PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polsek Tampan menangani kasus balap lair, setidaknya selama bulan suci Ramadan. Seperti pekan lalu, orang tua para pelaku hingga guru sekolahnya turut dipanggil ke Mapolsek.
Untuk efektivitas upaya pencegahan balap liar maupun kebut-kebutan di jalan ini, Kapolsek Tampan membuat terobosan baru. Upaya itu melibatkan langsung pihak sekolah.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika melalui Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat menjelaskan, perlu upaya maksimal pencegahan balap liar. Maka semua cara harus ditempuh. Salah satunya melibatkan langsung pihak sekolah.
”Kita memang memanggil para Kepala Sekolah, mulai dari SD hingga SMA di wilayah hukum kita. Kita ingin sekolah juga terlibat aktif mencegah dengan mengingatkan anak-anak kita,” kata Kapolsek, Senin (25/3).
Kompol Asep menyebutkan, para kepala sekolah sendiri dipanggil dan hadir ke Mapolsek Tampan pada Kamis (21/3) lalu. Pihaknya menyampaikan agar Kepala Sekolah mengedukasi para siswa terkait pencegahan balap liar, kebut-kebutan maupun perang sarung di jalan.
”Kami ingin anak-anak diingatkan dan diedukasi supaya tidak lagi terlibat aksi balap liar dan kenakalan remaja lainnya yang membahayakan,’’ Kapolsek menekankan.
Berdasarkan catatan Kapolsek, aksi balap liar di wilayah Hukum Polsek Tampan kebanyakan melibatkan para siswa aktif yang duduk bangku SMP hingga SMA. Maka peran kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah sangat diperlukan untuk mencegah aksi-aksi merugikan yang cenderung membahayakan ini.
Sambutan kepala sekolah atas kegiatan tersebut cukup apresiatif. Kapolsek berharap, ke depan tidak ada lagi pelajar yang terlibat balap liar hingga tidak menyeret nama sekolah masing-masing.
”Kita juga mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri atas keresahan terhadap balap liar ini. Percayakan kepada kami, para pelaku akan ditertibkan dan ditindak sesuai aturan berlaku,” tutup Kapolsek.(end)