Rabu, 11 Desember 2024

Melihat Aktivitas di SMPN 50 yang Resmi Difungsikan Tahun Ini

Serunya Belajar di Gedung Baru

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru meresmikan pemakaian gedung baru SMP Negeri 50 dan SMP Negeri 51 tahun ini. Para peserta didik Angkatan I yang sebelumnya menumpang di sekolah terdekat dan Angkatan II mulai bisa menikmati proses belajar di gedung baru tersebut.

Laporan Joko Susilo, Tuah Madani

SIANG nan-terik. Matahari tepat berada di atas bangunan SMP Negeri 50 Pekanbaru. Sekolah yang baru selesai dibagun itu  berdiri kokoh dengan nuansa cat berwarna biru bercampur putih. Sekolah ini di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di Kompleks Damai Langgeng, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani.

Sejauh mata memandang, sekolah  terlihat  cukup terisi untuk kategori sekolah baru. Terdiri dari bangunan gedung bertingkat dengan lima kelas di atas dan lima kelas di bawah. Juga ada sebuah rumah penjaga sekolah dan kantin di sisi kiri sekolah, serta satu kantin lainnya di sisi belakang kanan sekolah. SMP ini telah mulai difungsikan pada tahun ajaran 2024/2025. Sebanyak 37 siswa angkatan pertama pada mulanya menumpang terlebih dahulu di SMPN 47 Pekanbaru karena pembangunan sekolah yang belum tuntas.

Setelah pembangunan gedung sekolah usai, tibalah masanya sekolah difungsikan. Sebanyak 121 siswa  angkatan kedua medaftar ke sekolah ini,  dan begitu pula murid angkatan pertama sudah bersekolah dan pindah tempati di gedung SMP mereka sendiri dan tidak menumpang lagi.

Masih banyak hal yang perlu dibangun di sekolah ini. Terlihat belum adanya perpustakaan dan labor. Namun sekolah telah berencana menanam tumbuh tumbuhan agar sekolah tidak terlihat terlalu gundul dan kosong.

Suara sorakan salam terdengar mengelegar di lantai atas tempat para murid dan guru, melangsungkan kegiatan belajar mengajar, tanda waktu istirahat  kedua dan akan berlangsungnya kegiatan Salat Zuhur berjemaah bagi para pelajar. Sesaat kemudian azan Zuhur berkumandang pada pukul 12.24 WIB, tampak seluruh pelajar keluar sekolah dan menuju masjid besar yang berada di luar pagar sekolah, tepat di depan sisi kanan sekolah.

Ada yang berjalan, ada yang berlari, dan bercanda dengan teman saat menuju masjid besar dengan kubah berwarna oren keemasan tersebut. Beragam warna pakaian yang mereka kenakkan, ada yang memakai baju olahraga, ada yang menggunakan baju putih dongker, dan ada juga baju pramuka yang lebih mendominasi.

Baca Juga:  Taman Labuai City Walk, Destinasi Wisata Kuliner Baru Kota Pekanbaru

Anak anak perempuan terlihat membawa mukena di tangan mereka. Mereka berjalan beriringan dengan kelompok teman teman nya,sementara anak laki laki banyak yang mampir ke warung yang berada di luar sekolah sekedar membeli jajan dan minuman, terlebih suasana terik yang lumayan membuat dahaga.

”Seru…!!”. Itulah satu kata yang keluar dari mulut Vino, pelajar SMP Negeri 50 saat ditanya bagaimana perasaannya setelah menempati gedung baru SMP tersebut.

Jawaban yang sama juga diutarakan oleh pelajar perempuan bernama Sabrina, yang duduk di kelas VII. Dia merasa senang bersekolah di SMPN 50 karena guru serta teman-temannya ia rasa  baik.

”Senang, seru. Gurunya baik, temannya juga,” jawab Sabrina  sambil tersenyum. Ada sebanyak 14 guru mengajar dan mengabdikan dirinya di sekolah ini. Yang mana banyak di antara mereka terlihat masih muda. Walaupun ada juga yang sudah cukup berumur. Risbeti, guru bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) menjelaskan kepada Riau Pos tentang hal-hal apa saja yang mereka lakukan dalam menunjang kegiatan kerja peserta didik. ”Diawali dengan kegiatan pagi. Macam-macam. Senin upacara bendera. Selasa kebersihan keindahan. Hari ketiga ada itu literasi atau english day. Setiap hari ada, tapi berbeda-beda programnya,” ujarnya.

Selain program pagi yang mengawali aktivitas peserta didik dan guru di sekolah, terdapat juga berbagai kegiatan eskul yang mewadahi bakat bakat siswa. Seperti tahfiz/tahsin, pramuka, futsal, dan english,” sambungnya.

Tak hanya itu, ibu guru yang sering disapa Bu Beti oleh peserta didiknya itu, menceritakan, bagaimana cara mereka dalam membangun minat dan bakat siswa serta melatih kepercayaan para anak-anak didik mereka.

”Mereka masih malu-malu. Di sinilah kita mengeksplore mereka, menggali kemampuan mereka untuk bisa mereka percaya diri. Sehingga apa yang mereka punya bisa mereka tampilkan, dari sisi akhlak bagus, mungkin ada yang sedikit lasak lasak, itu biasa, itu lah tugas guru, motto kita untuk siswa,” ucapnya.

Baca Juga:  Pengelolaan Sampah Bakal Diubah

Dikatakannya, akhlak yang karimah, indah dan baik, paling diutamakan di sekolah yang berada di Jalan Damai Langgeng itu. ”Memang sekolah ini adalah sekolah negeri. Tapi bagaimana kita menginginkan karakter anak ini adalah karakter Islam terpadu, atau karakter yang Islami, itu harapan kami guru-guru. Makanya kami ada kegiatan seperti ada kegiatan imtaq setiap Jumat, setiap hari kami ada Salat Dhuha dan Salat Zuhur bersama di masjid,” jelasnya. Dengan semangat Beti berkata, menggunakan kalimat-kalimat positifnya, sorot matanya terlihat optimis, percaya bahwa suatu hari sekolah yang baru bediri itu dapat bersaing dengan sekolah sekolah lainnya, dengan terus membina anak anak murid nya, karna menurut nya anak anak lah sumber kemajuan bagi sekolah.

”Walaupun kita berada di pinggiran tapi hati kita adalah hati kota. Kita punya daya saing, dan keinginan untuk maju, memajukan anak kita sebagai sumber kemajuan sekolah. Mudah mudahan semangat kami ini bisa membawa anak kita menjadi yang lebih baik,” imbuhnya.

Masyarakat setempat Damai langgeng juga turut merasa bersyukur dan terbantu atas sekolah yang dibagun itu. Menurut mereka hal ini dapat menghindari mereka dalam rangka mengantar jemput pergi anak kesekolah yang jauh dari zonasi rumah mereka.

Mereka juga bersyukur akhirnya mempunyai sekolah di wilayah rumah mereka sendiri. Ombak, salah orang tua pelajar di SMPN 50 tersebut mengutarakan rasa syukurnya  atas dibangunnya sekolah tersebut. Menurutnya hal itu membuat masyarakat lebih terbantu. ”Ya cukup lumayanlah. Yyang pertama, anak sekolah dekat, jalan kaki bisa juga,” tuturnya sambil tertawa yang lumayan terbahak dengan raut wajah sumringah.Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan SMPN 50 Pekanbaru baru ada dua angkatan. “Angkatan pertama PPDB tahun 2023 dan tahun 2024 ini sudah melaksanakan PPDB mandiri dan siswa sudah tempati sekolah sendiri,” katanya.***

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru meresmikan pemakaian gedung baru SMP Negeri 50 dan SMP Negeri 51 tahun ini. Para peserta didik Angkatan I yang sebelumnya menumpang di sekolah terdekat dan Angkatan II mulai bisa menikmati proses belajar di gedung baru tersebut.

Laporan Joko Susilo, Tuah Madani

- Advertisement -

SIANG nan-terik. Matahari tepat berada di atas bangunan SMP Negeri 50 Pekanbaru. Sekolah yang baru selesai dibagun itu  berdiri kokoh dengan nuansa cat berwarna biru bercampur putih. Sekolah ini di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di Kompleks Damai Langgeng, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani.

Sejauh mata memandang, sekolah  terlihat  cukup terisi untuk kategori sekolah baru. Terdiri dari bangunan gedung bertingkat dengan lima kelas di atas dan lima kelas di bawah. Juga ada sebuah rumah penjaga sekolah dan kantin di sisi kiri sekolah, serta satu kantin lainnya di sisi belakang kanan sekolah. SMP ini telah mulai difungsikan pada tahun ajaran 2024/2025. Sebanyak 37 siswa angkatan pertama pada mulanya menumpang terlebih dahulu di SMPN 47 Pekanbaru karena pembangunan sekolah yang belum tuntas.

- Advertisement -

Setelah pembangunan gedung sekolah usai, tibalah masanya sekolah difungsikan. Sebanyak 121 siswa  angkatan kedua medaftar ke sekolah ini,  dan begitu pula murid angkatan pertama sudah bersekolah dan pindah tempati di gedung SMP mereka sendiri dan tidak menumpang lagi.

Masih banyak hal yang perlu dibangun di sekolah ini. Terlihat belum adanya perpustakaan dan labor. Namun sekolah telah berencana menanam tumbuh tumbuhan agar sekolah tidak terlihat terlalu gundul dan kosong.

Suara sorakan salam terdengar mengelegar di lantai atas tempat para murid dan guru, melangsungkan kegiatan belajar mengajar, tanda waktu istirahat  kedua dan akan berlangsungnya kegiatan Salat Zuhur berjemaah bagi para pelajar. Sesaat kemudian azan Zuhur berkumandang pada pukul 12.24 WIB, tampak seluruh pelajar keluar sekolah dan menuju masjid besar yang berada di luar pagar sekolah, tepat di depan sisi kanan sekolah.

Ada yang berjalan, ada yang berlari, dan bercanda dengan teman saat menuju masjid besar dengan kubah berwarna oren keemasan tersebut. Beragam warna pakaian yang mereka kenakkan, ada yang memakai baju olahraga, ada yang menggunakan baju putih dongker, dan ada juga baju pramuka yang lebih mendominasi.

Baca Juga:  KTR Perlu Pembahasan Matang

Anak anak perempuan terlihat membawa mukena di tangan mereka. Mereka berjalan beriringan dengan kelompok teman teman nya,sementara anak laki laki banyak yang mampir ke warung yang berada di luar sekolah sekedar membeli jajan dan minuman, terlebih suasana terik yang lumayan membuat dahaga.

”Seru…!!”. Itulah satu kata yang keluar dari mulut Vino, pelajar SMP Negeri 50 saat ditanya bagaimana perasaannya setelah menempati gedung baru SMP tersebut.

Jawaban yang sama juga diutarakan oleh pelajar perempuan bernama Sabrina, yang duduk di kelas VII. Dia merasa senang bersekolah di SMPN 50 karena guru serta teman-temannya ia rasa  baik.

”Senang, seru. Gurunya baik, temannya juga,” jawab Sabrina  sambil tersenyum. Ada sebanyak 14 guru mengajar dan mengabdikan dirinya di sekolah ini. Yang mana banyak di antara mereka terlihat masih muda. Walaupun ada juga yang sudah cukup berumur. Risbeti, guru bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) menjelaskan kepada Riau Pos tentang hal-hal apa saja yang mereka lakukan dalam menunjang kegiatan kerja peserta didik. ”Diawali dengan kegiatan pagi. Macam-macam. Senin upacara bendera. Selasa kebersihan keindahan. Hari ketiga ada itu literasi atau english day. Setiap hari ada, tapi berbeda-beda programnya,” ujarnya.

Selain program pagi yang mengawali aktivitas peserta didik dan guru di sekolah, terdapat juga berbagai kegiatan eskul yang mewadahi bakat bakat siswa. Seperti tahfiz/tahsin, pramuka, futsal, dan english,” sambungnya.

Tak hanya itu, ibu guru yang sering disapa Bu Beti oleh peserta didiknya itu, menceritakan, bagaimana cara mereka dalam membangun minat dan bakat siswa serta melatih kepercayaan para anak-anak didik mereka.

”Mereka masih malu-malu. Di sinilah kita mengeksplore mereka, menggali kemampuan mereka untuk bisa mereka percaya diri. Sehingga apa yang mereka punya bisa mereka tampilkan, dari sisi akhlak bagus, mungkin ada yang sedikit lasak lasak, itu biasa, itu lah tugas guru, motto kita untuk siswa,” ucapnya.

Baca Juga:  Pawang Jalur Sosok Berpengaruh di Tradisi Rantau Kuantan

Dikatakannya, akhlak yang karimah, indah dan baik, paling diutamakan di sekolah yang berada di Jalan Damai Langgeng itu. ”Memang sekolah ini adalah sekolah negeri. Tapi bagaimana kita menginginkan karakter anak ini adalah karakter Islam terpadu, atau karakter yang Islami, itu harapan kami guru-guru. Makanya kami ada kegiatan seperti ada kegiatan imtaq setiap Jumat, setiap hari kami ada Salat Dhuha dan Salat Zuhur bersama di masjid,” jelasnya. Dengan semangat Beti berkata, menggunakan kalimat-kalimat positifnya, sorot matanya terlihat optimis, percaya bahwa suatu hari sekolah yang baru bediri itu dapat bersaing dengan sekolah sekolah lainnya, dengan terus membina anak anak murid nya, karna menurut nya anak anak lah sumber kemajuan bagi sekolah.

”Walaupun kita berada di pinggiran tapi hati kita adalah hati kota. Kita punya daya saing, dan keinginan untuk maju, memajukan anak kita sebagai sumber kemajuan sekolah. Mudah mudahan semangat kami ini bisa membawa anak kita menjadi yang lebih baik,” imbuhnya.

Masyarakat setempat Damai langgeng juga turut merasa bersyukur dan terbantu atas sekolah yang dibagun itu. Menurut mereka hal ini dapat menghindari mereka dalam rangka mengantar jemput pergi anak kesekolah yang jauh dari zonasi rumah mereka.

Mereka juga bersyukur akhirnya mempunyai sekolah di wilayah rumah mereka sendiri. Ombak, salah orang tua pelajar di SMPN 50 tersebut mengutarakan rasa syukurnya  atas dibangunnya sekolah tersebut. Menurutnya hal itu membuat masyarakat lebih terbantu. ”Ya cukup lumayanlah. Yyang pertama, anak sekolah dekat, jalan kaki bisa juga,” tuturnya sambil tertawa yang lumayan terbahak dengan raut wajah sumringah.Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan SMPN 50 Pekanbaru baru ada dua angkatan. “Angkatan pertama PPDB tahun 2023 dan tahun 2024 ini sudah melaksanakan PPDB mandiri dan siswa sudah tempati sekolah sendiri,” katanya.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari