PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – WALAU berstatus kejadian luar biasa (KLB), malaria di Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah melandai, namun tim dari Dinas Kesehatan Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Inhil (Inhil) masih terus melakukan pendampingan.
Plh Kepala Dinas Kesehatan Riau drg Wan Fajriatul Mamnunah melalui penanggung jawab malaria Musfardy Rustam mengatakan, dari hasil pemeriksaan terakhir, jumlah kasus malaria yang ditemukan di Desa Kuala Selat dan beberapa desa di sekitarnya berjumlah 152 kasus. Jumlah tersebut tercatat melandai jika dibandingkan dengan temuan kasus pada awal penetapan KLB.
‘’Jumlah kasus malaria di Inhil tepatnya di Desa Kuala Selat saat ini cenderung stabil. Total saat ini ditemukan 152 kasus malaria,’’ katanya, Jumat (25/10).
Lebih lanjut dikatakannya, meskipun tergolong stabil, namun pihaknya terus melakukan kegiatan follow up pengobatan yang dilakukan bersama dengan petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.
‘’Saat ini kegiatan pengobatan masih terus dilakukan, terutama kepada yang positif malaria dan telah dilakukan mikroskop,’’ sebutnya.
Sebagai upaya pencegahan, pihaknya juga melakukan penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga untuk memberantas nyamuk penyebab penyakit tersebut.
’’Penyemprotan insektisida residu ini kami lakukan sebagai langkah pencegahan. Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif membunuh nyamuk,’’ katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, selain penyemprotan, petugas juga menaburkan larvasida di kolam dan genangan air untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran malaria.
’’Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut memberikan dukungan dengan menyerahkan 500 lembar kelambu, 30 Kg insektisida dan 100 Kg bio-larvasida,’’ ujarnya.(hen)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru