- Advertisement -
TOKYO (RIAUPOS.CO) – ”Bertahanlah. Anda akan baik-baik saja.” Ujaran itu diserukan tim penyelamat kepada nenek yang berusia 90-an tahun. Nenek yang tidak disebutkan namanya tersebut berhasil bertahan hidup lima hari setelah gempa 7,5 magnitudo melanda Prefektur Ishikawa Senin (1/1).
Petugas penyelamat menemukan nenek itu di reruntuhan bangunan dua lantai di Kota Suzu, Ishikawa, Sabtu (6/1) petang. Anggota tim penyelamat darurat Kume Takanori mengatakan kepada NHK bahwa wanita tersebut ditemukan terimpit di ruangan yang sangat sempit antara lantai 1 dan 2. Lututnya terjepit furnitur.
- Advertisement -
Diperlukan waktu berjam-jam untuk membebaskannya. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Ahad (7/1) dokter menyatakan bahwa nenek tersebut cukup sehat untuk melakukan percakapan meski kakinya terluka.
Apa yang terjadi pada nenek itu adalah salah satu keajaiban. Sebab, waktu emas untuk menemukan korban dalam kondisi selamat sudah habis pada Kamis (4/1) malam. Agence France-Presse melaporkan, hingga kemarin total ada 128 korban meninggal. Jumlah korban jiwa mungkin terus bertambah. Masih ada setidaknya 195 orang yang dinyatakan hilang.
Militer Jepang telah mengirimkan sekelompok kecil pasukan ke setiap komunitas terpencil dengan berjalan kaki. Mereka membawa logistik. Sebagian besar jalan di area terdampak belum bisa dilalui kendaraan. Sekitar seribu kasus tanah longsor juga menghalangi kendaraan bantuan.
”Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan dan menjangkau masyarakat terpencil,” ujar Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kemarin. Pemerintah, kata Kishida, juga telah menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran untuk menjangkau korban.(sha/bay/jpg)
Laporan JPG, Tokyo
TOKYO (RIAUPOS.CO) – ”Bertahanlah. Anda akan baik-baik saja.” Ujaran itu diserukan tim penyelamat kepada nenek yang berusia 90-an tahun. Nenek yang tidak disebutkan namanya tersebut berhasil bertahan hidup lima hari setelah gempa 7,5 magnitudo melanda Prefektur Ishikawa Senin (1/1).
Petugas penyelamat menemukan nenek itu di reruntuhan bangunan dua lantai di Kota Suzu, Ishikawa, Sabtu (6/1) petang. Anggota tim penyelamat darurat Kume Takanori mengatakan kepada NHK bahwa wanita tersebut ditemukan terimpit di ruangan yang sangat sempit antara lantai 1 dan 2. Lututnya terjepit furnitur.
Diperlukan waktu berjam-jam untuk membebaskannya. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Ahad (7/1) dokter menyatakan bahwa nenek tersebut cukup sehat untuk melakukan percakapan meski kakinya terluka.
Apa yang terjadi pada nenek itu adalah salah satu keajaiban. Sebab, waktu emas untuk menemukan korban dalam kondisi selamat sudah habis pada Kamis (4/1) malam. Agence France-Presse melaporkan, hingga kemarin total ada 128 korban meninggal. Jumlah korban jiwa mungkin terus bertambah. Masih ada setidaknya 195 orang yang dinyatakan hilang.
Militer Jepang telah mengirimkan sekelompok kecil pasukan ke setiap komunitas terpencil dengan berjalan kaki. Mereka membawa logistik. Sebagian besar jalan di area terdampak belum bisa dilalui kendaraan. Sekitar seribu kasus tanah longsor juga menghalangi kendaraan bantuan.
”Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan dan menjangkau masyarakat terpencil,” ujar Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kemarin. Pemerintah, kata Kishida, juga telah menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran untuk menjangkau korban.(sha/bay/jpg)
Laporan JPG, Tokyo