Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kapal Karam di Sungai Siak, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp4 Miliar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kapal KLM Putra Sejahtera 89 yang karam di Pelabuhan Haji Ibul, Jalan Tanjung Batu, Pekanbaru tujuan Tanjung Balai Karimun, kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah. Kejadian Jumat (15/5/2020) pukul 05.30 WIB itu menyebabkan isi kapal berhamburan. Masyarakat yang mengetahui langsung menjarah meski dilarang.

"Kerugian mencapai Rp4 miliar. Sudah termasuk kapal dan logistik," sebut pemilik kapal KLM Putra Sejahtera 89, Arianto kepada RIAUPOS.CO.

Menurutnya barang-barang tersebut milik perusahaan dan pribadi. Katanya, ada dari indofood dan PLN. Sehingga dapat diasuransikan oleh perusahaan.

"Tadi masyarakat udah dilarang. Tapi bagaimana lagi barang sebanyak itu. Akhirnya datang kepolisian, barulah berhenti," imbuhnya.

Dijelaskannya, barang-barang yang berserakan dan mengapung di antaranya Mie instan sebanyak 7.500 dus, teh gelas 3.000 dus, telur 1.500 papan, jelly 4.600 dus, aqua 500 galon, tataboga 1.072, oli PLN 21 drum, besi ring 500 batang, perabot 100, buku erlangga, sparepart motor, sayur, dan minyak makan.

Baca Juga:  Warga Cemas Kabel Listrik di Pohon

Disinggung kelebihan muatan, Arianto menampiknya.

“Tidak kelebihan muatan namun arus deras. Jadi oleng. Harusnya 150 ton, kami tadi hanya bawa 80 ton," terangnya.

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kapal KLM Putra Sejahtera 89 yang karam di Pelabuhan Haji Ibul, Jalan Tanjung Batu, Pekanbaru tujuan Tanjung Balai Karimun, kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah. Kejadian Jumat (15/5/2020) pukul 05.30 WIB itu menyebabkan isi kapal berhamburan. Masyarakat yang mengetahui langsung menjarah meski dilarang.

"Kerugian mencapai Rp4 miliar. Sudah termasuk kapal dan logistik," sebut pemilik kapal KLM Putra Sejahtera 89, Arianto kepada RIAUPOS.CO.

- Advertisement -

Menurutnya barang-barang tersebut milik perusahaan dan pribadi. Katanya, ada dari indofood dan PLN. Sehingga dapat diasuransikan oleh perusahaan.

"Tadi masyarakat udah dilarang. Tapi bagaimana lagi barang sebanyak itu. Akhirnya datang kepolisian, barulah berhenti," imbuhnya.

- Advertisement -

Dijelaskannya, barang-barang yang berserakan dan mengapung di antaranya Mie instan sebanyak 7.500 dus, teh gelas 3.000 dus, telur 1.500 papan, jelly 4.600 dus, aqua 500 galon, tataboga 1.072, oli PLN 21 drum, besi ring 500 batang, perabot 100, buku erlangga, sparepart motor, sayur, dan minyak makan.

Baca Juga:  Dana BOSDA untuk Gaji Guru Honor

Disinggung kelebihan muatan, Arianto menampiknya.

“Tidak kelebihan muatan namun arus deras. Jadi oleng. Harusnya 150 ton, kami tadi hanya bawa 80 ton," terangnya.

Laporan: Sofiah (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari