Kamis, 9 Mei 2024

Minta Pemprov Carikan Solusi Jangka Panjang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan yang melanda Provinsi Riau sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Air sungai yang meluap akibat hujan, menggenangi jalan hingga permukiman masyarakat. Bahkan banjir kali ini disebut-sebut sebagai yang terparah bila dibanding dengan beberapa musim hujan sebelumnya.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau diminta untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta mencarikan solusi jangka panjang.

Yamaha

Permintaan ini seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Ahad (14/1).

Dikatakan Agung, pemberian bantuan serta pengerahan alat berat ke lokasi banjir merupakan penanggulangan jangka pendek.

“Jadi kita mau supaya masyarakat tidak setiap tahun begini. Harus ada solusi konkret jangka panjang. Pemprov harus koordinasi dengan pemkab maupun pemkot. Hasil kesimpulan, apabila tidak bisa ditangani melalui APBD koordinasikan dengan pemerintah pusat,” ungkap Agung.

- Advertisement -

Ia mencontohkan banjir yang terjadi di jalan lintas di Kabupaten Pelalawan. Menurut dia, hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemprov Riau melalui dinas terkait. Karena selain menyebabkan lalu lintas terhambat, tidak sedikit kerugian material yang dialami masyarakat. Begitu juga dengan beberapa wilayah lainnya seperti Rokan Hulu, Bengkalis, Dumai, Pekanbaru hingga Indragiri Hulu.

Baca Juga:  Kemacetan di Jalan Lintas Timur hingga 10 Km

“Jadi harus ada solusi jangka panjang. Jangan kita berfokus kepada persoalan hari ini saja. Kita tidak tau cuaca kedepan bagaimana. Kalau hujan terus menerus, imbas langsungnya ke masyarakat. Ekonomi terhambat, harga naik dan lain sebagainya,” sambungnya.

- Advertisement -

Diketahui, jumlah korban banjir di Provinsi Riau yang mengungsi terus bertambah. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau hingga saat ini total warga Riau yang mengungsi akibat banjir sudah mencapai 6.467 jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, baru-baru ini mengatakan, tercatat baru di tiga daerah tersebut yang warganya terpaksa harus mengungsi. Yakni Kabupaten Rokan Hilir, Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.

Sementara di kabupaten/kota lain meski terdampak banjir namun belum tercatat ada warganya yang mengungsi.

Sementara untuk kabupaten dengan jumlah pengungsi terbanyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir. Total ada  3.992 jiwa warga Rohil yang mengungsi akibat rumah terendam banjir.

“Selain di Rohil, di Kabupaten Kepulauan Meranti juga banyak, ada 2.240 jiwa yang mengungsi,” katanya.

Sisanya tersebar di sejumlah daerah. Di antaranya di Kabupaten Bengkalis ada 191orang dan di Kota Dumai ada 44 orang.

Baca Juga:  Waktu Sosialisasi Perwako PHB Sepekan

Sejauh ini bencana banjir yang terjadi di Provinsi Riau membuat 4.686 Kepala Keluarga dan 18.744 jiwa warga Riau yang terdampak. Banjir di Riau bahkan sudah menelan empat korban jiwa.

Tidak hanya itu, bencana banjir di Riau juga menyebabkan ribuan unit rumah dan fasilitas umum, seperti jalan, masjid dan sekolah ikut terendam banjir. Total ada 29 sekolah SMA sederajat di Riau yang harus meliburkan siswanya karena ruang kelasnya terendam air. Itu belum termasuk sekolah dasar dan menengah yang kewenangannya ada di masing-masing kabupaten/kota.

BPBD Provinsi Riau sudah melakukan upaya penanganan seperti melakukan evakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, seperti beras, gula, sarden, selimut, kain sarung, air mineral. Kemudian mendirikan dapur umum dan posko pengungsian.

“Kami juga sudah membuat permohonan bantuan kepada pusat semoga bisa segera diproses namun saat ini pusat juga sudah membantu untuk kesiapsiagaan kita di daerah, seperti saat ini ada logistik selimut yang masih ada dari pusat sebelumnya,” katanya.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan yang melanda Provinsi Riau sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Air sungai yang meluap akibat hujan, menggenangi jalan hingga permukiman masyarakat. Bahkan banjir kali ini disebut-sebut sebagai yang terparah bila dibanding dengan beberapa musim hujan sebelumnya.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau diminta untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta mencarikan solusi jangka panjang.

Permintaan ini seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Ahad (14/1).

Dikatakan Agung, pemberian bantuan serta pengerahan alat berat ke lokasi banjir merupakan penanggulangan jangka pendek.

“Jadi kita mau supaya masyarakat tidak setiap tahun begini. Harus ada solusi konkret jangka panjang. Pemprov harus koordinasi dengan pemkab maupun pemkot. Hasil kesimpulan, apabila tidak bisa ditangani melalui APBD koordinasikan dengan pemerintah pusat,” ungkap Agung.

Ia mencontohkan banjir yang terjadi di jalan lintas di Kabupaten Pelalawan. Menurut dia, hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemprov Riau melalui dinas terkait. Karena selain menyebabkan lalu lintas terhambat, tidak sedikit kerugian material yang dialami masyarakat. Begitu juga dengan beberapa wilayah lainnya seperti Rokan Hulu, Bengkalis, Dumai, Pekanbaru hingga Indragiri Hulu.

Baca Juga:  Hujan Dua Jam, Dua Jalan Protokol Banjir

“Jadi harus ada solusi jangka panjang. Jangan kita berfokus kepada persoalan hari ini saja. Kita tidak tau cuaca kedepan bagaimana. Kalau hujan terus menerus, imbas langsungnya ke masyarakat. Ekonomi terhambat, harga naik dan lain sebagainya,” sambungnya.

Diketahui, jumlah korban banjir di Provinsi Riau yang mengungsi terus bertambah. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau hingga saat ini total warga Riau yang mengungsi akibat banjir sudah mencapai 6.467 jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, baru-baru ini mengatakan, tercatat baru di tiga daerah tersebut yang warganya terpaksa harus mengungsi. Yakni Kabupaten Rokan Hilir, Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.

Sementara di kabupaten/kota lain meski terdampak banjir namun belum tercatat ada warganya yang mengungsi.

Sementara untuk kabupaten dengan jumlah pengungsi terbanyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir. Total ada  3.992 jiwa warga Rohil yang mengungsi akibat rumah terendam banjir.

“Selain di Rohil, di Kabupaten Kepulauan Meranti juga banyak, ada 2.240 jiwa yang mengungsi,” katanya.

Sisanya tersebar di sejumlah daerah. Di antaranya di Kabupaten Bengkalis ada 191orang dan di Kota Dumai ada 44 orang.

Baca Juga:  Sekda Pimpin Rapat Pembentukan Posko Bersama

Sejauh ini bencana banjir yang terjadi di Provinsi Riau membuat 4.686 Kepala Keluarga dan 18.744 jiwa warga Riau yang terdampak. Banjir di Riau bahkan sudah menelan empat korban jiwa.

Tidak hanya itu, bencana banjir di Riau juga menyebabkan ribuan unit rumah dan fasilitas umum, seperti jalan, masjid dan sekolah ikut terendam banjir. Total ada 29 sekolah SMA sederajat di Riau yang harus meliburkan siswanya karena ruang kelasnya terendam air. Itu belum termasuk sekolah dasar dan menengah yang kewenangannya ada di masing-masing kabupaten/kota.

BPBD Provinsi Riau sudah melakukan upaya penanganan seperti melakukan evakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, seperti beras, gula, sarden, selimut, kain sarung, air mineral. Kemudian mendirikan dapur umum dan posko pengungsian.

“Kami juga sudah membuat permohonan bantuan kepada pusat semoga bisa segera diproses namun saat ini pusat juga sudah membantu untuk kesiapsiagaan kita di daerah, seperti saat ini ada logistik selimut yang masih ada dari pusat sebelumnya,” katanya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari