Kamis, 2 Mei 2024

Gantikan Gawai dengan Permainan Tradisional saat Libur Sekolah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ikut melestarikan budaya permainan tradisional dan menghindari ketergantungan anak terhadap gawai, maka masa liburan bisa diisi dengan memainkan permainan tradisional agar anak melupakan gawai dan terhindar dari dampak negatifnya.

‘‘Untuk hal ini, kami dari SDN 3 Pekanbaru konsen dalam pembinaan, pemenuhan berbagai sarana pendukung, instruktur dan guru pembimbing melalui sanggar seni sekolah,’’ kata Kepala SDN 3 Pekanbaru Zulhendri SPd.

Yamaha

Ditengah perkembangan teknologi digital dan komunikasi, permainan tradisional anak melayu saat ini sudah mulai jarang dijumpai. Permainan game online saat ini turut menjadi penyebab kurang minatnya murid untuk bermain permainan tradisional anak melayu Riau terdahulu.

Zulhendri juga mengatakan, dengan kondisi demikian sekolah menjadi penting untuk terus melestarikan dan membudayakan permainan tradisional anak melayu di bawah pembinaan koordinator sanggar seni sekolah agar murid kembali tertarik dan mencintai budaya lokal.

Baca Juga:  PCR Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Korea Selatan

“Diharapkan dengan adanya sanggar seni sekolah ini, maka yang terlupa jadi ingat, yang belum mengenal jadi tertarik kembali. Permainan tradisional ini bisa menghindari ketergantungan anak terhadap gadget atau permaiman game online. Permainan tradisional ini bisa dimainkan saat mengisi liburan sekolah,” katanya kepada Riau Pos Rabu (17/4).

- Advertisement -

Disampaikanya juga, pihaknya terus mensupport kegiatan sanggar seni sekolah dengan dukungan dari orang tua walimurid, dan semua warga sekolah. (*1/rul)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ikut melestarikan budaya permainan tradisional dan menghindari ketergantungan anak terhadap gawai, maka masa liburan bisa diisi dengan memainkan permainan tradisional agar anak melupakan gawai dan terhindar dari dampak negatifnya.

‘‘Untuk hal ini, kami dari SDN 3 Pekanbaru konsen dalam pembinaan, pemenuhan berbagai sarana pendukung, instruktur dan guru pembimbing melalui sanggar seni sekolah,’’ kata Kepala SDN 3 Pekanbaru Zulhendri SPd.

Ditengah perkembangan teknologi digital dan komunikasi, permainan tradisional anak melayu saat ini sudah mulai jarang dijumpai. Permainan game online saat ini turut menjadi penyebab kurang minatnya murid untuk bermain permainan tradisional anak melayu Riau terdahulu.

Zulhendri juga mengatakan, dengan kondisi demikian sekolah menjadi penting untuk terus melestarikan dan membudayakan permainan tradisional anak melayu di bawah pembinaan koordinator sanggar seni sekolah agar murid kembali tertarik dan mencintai budaya lokal.

Baca Juga:  Unri Gelar Webinar Sastra Se-Asia Tenggara

“Diharapkan dengan adanya sanggar seni sekolah ini, maka yang terlupa jadi ingat, yang belum mengenal jadi tertarik kembali. Permainan tradisional ini bisa menghindari ketergantungan anak terhadap gadget atau permaiman game online. Permainan tradisional ini bisa dimainkan saat mengisi liburan sekolah,” katanya kepada Riau Pos Rabu (17/4).

Disampaikanya juga, pihaknya terus mensupport kegiatan sanggar seni sekolah dengan dukungan dari orang tua walimurid, dan semua warga sekolah. (*1/rul)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari