Kamis, 9 Mei 2024

Buka Tutup karena Banjir, Pengendara Dianjurkan melalui Lintas Tengah

Kemacetan di Jalan Lintas Timur hingga 10 Km

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang merendam badan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan kembali meningkat akibat luapan Sungai Kampar.

Genangan air mencapai 90 centimeter (cm) dan membuat kemacetan hingga 10 kilometer (km).

Yamaha

Untuk itu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelalawan pun melakukan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan sistem buka tutup. “Ya, mulai siang ini (kemarin, red), Jalintim di Desa Kemang kami berlakukan sistem buka tutup, tepatnya dari Km 73-Km 83. Upaya ini kami lakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang,” terang Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK MM kepada Riau Pos, Rabu (3/1).

Akira Ceria menambahkan, setidaknya ada tiga titik badan jalan provinsi ini yang direndam air dengan tinggi permukaan air yang berbeda. Seperti Km 76, debit air mencapai 20 cm-30 cm. Kemudian di titik Km 78, debit air 30 cm-35 cm disertai dengan arus yang cukup deras. “Di Km 80-Km 83, air hampir sepinggang orang dewasa atau diperkirakan tingginya 90 centimeter,” ujarnya.

Mantan Kasat Lantas Polres Dumai menegaskan, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan mati mesin kendaraan, pihaknya telah memberikan imbauan dan mengarahkan para pengguna jalan untuk berbalik arah.

- Advertisement -

Seperti pengendara dari arah Kota Pekanbaru menuju Indragiri Hulu (Inhu), sudah dilakukan penyetopan dan disarankan untuk melewati rute menuju Telukkuatan. Dan titik pemberitahuan kepada masyarakat dilakukan personel Satlantas Polres Pelalawan, tepatnya di depan simpang Kantor Polres Pelalawan.

Hanya saja, meskipun sudah dilakukan imbauan kepada masyarakat dan pengendara, tetap ada juga pengendara yang nekat menerobos dan memaksakan untuk melewati genangan air yang semakin dalam. “Untuk itu, kami mengimbau seluruh pengendara agar tidak memaksakan menyeberangi atau melewati derasnya arus banjir karena membahayakan dan merugikan pengemudi,” tuturnya.

- Advertisement -

Kasat Lantas menambahkan, aktivitas kendaraan di lokasi banjir sangat padat sehingga menyebabkan terjadinya antrean serta kemacetan hingga mencapai 10 km. Selain karena banjir, adanya sejumlah kendaraan roda empat yang terbalik di lokasi juga jadi pemicu kemacetan yang cukup sulit untuk diurai.

“Ada dua truk di bagian kanan dan kiri Jalintim yang terperosok masuk ke dalam parit sehingga kedua mobil itu menjadi terbalik. Begitu juga adanya satu mobil tanki minyak (SPBU) yang mati mesin di tengah badan jalan. Ini menyebabkan kemacetan cukup sulit untuk diurai,’’ ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Riau Minta Beasiswa Kedokteran Tetap Dilanjutkan

‘’Belum lagi para pengendara kendaraan bermotor lainnya yang berusaha untuk mendahului. Namun demikian, kami dari Satlantas tentunya terus berupaya maksimal untuk melakukan pengaturan agar aktivitas lalu lintas dapat tetap berjalan,” tambahnya.

Selain di Jalintim Desa Kemang, pihaknya juga telah melakukan penutupan di Jalan Sultan Syarif Hasyim Kecamatan Pangkalankerinci. Pasalnya, air yang merendam badan jalan yang tak jauh dari Kantor Bupati Pelalawan ini mencapai 30 cm hingga 1 meter. Polres Pelalawan pun melakukan pengalihan arus di jalan alternatif menuju Kota Pekanbaru atau Indragiri Hulu ini.

“Kami juga melakukan pengalihan Jalan Sultan Syarif Hasyim menuju Jalan Akasia karena tinggi permukaan air di jalan tersebut bertambah naik. Di jalan ini, kami juga mengimbau pengendara untuk putar balik dan mencari jalan alternatif lain melalui Kuansing,’’ ujarnya.

‘’Jika tetap memaksakan diri, ya konsekuensi cuma dua. Yakni siap untuk kendaraannya mati mesin karena direndam air dan menggunakan jasa mobil gendong dengan tarif yang cukup mahal,” tambahnya.

Di sisi lain, para penyedia jasa mobil gendong ini bisa meraup keuntungan berlimpah hingga puluhan juta rupiah per hari. Seperti yang diungkapkan Sudirman Panjaitan. Pemilik truk pengangkut tanah timbun ini terpaksa banting stir menjadi penyedia jasa mobil gendong kendaraan.

Sudirman menjelaskan, curah hujan yang masih tinggi membuat warga jalan lingkar Kecamatan Pangkalankerinci ini tidak dapat melakukan pengerukan tanah galian C. “Ya, hampir satu bulan tak dapat penghasilan karena kuari tanah timbun tidak bisa beroperasi. Ternyata, Tuhan memberikan rezeki lain untuk saya. Yakni menjadi penyedia jasa mobil gendong sepeda motor,” sebutnya.

Pria yang akrab disapa Lae Sudir ini mengatakan, sejak Jalintim KM 83 Desa Kemang direndam banjir sepekan lalu, setidaknya ia bisa mendapat penghasilan sebesar Rp8 juta hingga Rp10 juta per hari. “Ini dari jasa mobil gendong sepeda motor ini. Setiap satu roda dua plus tiga orang yang menggunakan jasa mobil saya dikenakan biaya sebesar Rp100 ribu untuk sakali melintas. Dan dalam sehari, bisa sampai 10 hingga 12 trip pengangkutan,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Turun Drastis, Harga Cabai Rp90 Ribu per Kg

‘’Tapi, saya tidak bisa kerja sendiri sehingga saya bawa dua warga lainnya sebagai pembantu untuk menaik dan menurunkan kendaraan. Dengan penghasilan jasa mobil gendong ini, saya bisa menafkahi keluarga untuk memenuhi keperluan hidup. Sedangkan untuk tarif jasa mobil gendong kendaraan roda empat Rp700 higga Rp800 ribu sekali melintas,” tutur Sudirman.

Sarankan Semua Kendaraan lewat Lintas Tengah 
Di sisi lain, hingga Rabu (3/1), arus kendaraan di Lintas Timur dari Jakarta menuju Pekanbaru masih dialihkan ke jalur Lintas Tengah via Telukkuantan. Demikian disampaikan Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya SIK ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Lirik, Iptu Endang Kusma Jaya SH MH, Rabu (3/1).

“Untuk kendaraan di atas roda empat tetap diarahkan ke jalur Lintas Tengah akibat risikonya masih cukup tinggi ketika melintas di jalur Lintas Timur,” ujar Endang Kusma Jaya.

Dijelaskan Endang Kusma Jaya, banjir yang terjadi di KM 83 Desa Kemang Kabupaten Pelalawan Jalan Lintas Timur naik dari sebelumnya. Sehingga berbagai kemungkinan risiko bisa terjadi saat melintas karena kedalaman air yang menyeberangi badan jalan di beberapa titik di daerah itu. “Selain air dalam, di daerah itu sering terjadi macet panjang dengan waktu lama,” ujarnya.

Memang sebutnya, setiap kendaraan yang melintas di titik pengalihan yakni di Simpang Japura Kecamatan Lirik, pengendara selalu meminta petunjuk dan saran untuk jalan yang akan ditempuh. Makanya, personel Polsek Lirik yang berjaga tetap mengarahkan untuk menempuh jalur Lintas Tengah via Telukkuantan.

Endang Kusma Jaya juga menjelaskan, jalur Lintas Tengah telah terjadi peningkatan volume kendaraan yang melintas. Penyebabnya, selain karena pengalihan arus kendaraan, juga terjadi arus balik kendaraan warga pasca-liburan Nataru.

Untuk itu, kepada pengendara kendaraan, Endang mengimbau agar selalu waspada saat melintas jalur Lintas Tengah. Karena beberapa titik terdapat jalan rusak. “Hati-hati dan waspada saat mengendarai kendaraan. Ingat keluarga menunggu di rumah,” imbaunya.(das)

Laporan M AMIN AMRAN dan KASMEDI, Pangkalankerinci dan Rengat

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Banjir yang merendam badan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan kembali meningkat akibat luapan Sungai Kampar.

Genangan air mencapai 90 centimeter (cm) dan membuat kemacetan hingga 10 kilometer (km).

Untuk itu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelalawan pun melakukan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan sistem buka tutup. “Ya, mulai siang ini (kemarin, red), Jalintim di Desa Kemang kami berlakukan sistem buka tutup, tepatnya dari Km 73-Km 83. Upaya ini kami lakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang,” terang Kapolres Pelalawan AKBP Suwinto SH SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK MM kepada Riau Pos, Rabu (3/1).

Akira Ceria menambahkan, setidaknya ada tiga titik badan jalan provinsi ini yang direndam air dengan tinggi permukaan air yang berbeda. Seperti Km 76, debit air mencapai 20 cm-30 cm. Kemudian di titik Km 78, debit air 30 cm-35 cm disertai dengan arus yang cukup deras. “Di Km 80-Km 83, air hampir sepinggang orang dewasa atau diperkirakan tingginya 90 centimeter,” ujarnya.

Mantan Kasat Lantas Polres Dumai menegaskan, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan mati mesin kendaraan, pihaknya telah memberikan imbauan dan mengarahkan para pengguna jalan untuk berbalik arah.

Seperti pengendara dari arah Kota Pekanbaru menuju Indragiri Hulu (Inhu), sudah dilakukan penyetopan dan disarankan untuk melewati rute menuju Telukkuatan. Dan titik pemberitahuan kepada masyarakat dilakukan personel Satlantas Polres Pelalawan, tepatnya di depan simpang Kantor Polres Pelalawan.

Hanya saja, meskipun sudah dilakukan imbauan kepada masyarakat dan pengendara, tetap ada juga pengendara yang nekat menerobos dan memaksakan untuk melewati genangan air yang semakin dalam. “Untuk itu, kami mengimbau seluruh pengendara agar tidak memaksakan menyeberangi atau melewati derasnya arus banjir karena membahayakan dan merugikan pengemudi,” tuturnya.

Kasat Lantas menambahkan, aktivitas kendaraan di lokasi banjir sangat padat sehingga menyebabkan terjadinya antrean serta kemacetan hingga mencapai 10 km. Selain karena banjir, adanya sejumlah kendaraan roda empat yang terbalik di lokasi juga jadi pemicu kemacetan yang cukup sulit untuk diurai.

“Ada dua truk di bagian kanan dan kiri Jalintim yang terperosok masuk ke dalam parit sehingga kedua mobil itu menjadi terbalik. Begitu juga adanya satu mobil tanki minyak (SPBU) yang mati mesin di tengah badan jalan. Ini menyebabkan kemacetan cukup sulit untuk diurai,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Jalan-Jalan di Sukajadi Berubah Jadi “Sungai”

‘’Belum lagi para pengendara kendaraan bermotor lainnya yang berusaha untuk mendahului. Namun demikian, kami dari Satlantas tentunya terus berupaya maksimal untuk melakukan pengaturan agar aktivitas lalu lintas dapat tetap berjalan,” tambahnya.

Selain di Jalintim Desa Kemang, pihaknya juga telah melakukan penutupan di Jalan Sultan Syarif Hasyim Kecamatan Pangkalankerinci. Pasalnya, air yang merendam badan jalan yang tak jauh dari Kantor Bupati Pelalawan ini mencapai 30 cm hingga 1 meter. Polres Pelalawan pun melakukan pengalihan arus di jalan alternatif menuju Kota Pekanbaru atau Indragiri Hulu ini.

“Kami juga melakukan pengalihan Jalan Sultan Syarif Hasyim menuju Jalan Akasia karena tinggi permukaan air di jalan tersebut bertambah naik. Di jalan ini, kami juga mengimbau pengendara untuk putar balik dan mencari jalan alternatif lain melalui Kuansing,’’ ujarnya.

‘’Jika tetap memaksakan diri, ya konsekuensi cuma dua. Yakni siap untuk kendaraannya mati mesin karena direndam air dan menggunakan jasa mobil gendong dengan tarif yang cukup mahal,” tambahnya.

Di sisi lain, para penyedia jasa mobil gendong ini bisa meraup keuntungan berlimpah hingga puluhan juta rupiah per hari. Seperti yang diungkapkan Sudirman Panjaitan. Pemilik truk pengangkut tanah timbun ini terpaksa banting stir menjadi penyedia jasa mobil gendong kendaraan.

Sudirman menjelaskan, curah hujan yang masih tinggi membuat warga jalan lingkar Kecamatan Pangkalankerinci ini tidak dapat melakukan pengerukan tanah galian C. “Ya, hampir satu bulan tak dapat penghasilan karena kuari tanah timbun tidak bisa beroperasi. Ternyata, Tuhan memberikan rezeki lain untuk saya. Yakni menjadi penyedia jasa mobil gendong sepeda motor,” sebutnya.

Pria yang akrab disapa Lae Sudir ini mengatakan, sejak Jalintim KM 83 Desa Kemang direndam banjir sepekan lalu, setidaknya ia bisa mendapat penghasilan sebesar Rp8 juta hingga Rp10 juta per hari. “Ini dari jasa mobil gendong sepeda motor ini. Setiap satu roda dua plus tiga orang yang menggunakan jasa mobil saya dikenakan biaya sebesar Rp100 ribu untuk sakali melintas. Dan dalam sehari, bisa sampai 10 hingga 12 trip pengangkutan,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Banjir di Pelalawan Kembali Naik

‘’Tapi, saya tidak bisa kerja sendiri sehingga saya bawa dua warga lainnya sebagai pembantu untuk menaik dan menurunkan kendaraan. Dengan penghasilan jasa mobil gendong ini, saya bisa menafkahi keluarga untuk memenuhi keperluan hidup. Sedangkan untuk tarif jasa mobil gendong kendaraan roda empat Rp700 higga Rp800 ribu sekali melintas,” tutur Sudirman.

Sarankan Semua Kendaraan lewat Lintas Tengah 
Di sisi lain, hingga Rabu (3/1), arus kendaraan di Lintas Timur dari Jakarta menuju Pekanbaru masih dialihkan ke jalur Lintas Tengah via Telukkuantan. Demikian disampaikan Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya SIK ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Lirik, Iptu Endang Kusma Jaya SH MH, Rabu (3/1).

“Untuk kendaraan di atas roda empat tetap diarahkan ke jalur Lintas Tengah akibat risikonya masih cukup tinggi ketika melintas di jalur Lintas Timur,” ujar Endang Kusma Jaya.

Dijelaskan Endang Kusma Jaya, banjir yang terjadi di KM 83 Desa Kemang Kabupaten Pelalawan Jalan Lintas Timur naik dari sebelumnya. Sehingga berbagai kemungkinan risiko bisa terjadi saat melintas karena kedalaman air yang menyeberangi badan jalan di beberapa titik di daerah itu. “Selain air dalam, di daerah itu sering terjadi macet panjang dengan waktu lama,” ujarnya.

Memang sebutnya, setiap kendaraan yang melintas di titik pengalihan yakni di Simpang Japura Kecamatan Lirik, pengendara selalu meminta petunjuk dan saran untuk jalan yang akan ditempuh. Makanya, personel Polsek Lirik yang berjaga tetap mengarahkan untuk menempuh jalur Lintas Tengah via Telukkuantan.

Endang Kusma Jaya juga menjelaskan, jalur Lintas Tengah telah terjadi peningkatan volume kendaraan yang melintas. Penyebabnya, selain karena pengalihan arus kendaraan, juga terjadi arus balik kendaraan warga pasca-liburan Nataru.

Untuk itu, kepada pengendara kendaraan, Endang mengimbau agar selalu waspada saat melintas jalur Lintas Tengah. Karena beberapa titik terdapat jalan rusak. “Hati-hati dan waspada saat mengendarai kendaraan. Ingat keluarga menunggu di rumah,” imbaunya.(das)

Laporan M AMIN AMRAN dan KASMEDI, Pangkalankerinci dan Rengat

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari