Senin, 20 Mei 2024

BRGM Galakkan Penanaman Sagu di MerantiĀ 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ekosistem lahan basah gambut dan mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan ekosistem gambut seluas 13,9 juta hektare dan mangrove seluas 3,36 juta hektare.

Kedua ekosistem ini memiliki peran penting dengan memberikan berbagai manfaat nilai instrinsik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan cadangan karbon, perlindungan dari bencana, habitat untuk biodiversitas, hingga pemenuhan kebutuhan manusia yang bernilai ekonomi serta eco-tourism.

Yamaha

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan, setiap 2 Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah yang mengangkat tema ā€œWetlands and Human Wellbeingā€, yang memberi penekanan akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lahan basah guna mendukung kesejahteraan kehidupan masyarakat sehari-hari.

ā€œPeringatan Hari Lahan Basah ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan ekosistem gambut dan mangrove,ā€ kata Hartono saat melakukan penanaman pohon sagu di Desa Lukit, Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (7/2).

Tema Hari Lahan Basah sedunia ini sejalan dengan visi BRGM untuk memulihkan gambut, menghijaukan mangrove, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka perayaan hari lahan basah sedunia, BRGM mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam aksi penanaman pohon serentak di ekosistem gambut dan mangrove pada tanggal 7 Februari 2024.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tempat Penampungan Air Tidak Layak

Kegiatan penanaman serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, namun untuk BRGM pelaksanaannya di wilayah kerja BRGM itu sendiri yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

ā€œLahan basah, termasuk gambut dan mangrove, memiliki manfaat yang begitu besar, kita harus kelola secara bijak. BRGM dan KLHK bermitra dengan masyarakat dalam pelaksanaan penanaman di gambut dan mangrove untuk mendorong keberlanjutan pengelolaan ke depannya,ā€ucap Hartono.

- Advertisement -

Hartono menekankan, sagu yang ditanam selain bisa membantu menahan air sehingga gambut tidak terbakar, juga dapat mendukung ketahanan pangan melalui diversifikasi. Penanaman sagu di Pulau Padang ini memiliki 4 tujuan yaitu mencegah kebakaran, mencegah emisi lahan gambut (baik dari kebakaran maupun dekomposisi gambut), sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.

ā€œKarena sagu merupakan tanaman dengan nilai ekonomi tinggi, serta mencegah terjadinya bencana yg diakibatkan land subsidence. Lebih jauh lagi, sagu sebagai salah satu makanan pokok dapat menjadi solusi dari ancaman kelangkaan pangan,ā€ ujarnya.

Desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau merupakan salah satu dari 13 provinsi yang menjadi lokasi penanaman pohon serentak pada peringatan hari lahan basah sedunia. Lokasi penanaman 100 bibit sagu ini dilaksanakan di lahan bekas terbakar Tahun 2014 dengan tutupan semak belukar dan hamparan sagu tua. Sejak tahun 2020 desa Lukit terus berinsiatif untuk mengusulkan penanaman sagu dengan hasil nyata. Hingga 2023, seluas 75 hektar lahan di desa Lukit telah ditanami sebanyak 18.000 bibit sagu, dan pada tahun 2024 ini akan ditanam pada areal seluas 30 ha.

Baca Juga:  Hari Kemerdekaan, PTPN V Kucurkan Rp22,3 Miliar kepada 1.559 Karyawan

Sejak tahun 2016 hingga kini, di Provinsi RiauĀ  telah melaksanakan kegiatan restorasi gambut seluas 452.631 hektar melalui kegiatan pembasahan dengan pembangunan 1.125 unit, 1.835 unit sekat kanal, dan pembangunan 5 unit kanal timbun. Selain itu, telah dilaksanakan kegiatan penanaman kembali (revegetasi) pada lahan gambut seluas 400 hektar, dan pemberian bantuan revitalisasi mata pencaharian sebanyak 289 paket.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Riau sekaligus Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Sekretariat daerah Riau M Job Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambutĀ  baik acara ini. Ia berharap semoga kegiatan penanaman serentak BRGM dan KLHK kegiatanĀ dapat terus dilaksanakan.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ekosistem lahan basah gambut dan mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan ekosistem gambut seluas 13,9 juta hektare dan mangrove seluas 3,36 juta hektare.

Kedua ekosistem ini memiliki peran penting dengan memberikan berbagai manfaat nilai instrinsik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan cadangan karbon, perlindungan dari bencana, habitat untuk biodiversitas, hingga pemenuhan kebutuhan manusia yang bernilai ekonomi serta eco-tourism.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan, setiap 2 Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah yang mengangkat tema ā€œWetlands and Human Wellbeingā€, yang memberi penekanan akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lahan basah guna mendukung kesejahteraan kehidupan masyarakat sehari-hari.

ā€œPeringatan Hari Lahan Basah ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan ekosistem gambut dan mangrove,ā€ kata Hartono saat melakukan penanaman pohon sagu di Desa Lukit, Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (7/2).

Tema Hari Lahan Basah sedunia ini sejalan dengan visi BRGM untuk memulihkan gambut, menghijaukan mangrove, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka perayaan hari lahan basah sedunia, BRGM mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam aksi penanaman pohon serentak di ekosistem gambut dan mangrove pada tanggal 7 Februari 2024.

Baca Juga:  Penempatan Guru PPPK Menunggu SK Wako

Kegiatan penanaman serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, namun untuk BRGM pelaksanaannya di wilayah kerja BRGM itu sendiri yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat.

ā€œLahan basah, termasuk gambut dan mangrove, memiliki manfaat yang begitu besar, kita harus kelola secara bijak. BRGM dan KLHK bermitra dengan masyarakat dalam pelaksanaan penanaman di gambut dan mangrove untuk mendorong keberlanjutan pengelolaan ke depannya,ā€ucap Hartono.

Hartono menekankan, sagu yang ditanam selain bisa membantu menahan air sehingga gambut tidak terbakar, juga dapat mendukung ketahanan pangan melalui diversifikasi. Penanaman sagu di Pulau Padang ini memiliki 4 tujuan yaitu mencegah kebakaran, mencegah emisi lahan gambut (baik dari kebakaran maupun dekomposisi gambut), sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.

ā€œKarena sagu merupakan tanaman dengan nilai ekonomi tinggi, serta mencegah terjadinya bencana yg diakibatkan land subsidence. Lebih jauh lagi, sagu sebagai salah satu makanan pokok dapat menjadi solusi dari ancaman kelangkaan pangan,ā€ ujarnya.

Desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau merupakan salah satu dari 13 provinsi yang menjadi lokasi penanaman pohon serentak pada peringatan hari lahan basah sedunia. Lokasi penanaman 100 bibit sagu ini dilaksanakan di lahan bekas terbakar Tahun 2014 dengan tutupan semak belukar dan hamparan sagu tua. Sejak tahun 2020 desa Lukit terus berinsiatif untuk mengusulkan penanaman sagu dengan hasil nyata. Hingga 2023, seluas 75 hektar lahan di desa Lukit telah ditanami sebanyak 18.000 bibit sagu, dan pada tahun 2024 ini akan ditanam pada areal seluas 30 ha.

Baca Juga:  Momentum Mengingat Jasa Pejuang dan Mensyukuri Kemerdekaan

Sejak tahun 2016 hingga kini, di Provinsi RiauĀ  telah melaksanakan kegiatan restorasi gambut seluas 452.631 hektar melalui kegiatan pembasahan dengan pembangunan 1.125 unit, 1.835 unit sekat kanal, dan pembangunan 5 unit kanal timbun. Selain itu, telah dilaksanakan kegiatan penanaman kembali (revegetasi) pada lahan gambut seluas 400 hektar, dan pemberian bantuan revitalisasi mata pencaharian sebanyak 289 paket.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Riau sekaligus Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Sekretariat daerah Riau M Job Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambutĀ  baik acara ini. Ia berharap semoga kegiatan penanaman serentak BRGM dan KLHK kegiatanĀ dapat terus dilaksanakan.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari