- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah aktif melakukan rekapitulasi hasil suara Pilpres 2024 di setiap provinsi Indonesia. Sampai dengan Selasa (12/3), sebanyak 15 provinsi sudah melewati proses rekapitulasi tersebut.
Data menunjukkan dominasi Prabowo-Gibran mengungguli pada 15 provinsi di angka 36.979.215, Ganjar-Mahfud menempati posisi ke-2 dengan perolehan 15.098.763 dan Anies-Muhaimin di posisi ke-3 dengan suara 13.209.506.
- Advertisement -
Direktur Political Public and Policy Studies Jerry Massie menilai, hasil rekapitulasi KPU yang sudah disahkan itu sekaligus membantah pernyataan algoritma yang dimasukkan ke sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Jerry, kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini adalah pilihan rakyat secara langsung dan disaksikan oleh para pemimpin dunia, hingga tudingan kecurangan sangat tidak masuk di akal. Apalagi kemenangan antara tiga pasangan calon ini sangat jauh di atas 25 persen.
“Padahal kan sudah banyak kepala negara menyampaikan selamat. Sekarang hitungannya sudah sampai 80 persen lebih real count di KPU itu tetap 58 persen,“ ucapnya.
Jerry pun menyoroti langkah PDIP dan PKB yang menggulirkan hak angket pemilu di DPR RI. “Buat saya itu tidak ada gunanya, jadi hak angket ini bisa menjadi hak angket,’’katanya.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah aktif melakukan rekapitulasi hasil suara Pilpres 2024 di setiap provinsi Indonesia. Sampai dengan Selasa (12/3), sebanyak 15 provinsi sudah melewati proses rekapitulasi tersebut.
Data menunjukkan dominasi Prabowo-Gibran mengungguli pada 15 provinsi di angka 36.979.215, Ganjar-Mahfud menempati posisi ke-2 dengan perolehan 15.098.763 dan Anies-Muhaimin di posisi ke-3 dengan suara 13.209.506.
Direktur Political Public and Policy Studies Jerry Massie menilai, hasil rekapitulasi KPU yang sudah disahkan itu sekaligus membantah pernyataan algoritma yang dimasukkan ke sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Jerry, kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini adalah pilihan rakyat secara langsung dan disaksikan oleh para pemimpin dunia, hingga tudingan kecurangan sangat tidak masuk di akal. Apalagi kemenangan antara tiga pasangan calon ini sangat jauh di atas 25 persen.
“Padahal kan sudah banyak kepala negara menyampaikan selamat. Sekarang hitungannya sudah sampai 80 persen lebih real count di KPU itu tetap 58 persen,“ ucapnya.
Jerry pun menyoroti langkah PDIP dan PKB yang menggulirkan hak angket pemilu di DPR RI. “Buat saya itu tidak ada gunanya, jadi hak angket ini bisa menjadi hak angket,’’katanya.(jpg)