RIAUPOS.CO – Harapan masyarakat untuk memiliki motor listrik dengan harga terjangkau kembali terbuka. Pemerintah tengah memfinalisasi kelanjutan program insentif pembelian sepeda motor listrik senilai Rp7 juta per unit. Kabar ini menjadi angin segar, terutama bagi mereka yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan di tengah semakin kuatnya tren elektrifikasi transportasi di Indonesia.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa pembahasan lanjutan program insentif ini masih berlangsung di tingkat kementerian. “Masih dibahas di kantor, di Lapangan Banteng (Kemenko Perekonomian),” ujarnya usai meresmikan pabrik kendaraan listrik DVCI di Cikarang, Selasa (10/6).
Namun, saat ditanya apakah skema insentif terbaru akan diterapkan pada kuartal kedua 2025, Agus hanya memberikan jawaban singkat, “Dibahas di Lapangan Banteng,” tanpa menyebutkan detail waktu pelaksanaan.
Sementara itu, sinyal positif datang dari Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, yang menegaskan bahwa program ini akan tetap berjalan di tahun 2025. “Insentif motor listrik lanjut,” katanya. Faisol juga menambahkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyetujui keberlanjutan program tersebut. “Bu Menkeu sudah setuju,” ucapnya dengan nada optimistis.
Meski begitu, pelaksanaannya masih menunggu regulasi resmi dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, waktu akan menjadi faktor penting dalam menentukan kuota penerima insentif di tahun mendatang.
Sebagai catatan, minat terhadap kendaraan listrik di Indonesia terus tumbuh, terutama untuk motor listrik. Kini, motor listrik tidak lagi dianggap sebagai barang mahal atau sekadar uji coba teknologi. Semakin banyak merek masuk pasar dengan teknologi yang makin terjangkau, membuat kendaraan ini lebih mudah dijangkau masyarakat.
Pemerintah sendiri menargetkan penjualan ratusan ribu unit motor listrik sepanjang 2024. Meski belum seluruhnya tercapai, angka penjualannya tetap menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Faktor harga kompetitif, biaya operasional yang rendah, dan dukungan insentif pemerintah menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
Program insentif Rp7 juta ini pun telah terbukti membantu banyak orang mendapatkan motor listrik dengan harga miring. Bahkan, beberapa model kini bisa dimiliki dengan harga di bawah Rp10 juta setelah potongan insentif. Ini membuka peluang lebih besar bagi masyarakat luas untuk ikut serta dalam transisi menuju mobilitas berkelanjutan di masa depan.
Laporan JPG – Jakarta