TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Sudah lebih tiga bulan objek wisata air terjun 7 tingkat Batangkoban yang berada di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan sepi pengunjung. Penyebabnya adalah akses jalan menuju lokasi objek wisata yang tidak bisa dilewati.
Hal itu dibenarkan Ketua Pemuda Desa Lubuk Ambacang, Wondri Candra kepada Riau Pos, Senin (19/2). Menurut Wondri Candra, pengunjung yang akan menikmati air terjun Batangkoban harus melewati Sungai Kuantan terlebih dahulu.
‘’Akses jalan satu-satunya menuju air terjun Batangkoban adalah dengan menggunakan perahu melewati Sungai Kuantan. Tiga bulan ini, debit air Sungai Kuantan sedang tinggi. Makanya pengunjung takut untuk pergi ke Batangkoban,’’ kata Wondri.
Selain itu, lanjut Wondri, pengunjung selama ini sering mengeluhkan biaya transportasi air yang terbilang mahal. Untuk biaya pulang pergi menggunakan perahu mesin, pengunjung harus merogoh kocek antara Rp250 hingga Rp300 ribu untuk sewa perahu mesin.
‘’Makanya, baru-baru ini, pemeritahan desa menemui pak bupati dan meminta supaya dibuatkan jalan darat. Sehingga, pengunjung yang akan mendatangi Batangkoban tidak mesti menunggu debit air Sungai Kuantan surut,’’ kata Wondri.
Dalam pertemuan tersebut, bupati melalui Dinas PUPR Kuansing akan segera membuka akses jalan menuju objek wisata Batangkoban sepanjang 5 kilometer.
‘’Pemerintah desa sudah melakukan musyawarah dengan masyarakat terkait pembebasan lahan. Bahkan, masyarakat bersedia lahannya dijadikan jalan tanpa ganti rugi,’’ kata Wondri Candra.
Masyarakat meminta Pemerintah Kabupaten Kuansing untuk segera membangun akses jalan menuju objek wisata Batangkoban. Dengan dibangunnya akses jalan tersebut, maka ekonomi masyarakat akan meningkat.(yas)