Jumat, 11 April 2025

 BI Jamin Terus Berada di Pasar untuk Jaga Stabilitas Rupiah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar supaya tidak bergejolak dalam menghadapi tekanan global.

"BI akan terus berada di pasar melalui triple intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan langkah intervensi yang dilakukan antara lain dengan intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Langkah kebijakan ini yang disertai dengan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian Keuangan akan menjaga nilai tukar relatif terjaga dan yield SBN terkelola dengan baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca Juga:  Pelaku Usaha Optimistis Tidak Ganggu Investasi

Ia mengakui pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat melemah sejak awal tahun dengan depresiasi hingga 2,62 persen (ytd) hingga 17 Maret 2021 karena ketidakpastian pasar keuangan global.

Perlemahan kurs terhadap dolar AS itu dipengaruhi oleh kenaikan Yield US Treasury (UST) dan menguatnya dolar AS yang kemudian menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Meski demikian Perry Warjiyo menjelaskan bahwa perlemahan itu lebih rendah dibandingkan dengan mata uang sejumlah emerging lain seperti Brasil, Meksiko, Korea Selatan dan Brasil yang juga terdampak oleh pergerakan dolar AS.

"Saat ini ketidakpastian pasar global meningkat, terutama dikaitkan dengan reaksi pasar, karena besarnya stimulus fiskal dan pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, meski The Fed diperkirakan belum mengubah kebijakan moneter tahun ini," ujarnya.

Baca Juga:  MyRepublic Optimistis Pasar Pekanbaru Tumbuh Pesat

Sumber: JPNN/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar supaya tidak bergejolak dalam menghadapi tekanan global.

"BI akan terus berada di pasar melalui triple intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan langkah intervensi yang dilakukan antara lain dengan intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Langkah kebijakan ini yang disertai dengan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian Keuangan akan menjaga nilai tukar relatif terjaga dan yield SBN terkelola dengan baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca Juga:  BNI Bantu Biayai Kampung Kita

Ia mengakui pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat melemah sejak awal tahun dengan depresiasi hingga 2,62 persen (ytd) hingga 17 Maret 2021 karena ketidakpastian pasar keuangan global.

Perlemahan kurs terhadap dolar AS itu dipengaruhi oleh kenaikan Yield US Treasury (UST) dan menguatnya dolar AS yang kemudian menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Meski demikian Perry Warjiyo menjelaskan bahwa perlemahan itu lebih rendah dibandingkan dengan mata uang sejumlah emerging lain seperti Brasil, Meksiko, Korea Selatan dan Brasil yang juga terdampak oleh pergerakan dolar AS.

"Saat ini ketidakpastian pasar global meningkat, terutama dikaitkan dengan reaksi pasar, karena besarnya stimulus fiskal dan pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, meski The Fed diperkirakan belum mengubah kebijakan moneter tahun ini," ujarnya.

Baca Juga:  Bukopin Gelar Nonton Bareng Film Star Wars

Sumber: JPNN/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

 BI Jamin Terus Berada di Pasar untuk Jaga Stabilitas Rupiah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar supaya tidak bergejolak dalam menghadapi tekanan global.

"BI akan terus berada di pasar melalui triple intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan langkah intervensi yang dilakukan antara lain dengan intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Langkah kebijakan ini yang disertai dengan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian Keuangan akan menjaga nilai tukar relatif terjaga dan yield SBN terkelola dengan baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca Juga:  9 Juta Perangkat Android Terinfeksi Malware

Ia mengakui pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat melemah sejak awal tahun dengan depresiasi hingga 2,62 persen (ytd) hingga 17 Maret 2021 karena ketidakpastian pasar keuangan global.

Perlemahan kurs terhadap dolar AS itu dipengaruhi oleh kenaikan Yield US Treasury (UST) dan menguatnya dolar AS yang kemudian menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Meski demikian Perry Warjiyo menjelaskan bahwa perlemahan itu lebih rendah dibandingkan dengan mata uang sejumlah emerging lain seperti Brasil, Meksiko, Korea Selatan dan Brasil yang juga terdampak oleh pergerakan dolar AS.

"Saat ini ketidakpastian pasar global meningkat, terutama dikaitkan dengan reaksi pasar, karena besarnya stimulus fiskal dan pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, meski The Fed diperkirakan belum mengubah kebijakan moneter tahun ini," ujarnya.

Baca Juga:  Transaksi Saham Capai Rp565,9 Juta

Sumber: JPNN/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar supaya tidak bergejolak dalam menghadapi tekanan global.

"BI akan terus berada di pasar melalui triple intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan langkah intervensi yang dilakukan antara lain dengan intervensi di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

"Langkah kebijakan ini yang disertai dengan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian Keuangan akan menjaga nilai tukar relatif terjaga dan yield SBN terkelola dengan baik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Baca Juga:  Astra Daihatsu Sigra Tampil Lebih Segar dengan Banyak Perubahan

Ia mengakui pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat melemah sejak awal tahun dengan depresiasi hingga 2,62 persen (ytd) hingga 17 Maret 2021 karena ketidakpastian pasar keuangan global.

Perlemahan kurs terhadap dolar AS itu dipengaruhi oleh kenaikan Yield US Treasury (UST) dan menguatnya dolar AS yang kemudian menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Meski demikian Perry Warjiyo menjelaskan bahwa perlemahan itu lebih rendah dibandingkan dengan mata uang sejumlah emerging lain seperti Brasil, Meksiko, Korea Selatan dan Brasil yang juga terdampak oleh pergerakan dolar AS.

"Saat ini ketidakpastian pasar global meningkat, terutama dikaitkan dengan reaksi pasar, karena besarnya stimulus fiskal dan pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, meski The Fed diperkirakan belum mengubah kebijakan moneter tahun ini," ujarnya.

Baca Juga:  MyRepublic Optimistis Pasar Pekanbaru Tumbuh Pesat

Sumber: JPNN/Antara/JPG
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari