Jumat, 17 Oktober 2025
spot_img

Masuk Daftar Kota dengan Skor Toleransi Rendah, DPRD Desak Klarifikasi Data

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDIP, Zulkardi, mengaku terkejut sekaligus menyayangkan masuknya Kota Pekanbaru dalam daftar 10 kota dengan skor Indeks Kota Toleran (IKT) terendah di Indonesia versi Setara Institute. Ia merasa penilaian tersebut tidak mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat di Pekanbaru yang selama ini berjalan rukun dan damai.

“Kalau melihat kenyataan di lapangan, kehidupan masyarakat di sini berlangsung secara harmonis, baik antaragama maupun antar-suku. Kok bisa Pekanbaru masuk daftar itu?” ujar Zulkardi heran, Jumat (30/5/2025).

Zulkardi mempertanyakan metode dan parameter yang digunakan dalam riset tersebut. Menurutnya, jika hasil kajian tidak bisa dijelaskan secara terbuka dan ilmiah, maka hal ini bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang multikultural.

Baca Juga:  Promo Cerah CDN, Hemat hingga Jutaan Rupiah

“Kami minta pihak lembaga riset menjelaskan dasar penilaian mereka. Jika tidak ada penjabaran yang jelas, kami siap menuntut. Informasi seperti ini tidak bisa dianggap enteng karena menyangkut keharmonisan sosial,” tegasnya.

Rilis Setara Institute yang dimaksud merupakan hasil pemantauan selama 2024, yang kemudian dipublikasikan oleh salah satu media nasional. Dalam daftar tersebut, Pekanbaru menempati posisi kelima kota dengan skor toleransi terendah.

Meski kecewa, Zulkardi mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tetap menjaga kerukunan antarwarga. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan semangat kebersamaan serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bisa menimbulkan perpecahan.

“Apa pun hasil survei itu, kita jangan terprovokasi. Kita tetap harus jaga kedamaian, saling menghormati, dan hidup rukun seperti selama ini,” pesannya.

Baca Juga:  Siapkan Zona Khas untuk Dukung Pariwisata

Zulkardi menutup pernyataannya dengan menekankan perlunya klarifikasi resmi dari pihak terkait, agar masyarakat mendapat pemahaman yang jernih dan tidak salah menilai situasi di Kota Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDIP, Zulkardi, mengaku terkejut sekaligus menyayangkan masuknya Kota Pekanbaru dalam daftar 10 kota dengan skor Indeks Kota Toleran (IKT) terendah di Indonesia versi Setara Institute. Ia merasa penilaian tersebut tidak mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat di Pekanbaru yang selama ini berjalan rukun dan damai.

“Kalau melihat kenyataan di lapangan, kehidupan masyarakat di sini berlangsung secara harmonis, baik antaragama maupun antar-suku. Kok bisa Pekanbaru masuk daftar itu?” ujar Zulkardi heran, Jumat (30/5/2025).

Zulkardi mempertanyakan metode dan parameter yang digunakan dalam riset tersebut. Menurutnya, jika hasil kajian tidak bisa dijelaskan secara terbuka dan ilmiah, maka hal ini bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang multikultural.

Baca Juga:  Dinsos Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran

“Kami minta pihak lembaga riset menjelaskan dasar penilaian mereka. Jika tidak ada penjabaran yang jelas, kami siap menuntut. Informasi seperti ini tidak bisa dianggap enteng karena menyangkut keharmonisan sosial,” tegasnya.

Rilis Setara Institute yang dimaksud merupakan hasil pemantauan selama 2024, yang kemudian dipublikasikan oleh salah satu media nasional. Dalam daftar tersebut, Pekanbaru menempati posisi kelima kota dengan skor toleransi terendah.

- Advertisement -

Meski kecewa, Zulkardi mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tetap menjaga kerukunan antarwarga. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan semangat kebersamaan serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bisa menimbulkan perpecahan.

“Apa pun hasil survei itu, kita jangan terprovokasi. Kita tetap harus jaga kedamaian, saling menghormati, dan hidup rukun seperti selama ini,” pesannya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Periksa Legalitas Hewan Kurban

Zulkardi menutup pernyataannya dengan menekankan perlunya klarifikasi resmi dari pihak terkait, agar masyarakat mendapat pemahaman yang jernih dan tidak salah menilai situasi di Kota Pekanbaru.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDIP, Zulkardi, mengaku terkejut sekaligus menyayangkan masuknya Kota Pekanbaru dalam daftar 10 kota dengan skor Indeks Kota Toleran (IKT) terendah di Indonesia versi Setara Institute. Ia merasa penilaian tersebut tidak mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat di Pekanbaru yang selama ini berjalan rukun dan damai.

“Kalau melihat kenyataan di lapangan, kehidupan masyarakat di sini berlangsung secara harmonis, baik antaragama maupun antar-suku. Kok bisa Pekanbaru masuk daftar itu?” ujar Zulkardi heran, Jumat (30/5/2025).

Zulkardi mempertanyakan metode dan parameter yang digunakan dalam riset tersebut. Menurutnya, jika hasil kajian tidak bisa dijelaskan secara terbuka dan ilmiah, maka hal ini bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang multikultural.

Baca Juga:  APBD-P Pekanbaru Dibahas Virtual, Ditarget Tuntas Akhir September

“Kami minta pihak lembaga riset menjelaskan dasar penilaian mereka. Jika tidak ada penjabaran yang jelas, kami siap menuntut. Informasi seperti ini tidak bisa dianggap enteng karena menyangkut keharmonisan sosial,” tegasnya.

Rilis Setara Institute yang dimaksud merupakan hasil pemantauan selama 2024, yang kemudian dipublikasikan oleh salah satu media nasional. Dalam daftar tersebut, Pekanbaru menempati posisi kelima kota dengan skor toleransi terendah.

Meski kecewa, Zulkardi mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tetap menjaga kerukunan antarwarga. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan semangat kebersamaan serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bisa menimbulkan perpecahan.

“Apa pun hasil survei itu, kita jangan terprovokasi. Kita tetap harus jaga kedamaian, saling menghormati, dan hidup rukun seperti selama ini,” pesannya.

Baca Juga:  Pemprov Riau Mulai Petakan Kebutuhan PPPK 2024

Zulkardi menutup pernyataannya dengan menekankan perlunya klarifikasi resmi dari pihak terkait, agar masyarakat mendapat pemahaman yang jernih dan tidak salah menilai situasi di Kota Pekanbaru.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari