Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Di Tenda Penuh, Jamaah Pilih Tidur di Luar

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Jamaah haji Indonesia tidur di tenda Mina dengan umpel-umpelan. Tidur dengan kaki ketemu kepala jamak ditemukan di tenda-tenda. Sejumlah jamaah memilih menggelar tikar dan tidur di luar tenda. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin terus mendesak supaya pemerintah kerajaan Arab Saudi memperbanyak tenda atau menambah kapasitas Mina.

Di antara jamaah yang memilih tidur di luar tenda adalah Abdul Kadir Suhaimi. Jamaah 50 tahun itu tergabung dalam kloter BDJ-09 dari embarkasi Banjarmasin. Tendanya tidak jauh dari tenda misi haji Indonesia. Untuk diketahui kompleks tenda misi haji yang juga klinik kesehatan Mina, tidak jauh dari ujung terowongan Muaisyim.

Kadir menggelar tikar plastik di pinggir pagar tenda. "Saya di maktab 50. Semua tendanya penuh. Di tenda saya ada 105 jamaah," katanya, Ahad malam (11/8). Dia berharap ke depan fasilitas tenda di Mina bisa ditingkatkan. Sehingga jamaah tidak tidur berimpitan. Menurutnya tenda di Arafah lebih leluasa ketimbang di Mina.

Baca Juga:  Dorong Pembahasan Tingkat II dan Sahkan RUU TPKS Maksimal Akhir April

Menurut Kadir fasilitas tenda yang baik justru diperlukan di Mina. Sebab jamaah mengeluarkan banyak tenaga dari tenda menuju jamarat atau lokasi melempar jumrah. Jarak tenda jamaah haji reguler Indonesia ke jamarat sekitar 3 km. Sementara tenda yang terjauh, yakni di kawasan Mina Jadid bisa mencapai 7 km.

"Karena jalan kakinya panjang, perlu istirahat yang maksimal," tuturnya. Dia mengatakan rombongannya pertama kali melontar untuk jumrah aqabah Senin (11/8) sekitar pukul 10.00 pagi. Kemudian kembali ke tenda lagi sekitar pukul 13.00 siang. Dia bersyukur meskipun jauh, seluruh jamaah di rombongannya kembali ke tenda secara utuh. Tidak ada yang terpisah.

Dia menjelaskan sampai di tenda Mina dari Muzdalifah, Ahad dini hari sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Pada saat itu Kadir menjelaskan tidur di tenda Mina masih agak teratur. Sebab seluruh tas tenteng masih diposisikan mengelilingi di pinggir tenda bagian dalam.

Baca Juga:  Masinton Berani Pastikan Kursi Menteri BUMN Bukan untuk Erick Thohir

Namun setelah itu posisi tas tenteng sudah di samping jamaah masing-masing. Sehingga membuat tenda semakin penuh sesak. Bahkan ada jamaah yang memasang tali jemuran di dalam tenda. Jamaah menggunakan tali itu untuk menjemur baju yang baru digunakan.(wan/jpg)

Editor: Arif Oktafian

MAKKAH (RIAUPOS.CO) — Jamaah haji Indonesia tidur di tenda Mina dengan umpel-umpelan. Tidur dengan kaki ketemu kepala jamak ditemukan di tenda-tenda. Sejumlah jamaah memilih menggelar tikar dan tidur di luar tenda. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin terus mendesak supaya pemerintah kerajaan Arab Saudi memperbanyak tenda atau menambah kapasitas Mina.

Di antara jamaah yang memilih tidur di luar tenda adalah Abdul Kadir Suhaimi. Jamaah 50 tahun itu tergabung dalam kloter BDJ-09 dari embarkasi Banjarmasin. Tendanya tidak jauh dari tenda misi haji Indonesia. Untuk diketahui kompleks tenda misi haji yang juga klinik kesehatan Mina, tidak jauh dari ujung terowongan Muaisyim.

- Advertisement -

Kadir menggelar tikar plastik di pinggir pagar tenda. "Saya di maktab 50. Semua tendanya penuh. Di tenda saya ada 105 jamaah," katanya, Ahad malam (11/8). Dia berharap ke depan fasilitas tenda di Mina bisa ditingkatkan. Sehingga jamaah tidak tidur berimpitan. Menurutnya tenda di Arafah lebih leluasa ketimbang di Mina.

Baca Juga:  Anies Tak Mau Disalahkan

Menurut Kadir fasilitas tenda yang baik justru diperlukan di Mina. Sebab jamaah mengeluarkan banyak tenaga dari tenda menuju jamarat atau lokasi melempar jumrah. Jarak tenda jamaah haji reguler Indonesia ke jamarat sekitar 3 km. Sementara tenda yang terjauh, yakni di kawasan Mina Jadid bisa mencapai 7 km.

- Advertisement -

"Karena jalan kakinya panjang, perlu istirahat yang maksimal," tuturnya. Dia mengatakan rombongannya pertama kali melontar untuk jumrah aqabah Senin (11/8) sekitar pukul 10.00 pagi. Kemudian kembali ke tenda lagi sekitar pukul 13.00 siang. Dia bersyukur meskipun jauh, seluruh jamaah di rombongannya kembali ke tenda secara utuh. Tidak ada yang terpisah.

Dia menjelaskan sampai di tenda Mina dari Muzdalifah, Ahad dini hari sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Pada saat itu Kadir menjelaskan tidur di tenda Mina masih agak teratur. Sebab seluruh tas tenteng masih diposisikan mengelilingi di pinggir tenda bagian dalam.

Baca Juga:  Drone Kamikaze

Namun setelah itu posisi tas tenteng sudah di samping jamaah masing-masing. Sehingga membuat tenda semakin penuh sesak. Bahkan ada jamaah yang memasang tali jemuran di dalam tenda. Jamaah menggunakan tali itu untuk menjemur baju yang baru digunakan.(wan/jpg)

Editor: Arif Oktafian

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari