SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Plt Bupati Kepulauan Meranti H Asmar memastikan pembangunan Jalan Sungai Niur di kabupaten itu kembali dimulai walau sempat tertunda pada tahun lalu.
Untuk memastikan kegiatan yang sudah dimulai berjalan lancar, ia pun turun ke lokasi pembangunan, Senin (22/1). Salah satu progres tersebut dimulai dengan penggalian jalur drainase, walaupun sempat terhambat kendala teknis.
“Hari ini saya meninjau progres pembangunan Jalan Sungai Niur sekaligus memastikan pembangunan berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Asmar.
Dia juga meyakinkan masyarakat yang hadir pada saat itu bahwa akan dikerjakan galian di kiri kanan jalan sebagai jalan keluar permasalahan banjir yang terjadi di lokasi. “Dapat saya yakinkan kepada masyarakat, bahwa akan dibuat galian sepanjang 1,6 kilometer untuk jalan keluar air, diharapkan akan meminimalisir genangan air di daerah ini,” ungkapnya.
Terkait kerisauan masyarakat terhadap galian yang belum diturap akan meruntuhkan badan jalan, Asmar menyebut akan menindaklanjutinya dengan membangun turap.
“Pemda melalui Dinas PUPR telah merencanakan membangun turap, tentunya setelah galian parit selesai, jadi kami harap masyarakat tenang, intinya saya memberikan atensi khusus untuk pembangunan ini dan memastikan berjalan sesuai perencanaan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Kepala Bidang Bina Marga, Rahmat Kurnia menyebut pembangunan jalan poros Sungai Niur ditargetkan selesai tahun ini. “Jalan ini lebarnya 7 meter, ditargetkan tahun ini selesai,” ujarnya.
Sementara itu untuk galian dan turap Kepala Bidang Sumber Daya Air Sugeng mengatakan pihaknya tengah menyusun dokumen perencanaan. “Galian selebar 1 meter, kedalaman 1 meter, dikerjakan tahun ini, sementara untuk turap masih dalam perencanaan untuk proyeksi kegiatan tahun anggaran 2025,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Plt Bupati Asmar turut meninjau lokasi TPA sampah, yang juga berada di Jalan Sungai Niur.
Dia menyebut, pemkab telah menyiapkan lahan seluas 14 hektare, di mana 7 hektarenya di proyeksikan sebagai Tempat Pembuangan Akhir sampah.
“Sesuai perencanaan terdahulu, saat ini kami telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare sebagai TPA, yang mana saat ini sedang tahap koordinasi dengan kementerian terkait untuk pembangunannya. Jadi nanti pembangunan ini melalui pendampingan dana dari APBN,” kata Asmar lagi.
Dia juga menyebut, jajaran terkait tengah memenuhi persyaratan administrasi, dan di proyeksikan TPA tersebut dapat beroperasi tahun ini. “Sebelumnya pihak kementerian minta lahan ini dibuatkan sertifikat, saat ini sertifikat tanahnya sudah ada, jalan masuknya juga sudah kita buatkan, kami masih terus berkoordinasi agar TPA ini dapat segera disiapkan tahun ini juga,” pungkasnya.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang