Kamis, 9 Mei 2024

Pemprov Riau Ajak Semua Pihak Lindungi Hak Anak 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengajak semua pihak untuk memenuhi konsep perlindungan anak. Pihak tersebut tak lain adalah unsur pemerintahan, dunia usaha, media massa, lembaga masyarakat, akademisi, orang tua, hingga anak itu sendiri.

Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli mengatakan, bahwa Pemprov Riau baru saja menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) teknis percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) se-Provinsi Riau tahun 2024. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau.

Yamaha

“Kita semua harus terlibat secara aktif dalam semua kondisi dalam mewujudkan perlindungan anak,” ajak Zulkifli.

Zulkifli mengingatkan suara anak janganlah hanya didengar, diapresiasi, dan dihargai saja. Namun, kita semua harus menampung aspirasinya dan mengimplementasikannya dalam sebuah kebijakan.

Baca Juga:  BI Giatkan Elektronifikasi di Berbagai Lini

“Kebijakannya merupakan program yang memiliki perspektif perlindungan anak secara umum. Mulai dari hak mendapatkan pendidikan, layanan kesehatan maksimal, hingga hak mereka yang terlindungi dari diskriminasi dan ekploitasi,” jelasnya.

- Advertisement -

Zulkifli lanjutkan, hak anak tersebut harus diberikan agar terciptanya lingkungan layak huni untuk tumbuh kembang mereka. Sebagai orang tua, perhatian yang cukup juga harus diberikan.

“Saat ditanya cita-cita seorang anak, anak yang menjawab cita-citanya menjadi handphone. Kenapa? karena orang tuanya hanya memperhatikan handphone saja, Ia tidak diperhatikan. Wajar itu menjadi cita-citanya, karena hp itu dibawa kemana mana oleh orang tuanya,” ucap Zulkifli.

- Advertisement -

Selain perhatian, Zulkifli menambahkan pendidikan juga penting. Selain pendidikan umum, pendidikan atau siraman rohani sama pentingnya.

Baca Juga:  Pencuri Motor Lintas Provinsi Ditangkap

“Perhatian, pendidikan. Lalu kesehatan anak juga perlu diperhatikan. Ada anak yang sudah berumur 3 atau 4 tahun tidak bisa ngomong. Setelah dibawa ke dokter ternyata harus diterapi. Kenapa? Karena hari-hari mereka dipenuhi dengan gadget. Itu tugas kita bagaimana kesehatannya kita jaga,” terang Zulkifli.(gem)

Laporan Soleh Saputra, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengajak semua pihak untuk memenuhi konsep perlindungan anak. Pihak tersebut tak lain adalah unsur pemerintahan, dunia usaha, media massa, lembaga masyarakat, akademisi, orang tua, hingga anak itu sendiri.

Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli mengatakan, bahwa Pemprov Riau baru saja menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) teknis percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) se-Provinsi Riau tahun 2024. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Riau.

“Kita semua harus terlibat secara aktif dalam semua kondisi dalam mewujudkan perlindungan anak,” ajak Zulkifli.

Zulkifli mengingatkan suara anak janganlah hanya didengar, diapresiasi, dan dihargai saja. Namun, kita semua harus menampung aspirasinya dan mengimplementasikannya dalam sebuah kebijakan.

Baca Juga:  Disnakertrans Inventarisir Jumlah TKA di Riau 

“Kebijakannya merupakan program yang memiliki perspektif perlindungan anak secara umum. Mulai dari hak mendapatkan pendidikan, layanan kesehatan maksimal, hingga hak mereka yang terlindungi dari diskriminasi dan ekploitasi,” jelasnya.

Zulkifli lanjutkan, hak anak tersebut harus diberikan agar terciptanya lingkungan layak huni untuk tumbuh kembang mereka. Sebagai orang tua, perhatian yang cukup juga harus diberikan.

“Saat ditanya cita-cita seorang anak, anak yang menjawab cita-citanya menjadi handphone. Kenapa? karena orang tuanya hanya memperhatikan handphone saja, Ia tidak diperhatikan. Wajar itu menjadi cita-citanya, karena hp itu dibawa kemana mana oleh orang tuanya,” ucap Zulkifli.

Selain perhatian, Zulkifli menambahkan pendidikan juga penting. Selain pendidikan umum, pendidikan atau siraman rohani sama pentingnya.

Baca Juga:  Seniman Bukan Kerja Seolah-olah

“Perhatian, pendidikan. Lalu kesehatan anak juga perlu diperhatikan. Ada anak yang sudah berumur 3 atau 4 tahun tidak bisa ngomong. Setelah dibawa ke dokter ternyata harus diterapi. Kenapa? Karena hari-hari mereka dipenuhi dengan gadget. Itu tugas kita bagaimana kesehatannya kita jaga,” terang Zulkifli.(gem)

Laporan Soleh Saputra, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari