ROHUL (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) optimis dapat memenuhi target nasional dalam upaya percepatan penurunan angka stunting turun menjadi 14 persen pada akhir tahun 2024.
Mengingat, kasus stunting di Kabupaten Rohul setiap tahunnya menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2022, berdasarkan Studi Standar Gizi Indonesia (SSGI) berada di angka 22 persen dan pada tahun 2023 turun menjadi 15,9 persen.
’’Kabupaten Rohul berupaya maksimal tahun ini dapat menurunkan 1,9 persen, dalam upaya memenuhi target nasional angka stunting bisa menjadi 14 persen. Pentingnya penguatan lintas sektoral dan kolaborasi seluruh stakeholder, dalam upaya percepatan penurunan stunting tahun 2024,’’ ungkap Bupati Rohul H Sukiman melalui Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Rohul dr Bambang Trionos, Selasa (23/7), usai membuka acara sosialisasi penguatan lintas sektor kecamatan dan desa di Kabupaten Rohul dalam percepatan penurunan stunting di Convention Hall Islamic Center Pasirpengaraian.
Dalam acara tersebut, hadir Kabid Kesehatan Masyarakat Diskes Rohul Adkha Dartini SST MM, para camat, lurah dan kades se-Rohul. Dengan menghadirkan narasumber dari Satgas Stunting Provinsi Riau Agus Supriyanto SKM dan Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting perwakilan BKKBN Provinsi Riau H Said Masri SH MSi.
- Advertisement -
Bambang yang juga Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Rohul mengatakan, penguatan lintas sektoral menjadi salah salah satu langkah dan kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah daerah untuk penurunan kasus stunting.
Bambang menambahkan, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, sebagai tempat bernaung dan berlindung. Dari keluarga inilah akan dilahirkan generasi penerus dan pemimpin bangsa.(adv)
ROHUL (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) optimis dapat memenuhi target nasional dalam upaya percepatan penurunan angka stunting turun menjadi 14 persen pada akhir tahun 2024.
Mengingat, kasus stunting di Kabupaten Rohul setiap tahunnya menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2022, berdasarkan Studi Standar Gizi Indonesia (SSGI) berada di angka 22 persen dan pada tahun 2023 turun menjadi 15,9 persen.
’’Kabupaten Rohul berupaya maksimal tahun ini dapat menurunkan 1,9 persen, dalam upaya memenuhi target nasional angka stunting bisa menjadi 14 persen. Pentingnya penguatan lintas sektoral dan kolaborasi seluruh stakeholder, dalam upaya percepatan penurunan stunting tahun 2024,’’ ungkap Bupati Rohul H Sukiman melalui Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Rohul dr Bambang Trionos, Selasa (23/7), usai membuka acara sosialisasi penguatan lintas sektor kecamatan dan desa di Kabupaten Rohul dalam percepatan penurunan stunting di Convention Hall Islamic Center Pasirpengaraian.
Dalam acara tersebut, hadir Kabid Kesehatan Masyarakat Diskes Rohul Adkha Dartini SST MM, para camat, lurah dan kades se-Rohul. Dengan menghadirkan narasumber dari Satgas Stunting Provinsi Riau Agus Supriyanto SKM dan Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting perwakilan BKKBN Provinsi Riau H Said Masri SH MSi.
Bambang yang juga Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Rohul mengatakan, penguatan lintas sektoral menjadi salah salah satu langkah dan kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah daerah untuk penurunan kasus stunting.
Bambang menambahkan, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, sebagai tempat bernaung dan berlindung. Dari keluarga inilah akan dilahirkan generasi penerus dan pemimpin bangsa.(adv)
