaminan dan yang lainnya.

Baca Juga:  Lima Cara ala Pelaku Usaha Lokal Bersama Tokopedia

Maman juga menyampaikan, Kementerian UMKM bersama Kemenkeu sedang menyiapkan badan layanan umum (BLU). ’’Tujuannya, menyalurkan kredit ke pengusaha UMKM. Bunganya jauh lebih rendah dan tidak memberatkan,’’ katanya.

Namun, dia belum menyampaikan detail besaran bunganya. Hanya, BLU untuk pembiayaan UMKM itu diperkirakan lahir pada Januari atau Februari tahun depan.

Dalam kesempatan tersebut, keluhan akses modal usaha lewat KUR disampaikan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin. Dari 4.000-an UMKM jaringan Ansor yang mereka dampingi, hanya 2.000 UMKM yang bisa mengakses untuk mendapatkan kucuran modal KUR. ’’Betapa sulit akses (permodalan) KUR,’’ ujarnya.

Addin mengatakan, untuk mendapatkan KUR Rp50 juta misalnya, ada syarat jaminan. Sementara, pengusaha UMKM yang membutuhkan modal kecil itu tidak memiliki aset yang bisa dijadikan agunan ke bank.

Baca Juga:  Layanan Bisa Cepat, Perekonomian Rakyat Meningkat

Dia menyambut baik rencana dari OJK yang akan membuat regulasi sistem credit scoring. Dengan sistem tersebut, UMKM dengan kondisi tertentu tidak perlu menyiapkan agunan.(jpg)

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari