PELALAWAN (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) serentak 2024 tak lama lagi akan digelar. Untuk itu, Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK mengimbau seluruh anggota polri untuk netral.
“Tentu semua anggota sudah memahami makna dari netralitas, namun mereka perlu diingatkan. Apalagi saat ini semua anggota sudah menggunakan media sosial, tidak menutup kemungkinan nantinya bisa tergoda untuk condong dalam mendukung salah satu calon saat melihat postingan-postingan yang dilakukan tim kreator masing-masing calon,” kata kapolres, Selasa (6/8).
Diungkapkannya, untuk menghadapi Pilkada, pentingnya netralitas harus terus ditanamkan dalam jiwa anggota polres maupun ASN. Dalam konteks Pilkada Pelalawan, netralitas bagi anggota Polri maupun ASN berarti tidak mendukung salah satu kelompok atau pasangan calon. Artinya, personel diminta harus menjunjung tinggi sikap netralitas dan tak berpihak atau terlibat dalam politik praktis.
“Tugas kita dari Polri ini adalah menjamin keamanan dan pengawalan setiap tahapan penyelenggaraan Pilkada agar berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Untuk itu, maka saya imbau seluruh anggota Polri dan ASN wajib menjaga netralitasnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, berdasarkan hitungan, tahapan Pilkada Serentak Agustus ini sudah mulai. Untuk itu, dirinya memastikan akan menindak tegas personel yang terlibat politik praktis. Khususnya dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yakni pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pelalawan.
“Jika ada personel yang terlibat politik praktis, tentu akan ada sanksi tegas. Jadi, tolong semua personel menjaga sikap netralitasnya,” tutup kapolres.(gem)
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci
PELALAWAN (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) serentak 2024 tak lama lagi akan digelar. Untuk itu, Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK mengimbau seluruh anggota polri untuk netral.
“Tentu semua anggota sudah memahami makna dari netralitas, namun mereka perlu diingatkan. Apalagi saat ini semua anggota sudah menggunakan media sosial, tidak menutup kemungkinan nantinya bisa tergoda untuk condong dalam mendukung salah satu calon saat melihat postingan-postingan yang dilakukan tim kreator masing-masing calon,” kata kapolres, Selasa (6/8).
- Advertisement -
Diungkapkannya, untuk menghadapi Pilkada, pentingnya netralitas harus terus ditanamkan dalam jiwa anggota polres maupun ASN. Dalam konteks Pilkada Pelalawan, netralitas bagi anggota Polri maupun ASN berarti tidak mendukung salah satu kelompok atau pasangan calon. Artinya, personel diminta harus menjunjung tinggi sikap netralitas dan tak berpihak atau terlibat dalam politik praktis.
“Tugas kita dari Polri ini adalah menjamin keamanan dan pengawalan setiap tahapan penyelenggaraan Pilkada agar berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Untuk itu, maka saya imbau seluruh anggota Polri dan ASN wajib menjaga netralitasnya,” ujarnya.
- Advertisement -
Ditambahkannya, berdasarkan hitungan, tahapan Pilkada Serentak Agustus ini sudah mulai. Untuk itu, dirinya memastikan akan menindak tegas personel yang terlibat politik praktis. Khususnya dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yakni pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pelalawan.
“Jika ada personel yang terlibat politik praktis, tentu akan ada sanksi tegas. Jadi, tolong semua personel menjaga sikap netralitasnya,” tutup kapolres.(gem)
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pangkalankerinci