Senin, 29 Desember 2025
spot_img
spot_img

Tiga Dusun Teluk Buntal Masih Terendam, 156 Rumah Warga di Meranti Terdampak

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 156 rumah warga di tiga dusun Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, masih terdampak banjir air gambut yang merendam permukiman sejak pertengahan Desember 2025.

Selain rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, kebun masyarakat, serta ruas jalan penghubung antar-dusun yang menjadi akses utama aktivitas harian warga. Kondisi ini membuat mobilitas masyarakat lumpuh total selama beberapa hari.

Meski air mulai berangsur surut, dampak banjir yang terjadi sejak 16 Desember 2025 tersebut masih dirasakan hingga kini. Sejumlah rumah belum bisa ditempati secara normal, sementara kebun warga belum sepenuhnya pulih, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat terganggu.

Banjir tersebut diduga dipicu oleh luapan kanal milik salah satu perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan permukiman warga.

Baca Juga:  30 Orang Terima Predikat Istimewa, Peserta PPG PAI Batch I Dikukuhkan

“Air masuk ke rumah kami sampai sepinggang orang dewasa. Perabot banyak yang rusak, kebun mati. Perusahaan baru datang setelah berhari-hari. Kami seperti dibiarkan menghadapi bencana ini sendiri,” keluh Sulaiman, salah seorang warga, Ahad (28/12).

Camat Tebingtinggi Timur, Mazlin Jamal, membenarkan bahwa banjir melanda tiga dusun di Desa Teluk Buntal. Ia menyebut kondisi terparah terjadi selama lima hari sejak awal kejadian.

“Pada saat puncaknya, seluruh jalan di beberapa dusun terendam lebih dari 50 sentimeter. Rumah dan kebun warga bahkan tergenang air lebih dari satu meter,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Mazlin, air memang sudah mulai surut. Namun genangan setinggi mata kaki masih terlihat di sejumlah titik dan menyisakan dampak yang belum sepenuhnya pulih.(wir)

Baca Juga:  Plt Bupati Asmar Salat Idulfitri di Masjid Agung Darul Ulum Selatpanjang

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 156 rumah warga di tiga dusun Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, masih terdampak banjir air gambut yang merendam permukiman sejak pertengahan Desember 2025.

Selain rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, kebun masyarakat, serta ruas jalan penghubung antar-dusun yang menjadi akses utama aktivitas harian warga. Kondisi ini membuat mobilitas masyarakat lumpuh total selama beberapa hari.

Meski air mulai berangsur surut, dampak banjir yang terjadi sejak 16 Desember 2025 tersebut masih dirasakan hingga kini. Sejumlah rumah belum bisa ditempati secara normal, sementara kebun warga belum sepenuhnya pulih, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat terganggu.

Banjir tersebut diduga dipicu oleh luapan kanal milik salah satu perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan permukiman warga.

Baca Juga:  Waktu Pengerjaan RS Pratama Penyagun Bakal Ditambah

“Air masuk ke rumah kami sampai sepinggang orang dewasa. Perabot banyak yang rusak, kebun mati. Perusahaan baru datang setelah berhari-hari. Kami seperti dibiarkan menghadapi bencana ini sendiri,” keluh Sulaiman, salah seorang warga, Ahad (28/12).

- Advertisement -

Camat Tebingtinggi Timur, Mazlin Jamal, membenarkan bahwa banjir melanda tiga dusun di Desa Teluk Buntal. Ia menyebut kondisi terparah terjadi selama lima hari sejak awal kejadian.

“Pada saat puncaknya, seluruh jalan di beberapa dusun terendam lebih dari 50 sentimeter. Rumah dan kebun warga bahkan tergenang air lebih dari satu meter,” ungkapnya.

- Advertisement -

Saat ini, lanjut Mazlin, air memang sudah mulai surut. Namun genangan setinggi mata kaki masih terlihat di sejumlah titik dan menyisakan dampak yang belum sepenuhnya pulih.(wir)

Baca Juga:  Sempat Alami Kelangkaan, Gas LPG 3 Kg di Meranti Hari Ini Dipasok
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 156 rumah warga di tiga dusun Desa Teluk Buntal, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, masih terdampak banjir air gambut yang merendam permukiman sejak pertengahan Desember 2025.

Selain rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, kebun masyarakat, serta ruas jalan penghubung antar-dusun yang menjadi akses utama aktivitas harian warga. Kondisi ini membuat mobilitas masyarakat lumpuh total selama beberapa hari.

Meski air mulai berangsur surut, dampak banjir yang terjadi sejak 16 Desember 2025 tersebut masih dirasakan hingga kini. Sejumlah rumah belum bisa ditempati secara normal, sementara kebun warga belum sepenuhnya pulih, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat terganggu.

Banjir tersebut diduga dipicu oleh luapan kanal milik salah satu perusahaan yang beroperasi di sekitar kawasan permukiman warga.

Baca Juga:  Kasus Korupsi Pengadaan Bibit Kopi Liberika, Kontraktor dan Eks Plt Kadis Divonis 6 Tahun Penjara

“Air masuk ke rumah kami sampai sepinggang orang dewasa. Perabot banyak yang rusak, kebun mati. Perusahaan baru datang setelah berhari-hari. Kami seperti dibiarkan menghadapi bencana ini sendiri,” keluh Sulaiman, salah seorang warga, Ahad (28/12).

Camat Tebingtinggi Timur, Mazlin Jamal, membenarkan bahwa banjir melanda tiga dusun di Desa Teluk Buntal. Ia menyebut kondisi terparah terjadi selama lima hari sejak awal kejadian.

“Pada saat puncaknya, seluruh jalan di beberapa dusun terendam lebih dari 50 sentimeter. Rumah dan kebun warga bahkan tergenang air lebih dari satu meter,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Mazlin, air memang sudah mulai surut. Namun genangan setinggi mata kaki masih terlihat di sejumlah titik dan menyisakan dampak yang belum sepenuhnya pulih.(wir)

Baca Juga:  Asmar Mengaku Siap Maju jadi Calon Bupati Kepulauan Meranti

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari