Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Sudah 13,5 Hektare Terbakar, Inhil Perketat Pengawasan Karhutla

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Memasuki musim kemarau, kekhawatiran akan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mulai meningkat. Data terbaru dari sistem pemantauan Sipongi milik Pemerintah Daerah menunjukkan adanya penambahan titik panas (hotspot) dan titik api di dua kecamatan pada Kamis (26/6/2025).

Di Kecamatan Gaung, terpantau tiga hotspot dan satu titik api aktif yang telah membakar lahan seluas 2,5 hektare. Sementara di Kecamatan Keritang, terdapat tambahan satu hotspot dan satu titik api, dengan total lima hotspot dan satu titik api. Luas lahan yang terdampak di wilayah ini mencapai satu hektare.

Sebelumnya, beberapa kecamatan lain seperti Tempuling, Batang Tuaka, Enok, dan Reteh juga sempat mengalami kebakaran lahan, meski skalanya lebih kecil. Secara keseluruhan, jumlah hotspot di Kabupaten Inhil kini tercatat sebanyak 34 titik, dengan satu titik api yang masih aktif dan total luas lahan terbakar mencapai 13,5 hektare.

Baca Juga:  Epson Gandeng AFDS untuk Koleksi Teknologi Tinggi

Menanggapi situasi ini, Bupati Inhil, Herman, mengingatkan seluruh masyarakat agar lebih waspada. Ia menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mencegah kebakaran, terutama dengan tidak membuka lahan menggunakan api.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dalam bentuk apa pun. Kebakaran tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga membahayakan kesehatan dan keselamatan kita semua,” ujar Bupati Herman, Jumat (27/6/2025).

Ia juga telah meminta para camat dan kepala desa untuk meningkatkan patroli di wilayah rawan, sekaligus menyosialisasikan bahaya serta sanksi hukum bagi siapa pun yang melakukan pembakaran lahan.

“Kita harus bersinergi. Jangan sampai kita lengah, karena satu titik api saja bisa berkembang menjadi bencana besar,” tegasnya.

Baca Juga:  BPJPH Dorong Produk dalam Negeri Kompetitif

Upaya pemantauan dan penanggulangan terus dilakukan oleh BPBD bersama instansi terkait. Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran agar dapat segera ditangani.(ali)

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Memasuki musim kemarau, kekhawatiran akan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mulai meningkat. Data terbaru dari sistem pemantauan Sipongi milik Pemerintah Daerah menunjukkan adanya penambahan titik panas (hotspot) dan titik api di dua kecamatan pada Kamis (26/6/2025).

Di Kecamatan Gaung, terpantau tiga hotspot dan satu titik api aktif yang telah membakar lahan seluas 2,5 hektare. Sementara di Kecamatan Keritang, terdapat tambahan satu hotspot dan satu titik api, dengan total lima hotspot dan satu titik api. Luas lahan yang terdampak di wilayah ini mencapai satu hektare.

Sebelumnya, beberapa kecamatan lain seperti Tempuling, Batang Tuaka, Enok, dan Reteh juga sempat mengalami kebakaran lahan, meski skalanya lebih kecil. Secara keseluruhan, jumlah hotspot di Kabupaten Inhil kini tercatat sebanyak 34 titik, dengan satu titik api yang masih aktif dan total luas lahan terbakar mencapai 13,5 hektare.

Baca Juga:  Industri Ritel Kehilangan Rp12 Triliun

Menanggapi situasi ini, Bupati Inhil, Herman, mengingatkan seluruh masyarakat agar lebih waspada. Ia menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mencegah kebakaran, terutama dengan tidak membuka lahan menggunakan api.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dalam bentuk apa pun. Kebakaran tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga membahayakan kesehatan dan keselamatan kita semua,” ujar Bupati Herman, Jumat (27/6/2025).

- Advertisement -

Ia juga telah meminta para camat dan kepala desa untuk meningkatkan patroli di wilayah rawan, sekaligus menyosialisasikan bahaya serta sanksi hukum bagi siapa pun yang melakukan pembakaran lahan.

“Kita harus bersinergi. Jangan sampai kita lengah, karena satu titik api saja bisa berkembang menjadi bencana besar,” tegasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kapitalisasi Politik Orang Muda

Upaya pemantauan dan penanggulangan terus dilakukan oleh BPBD bersama instansi terkait. Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran agar dapat segera ditangani.(ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) – Memasuki musim kemarau, kekhawatiran akan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mulai meningkat. Data terbaru dari sistem pemantauan Sipongi milik Pemerintah Daerah menunjukkan adanya penambahan titik panas (hotspot) dan titik api di dua kecamatan pada Kamis (26/6/2025).

Di Kecamatan Gaung, terpantau tiga hotspot dan satu titik api aktif yang telah membakar lahan seluas 2,5 hektare. Sementara di Kecamatan Keritang, terdapat tambahan satu hotspot dan satu titik api, dengan total lima hotspot dan satu titik api. Luas lahan yang terdampak di wilayah ini mencapai satu hektare.

Sebelumnya, beberapa kecamatan lain seperti Tempuling, Batang Tuaka, Enok, dan Reteh juga sempat mengalami kebakaran lahan, meski skalanya lebih kecil. Secara keseluruhan, jumlah hotspot di Kabupaten Inhil kini tercatat sebanyak 34 titik, dengan satu titik api yang masih aktif dan total luas lahan terbakar mencapai 13,5 hektare.

Baca Juga:  Epson Gandeng AFDS untuk Koleksi Teknologi Tinggi

Menanggapi situasi ini, Bupati Inhil, Herman, mengingatkan seluruh masyarakat agar lebih waspada. Ia menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mencegah kebakaran, terutama dengan tidak membuka lahan menggunakan api.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dalam bentuk apa pun. Kebakaran tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga membahayakan kesehatan dan keselamatan kita semua,” ujar Bupati Herman, Jumat (27/6/2025).

Ia juga telah meminta para camat dan kepala desa untuk meningkatkan patroli di wilayah rawan, sekaligus menyosialisasikan bahaya serta sanksi hukum bagi siapa pun yang melakukan pembakaran lahan.

“Kita harus bersinergi. Jangan sampai kita lengah, karena satu titik api saja bisa berkembang menjadi bencana besar,” tegasnya.

Baca Juga:  Pemkab Gelar Pasar Murah di 43 Titik

Upaya pemantauan dan penanggulangan terus dilakukan oleh BPBD bersama instansi terkait. Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran agar dapat segera ditangani.(ali)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari