Senin, 1 Desember 2025
spot_img

Tiga Rumah di Selatpanjang Hangus Dilalap Api, Warga Panik Berhamburan

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Kebakaran melanda kawasan Jalan Diponegoro, Gang Cempaka, RT 01 RW 08, Kecamatan Tebingtinggi, pada Sabtu (29/11) sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam sekejap, api membesar dan meludeskan tiga rumah yang berdempetan di permukiman padat penduduk tersebut.

Kobaran api yang membubung tinggi terlihat hingga ke jalan utama, membuat warga berhamburan keluar rumah. Sebagian berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, sementara yang lain segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Begitu menerima laporan, tim Damkar langsung meluncur ke lokasi. Tindakan cepat tersebut menjadi penyelamat agar api tidak merembet lebih luas. Lewat upaya intensif, kobaran yang berpotensi menyebabkan kerusakan lebih besar akhirnya dapat dikendalikan.

Meski api berhasil dipadamkan, suasana mencekam masih terasa. Puing hitam sisa bangunan memperlihatkan kepedihan, namun turut menunjukkan kuatnya solidaritas warga yang saling membantu sejak awal kejadian.

Baca Juga:  Rumah Warga Damon Ludes Terbakar

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Meranti, Wan Zulkifli, menyebut pemadaman berlangsung cukup lama. Tim bekerja tanpa henti selama sekitar empat jam untuk memastikan titik api benar-benar padam. “Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 03.30 WIB. Kondisi bangunan yang saling berhimpitan, angin, serta material rumah yang mudah terbakar membuat pemadaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.

Dua unit armada pemadam dikerahkan, dibantu satu mobil operasional Satpol PP, satu unité ministrex, 10 roll fire hose, tiga nozzle, dan dua Y Connection. Seluruh peralatan dimaksimalkan untuk menembus gang yang sempit dan padat warga.

Setelah api benar-benar padam, seluruh personel dan armada kembali ke markas dalam kondisi siap siaga.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi SH SIK MH, melalui Kapolsek Tebingtinggi Iptu Daniel Bakara, membenarkan bahwa tiga rumah terbakar—dua rumah petak dan satu rumah bulatan—yang seluruhnya milik Sukui, warga yang berdomisili di Batam.

Baca Juga:  Meranti Raih Tiga Penghargaan

Dari tiga bangunan itu, hanya satu yang dihuni, yakni rumah bagian tengah yang ditempati seorang lansia warga Tionghoa. Dua rumah lainnya kosong dan gelap, yang kemudian menjadi titik awal merambatnya api.

Menurutnya, api pertama kali terlihat dari rumah tengah. Dugaan sementara, kebakaran dipicu lilin yang digunakan sebagai penerangan saat penghuni tidur. Ditambah hembusan angin yang cukup kencang, api cepat menjalar dan melalap ketiga bangunan yang semuanya berbahan papan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas kepolisian, Damkar, serta warga turut bergotong-royong memadamkan api dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dievakuasi. (wir)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Kebakaran melanda kawasan Jalan Diponegoro, Gang Cempaka, RT 01 RW 08, Kecamatan Tebingtinggi, pada Sabtu (29/11) sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam sekejap, api membesar dan meludeskan tiga rumah yang berdempetan di permukiman padat penduduk tersebut.

Kobaran api yang membubung tinggi terlihat hingga ke jalan utama, membuat warga berhamburan keluar rumah. Sebagian berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, sementara yang lain segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Begitu menerima laporan, tim Damkar langsung meluncur ke lokasi. Tindakan cepat tersebut menjadi penyelamat agar api tidak merembet lebih luas. Lewat upaya intensif, kobaran yang berpotensi menyebabkan kerusakan lebih besar akhirnya dapat dikendalikan.

Meski api berhasil dipadamkan, suasana mencekam masih terasa. Puing hitam sisa bangunan memperlihatkan kepedihan, namun turut menunjukkan kuatnya solidaritas warga yang saling membantu sejak awal kejadian.

Baca Juga:  Tingkat Kehadiran ASN Meranti 97 Persen 

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Meranti, Wan Zulkifli, menyebut pemadaman berlangsung cukup lama. Tim bekerja tanpa henti selama sekitar empat jam untuk memastikan titik api benar-benar padam. “Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 03.30 WIB. Kondisi bangunan yang saling berhimpitan, angin, serta material rumah yang mudah terbakar membuat pemadaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.

- Advertisement -

Dua unit armada pemadam dikerahkan, dibantu satu mobil operasional Satpol PP, satu unité ministrex, 10 roll fire hose, tiga nozzle, dan dua Y Connection. Seluruh peralatan dimaksimalkan untuk menembus gang yang sempit dan padat warga.

Setelah api benar-benar padam, seluruh personel dan armada kembali ke markas dalam kondisi siap siaga.

- Advertisement -

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi SH SIK MH, melalui Kapolsek Tebingtinggi Iptu Daniel Bakara, membenarkan bahwa tiga rumah terbakar—dua rumah petak dan satu rumah bulatan—yang seluruhnya milik Sukui, warga yang berdomisili di Batam.

Baca Juga:  Puluhan Napi Rohil Dipindah ke Lapas Selatpanjang

Dari tiga bangunan itu, hanya satu yang dihuni, yakni rumah bagian tengah yang ditempati seorang lansia warga Tionghoa. Dua rumah lainnya kosong dan gelap, yang kemudian menjadi titik awal merambatnya api.

Menurutnya, api pertama kali terlihat dari rumah tengah. Dugaan sementara, kebakaran dipicu lilin yang digunakan sebagai penerangan saat penghuni tidur. Ditambah hembusan angin yang cukup kencang, api cepat menjalar dan melalap ketiga bangunan yang semuanya berbahan papan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas kepolisian, Damkar, serta warga turut bergotong-royong memadamkan api dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dievakuasi. (wir)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Tekan Laka Lantas

Pingsan

Perlawanan

(Kurikulum) Sastra 2

Trending Tags

Rubrik dicari

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Kebakaran melanda kawasan Jalan Diponegoro, Gang Cempaka, RT 01 RW 08, Kecamatan Tebingtinggi, pada Sabtu (29/11) sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam sekejap, api membesar dan meludeskan tiga rumah yang berdempetan di permukiman padat penduduk tersebut.

Kobaran api yang membubung tinggi terlihat hingga ke jalan utama, membuat warga berhamburan keluar rumah. Sebagian berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, sementara yang lain segera menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Begitu menerima laporan, tim Damkar langsung meluncur ke lokasi. Tindakan cepat tersebut menjadi penyelamat agar api tidak merembet lebih luas. Lewat upaya intensif, kobaran yang berpotensi menyebabkan kerusakan lebih besar akhirnya dapat dikendalikan.

Meski api berhasil dipadamkan, suasana mencekam masih terasa. Puing hitam sisa bangunan memperlihatkan kepedihan, namun turut menunjukkan kuatnya solidaritas warga yang saling membantu sejak awal kejadian.

Baca Juga:  Minta Doa dan Dukungan Masyarakat Meranti

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepulauan Meranti, Wan Zulkifli, menyebut pemadaman berlangsung cukup lama. Tim bekerja tanpa henti selama sekitar empat jam untuk memastikan titik api benar-benar padam. “Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 03.30 WIB. Kondisi bangunan yang saling berhimpitan, angin, serta material rumah yang mudah terbakar membuat pemadaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.

Dua unit armada pemadam dikerahkan, dibantu satu mobil operasional Satpol PP, satu unité ministrex, 10 roll fire hose, tiga nozzle, dan dua Y Connection. Seluruh peralatan dimaksimalkan untuk menembus gang yang sempit dan padat warga.

Setelah api benar-benar padam, seluruh personel dan armada kembali ke markas dalam kondisi siap siaga.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi SH SIK MH, melalui Kapolsek Tebingtinggi Iptu Daniel Bakara, membenarkan bahwa tiga rumah terbakar—dua rumah petak dan satu rumah bulatan—yang seluruhnya milik Sukui, warga yang berdomisili di Batam.

Baca Juga:  Kebakaran Subuh di Tangkerang Tengah Hanguskan Empat Rumah dan Motor Warga

Dari tiga bangunan itu, hanya satu yang dihuni, yakni rumah bagian tengah yang ditempati seorang lansia warga Tionghoa. Dua rumah lainnya kosong dan gelap, yang kemudian menjadi titik awal merambatnya api.

Menurutnya, api pertama kali terlihat dari rumah tengah. Dugaan sementara, kebakaran dipicu lilin yang digunakan sebagai penerangan saat penghuni tidur. Ditambah hembusan angin yang cukup kencang, api cepat menjalar dan melalap ketiga bangunan yang semuanya berbahan papan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas kepolisian, Damkar, serta warga turut bergotong-royong memadamkan api dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dievakuasi. (wir)

Terbaru

Terpopuler

Tekan Laka Lantas

Pingsan

Perlawanan

(Kurikulum) Sastra 2

Trending Tags

Rubrik dicari