Jumat, 3 Mei 2024

Sudah 291,75 Ha Lahan di Riau Terbakar

Hujan Deras, Api di Teluk Meranti Padam

TELUK MERANTI (RIAUPOS.CO) – Sebagian lahan terbakar di Desa Gambut Mutiara, Teluk Meranti, Pelalawan sudah padam dan dilakukan pendinginan. Padamnya api di lahan terbakar dibantu hujan deras yang terjadi, Kamis (21/3).

Meskipun begitu, tim gabungan satuan petugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Pelalawan terus berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan

Yamaha

api lahan yang terbakar di Desa Gambut Mutiara, Kecamatan Teluk Meranti.

Operasi pemadaman api melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi seperti Polres Pelalawan, Polsek Teluk Meranti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Masyarakat Peduli Api (MPA), pemerintah setempat, dan regu pemadam dari perusahaan, dilakukan sejak titik api muncul Selasa-Kamis (19-21/3).

‘’Ya, alhamdulillah, sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan. Saat ini, hanya tinggal 3 titik api atau fire spot dilakukan proses pemadaman dan pendinginan oleh tim gabungan menggunakan peralatan Damkar yang lengkap. Bahkan, pemdaman api juga dibantu dengan alat berat jenis ekskavator untuk isolasi titik api agar tidak merambat ke lahan lainnya,’’ terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan MSi kepada Riau Pos, Kamis (21/3).

- Advertisement -

Diungkapkannya bahwa, tim gabungan juga cukup sulit memadamkan api akibat area karhutla yang tak dapat ditempuh menggunakan transportasi darat. Belum lagi jaraknya yang cukup jauh dari pemukiman warga serta cukup minimnya pasokan air di lokasi. ‘’Namun demikian, tim gabungan tetap terus bekerja dengan sekuat tenaga untuk memadamkan si jago merah. Salah satunya melakukan isolasi atau penyekatan api, agar karhutla tidak meluas,’’ ujarnya.

Ditambahkannya bahwa, karhutla terjadi dilahan semak belukar serta lahan kebun milik masyarakat setempat. Di mana lokasi karhutla berdekatan dengan kebun sawit Hak Guna Usaha (HGU) milik perusahaan PT Tabung Haji Indo Plantations (THIP). Sedangkan kebakaran ini terjadi dilahan gambut yang cukup dalam. Sehingga perlu upaya ekstra agar kobaran api bisa dipadamkan. Sedangkan untuk luasan lahan yang terbakar akibat karhutla ini, diperkirakan seluas 60 hektare.

- Advertisement -

Tim gabungan telah mendirikan sejumlah tenda di lokasi untuk bekerja maksimal melakukan pemadaman. Sehingga tim optimis api dapat cepat dipadamkan total dan dilakukan proses pendinginan. ‘’Intinya, kami sangat komitmen melakukan penanganan dan pencegahan karhutla di Negeri Seiya Sekata ini. Karena kita memiliki motto tak kan pulang sebelum api padam,’’ kata mantan Sekretaris Dinas Perikanan Pelalawan ini.

Baca Juga:  Banjir dan Macet Lagi

291,75 Hektare Lahan di Riau Terbakar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat, sejak Januari hingga 20 Maret 2024. Luas Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah mencapai 291,75 hekatre.

Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, luas lahan yang terbakar tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau. Dimana Karhutla yang terluas terjadi di Kota Dumai. ‘’Sejak Januari hingga 20 Maret 2024, total luas lahan yang terbakar di Riau sebanyak 291,75 hektare. Lokasinya tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk luas Karhuta yang terjadi di Kota Dumai saat ini tercatat seluas 115,60 hektare. Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir 2 hektare, Bengkalis 20,53 hektare, Meranti 41,44 hektare, Siak 9 hektare, Pekanbaru 1,30 hektare, Kampar 2,00 hektare, Pelalawan 85, 73 hektare, Indragiri Hulu 10,00 hektare, Indragiri Hilir 3,80 Hektare dan Kuantan Singingi 0,05 hektare.

‘’Di beberapa daerah yang sudah terjadi Karhutla tersebut, curah hujannya memang sudah terpantau terus menurun,’’ ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, saat ini pihaknya masih terus memantau situasi di kabupaten/kota. Jika memang kondisinya sudah musim kering, maka pihaknya akan menginformasikan ke kabupaten kota untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2024. ‘’Sebab penetapan status siaga itu sebagai upaya antisipasi lebih awal. Karena sampai saat ini baru Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Siak yang sudah menetapkan status siaga darurat karhutla,’’ sebutnya.

Untuk mengantisipasi karhuta di Riau, pihaknya telah menyiapkan peralatan yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Karena memang setiap tahun, pihaknya selalu menyiapkan peralatan untuk penanganan Karhutla.

‘’Kalau peralatan pemadaman dan personil selalu siap, karena memang sudah cukup lengkap peralatan di Riau. Jika nantinya kurang, kita juga bisa meminta bantuan dari Pemerintah pusat,” katanya.

SK Status Siaga Belum Terbit

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti akan segera mengirim Surat Keputusan (SK) Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla ke BPBD Provinsi Riau. Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kepulauan Meranti Muhlisin SKom kepada Riau Pos, Kamis (21/3).

‘’Untuk penetapannya sudah tanggal 6 Maret 2024 lalu. Saat ini SK-nya lagi proses di Biro Hukum Setdakab Meranti. Yang jelas, setelah selesai akan segera kita kirim ke BPBD Provinsi Riau,’’ ungkapnya.

Baca Juga:  Jalan Lintas Selatan Masih Memprihatikan

Menurutnya, penetapan status tersebut dinilai wajib karena sudah memenuhi sejumlah indikator pendukung. Mulai dari kejadian karhutla yang berulang hingga prakiraan cuaca panas dari BMKG untuk beberapa bulan ke depan.

Setelah itu Pemkab Meranti bersama Forkompinda dan dinas terkait melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan sehingga menghasilkan keputusan Kabupaten Kepulauan Meranti ditetapkan status siaga darurat karhutla.

‘’Sampai tanggal, Senin (18/3) ini, luas total Karhutla di Kepulauan Meranti telah mencapai 14.92 hektare. Tim gabungan di lapangan hingga saat ini masih terus melakukan pendinginan terhadap lahan yang terbakar,” jelasnya.

Lanjut Muhlisin, meskipun api telah berhasil dipadamkan, tindakan pendinginan terus dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran ulang. Karena api sewaktu-waktu bisa menyala kembali jika ditiup angin kencang. Sehingga tim BPBD beserta personel gabungan TNI dan Polri dan juga MPA bekerja keras di lapangan untuk memastikan bahwa situasi di lapangan tetap terkendali.

‘’Saat ini petugas kami masih terus melakukan pendinginan terhadap lahan gambut yang terbakar. Upaya pendinginan terus dilakukan untuk memastikan bahwa kebakaran dapat sepenuhnya dipadamkan,’’ pungkasnya.

Semula Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terhitung mulai, 13 Maret 2024 lalu dan berlaku hingga 30 November 2024. Selanjutnya, tiga daerah lainnya menyusul menetapkan status yang sama.

‘’Untuk daerah yang sudah menetapkan status siaga ada tiga, yakni Siak, Bengkalis, dan Dumai. Untuk daerah lain belum ada,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Rabu (20/3). Artinya belum termasuk Kepulauan Meranti.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal saat ini pihaknya belum menerima SK penetapan status siaga Darurat Karhutla dari Pemkab Kepulauan Meranti. Di mana, hingga saat ini baru tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat Karhutla.

‘’Kalau dari Pemkab Meranti kami belum menerima SK penetapan status siaga darurat Karhutla. Informasi-nya sudah ditetapkan, tapi kami belum menerima SK-nya. Saat ini baru dari Bengkalis, Siak dan Dumai yang SK penetapan siaga darurat Karhutlanya yang disampaikan pada kami,” katanya.(amn/wir/sol)

TELUK MERANTI (RIAUPOS.CO) – Sebagian lahan terbakar di Desa Gambut Mutiara, Teluk Meranti, Pelalawan sudah padam dan dilakukan pendinginan. Padamnya api di lahan terbakar dibantu hujan deras yang terjadi, Kamis (21/3).

Meskipun begitu, tim gabungan satuan petugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kabupaten Pelalawan terus berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan

api lahan yang terbakar di Desa Gambut Mutiara, Kecamatan Teluk Meranti.

Operasi pemadaman api melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi seperti Polres Pelalawan, Polsek Teluk Meranti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Masyarakat Peduli Api (MPA), pemerintah setempat, dan regu pemadam dari perusahaan, dilakukan sejak titik api muncul Selasa-Kamis (19-21/3).

‘’Ya, alhamdulillah, sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan. Saat ini, hanya tinggal 3 titik api atau fire spot dilakukan proses pemadaman dan pendinginan oleh tim gabungan menggunakan peralatan Damkar yang lengkap. Bahkan, pemdaman api juga dibantu dengan alat berat jenis ekskavator untuk isolasi titik api agar tidak merambat ke lahan lainnya,’’ terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan MSi kepada Riau Pos, Kamis (21/3).

Diungkapkannya bahwa, tim gabungan juga cukup sulit memadamkan api akibat area karhutla yang tak dapat ditempuh menggunakan transportasi darat. Belum lagi jaraknya yang cukup jauh dari pemukiman warga serta cukup minimnya pasokan air di lokasi. ‘’Namun demikian, tim gabungan tetap terus bekerja dengan sekuat tenaga untuk memadamkan si jago merah. Salah satunya melakukan isolasi atau penyekatan api, agar karhutla tidak meluas,’’ ujarnya.

Ditambahkannya bahwa, karhutla terjadi dilahan semak belukar serta lahan kebun milik masyarakat setempat. Di mana lokasi karhutla berdekatan dengan kebun sawit Hak Guna Usaha (HGU) milik perusahaan PT Tabung Haji Indo Plantations (THIP). Sedangkan kebakaran ini terjadi dilahan gambut yang cukup dalam. Sehingga perlu upaya ekstra agar kobaran api bisa dipadamkan. Sedangkan untuk luasan lahan yang terbakar akibat karhutla ini, diperkirakan seluas 60 hektare.

Tim gabungan telah mendirikan sejumlah tenda di lokasi untuk bekerja maksimal melakukan pemadaman. Sehingga tim optimis api dapat cepat dipadamkan total dan dilakukan proses pendinginan. ‘’Intinya, kami sangat komitmen melakukan penanganan dan pencegahan karhutla di Negeri Seiya Sekata ini. Karena kita memiliki motto tak kan pulang sebelum api padam,’’ kata mantan Sekretaris Dinas Perikanan Pelalawan ini.

Baca Juga:  Banjir dan Macet Lagi

291,75 Hektare Lahan di Riau Terbakar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat, sejak Januari hingga 20 Maret 2024. Luas Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau sudah mencapai 291,75 hekatre.

Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, luas lahan yang terbakar tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau. Dimana Karhutla yang terluas terjadi di Kota Dumai. ‘’Sejak Januari hingga 20 Maret 2024, total luas lahan yang terbakar di Riau sebanyak 291,75 hektare. Lokasinya tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk luas Karhuta yang terjadi di Kota Dumai saat ini tercatat seluas 115,60 hektare. Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir 2 hektare, Bengkalis 20,53 hektare, Meranti 41,44 hektare, Siak 9 hektare, Pekanbaru 1,30 hektare, Kampar 2,00 hektare, Pelalawan 85, 73 hektare, Indragiri Hulu 10,00 hektare, Indragiri Hilir 3,80 Hektare dan Kuantan Singingi 0,05 hektare.

‘’Di beberapa daerah yang sudah terjadi Karhutla tersebut, curah hujannya memang sudah terpantau terus menurun,’’ ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, saat ini pihaknya masih terus memantau situasi di kabupaten/kota. Jika memang kondisinya sudah musim kering, maka pihaknya akan menginformasikan ke kabupaten kota untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2024. ‘’Sebab penetapan status siaga itu sebagai upaya antisipasi lebih awal. Karena sampai saat ini baru Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Siak yang sudah menetapkan status siaga darurat karhutla,’’ sebutnya.

Untuk mengantisipasi karhuta di Riau, pihaknya telah menyiapkan peralatan yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Karena memang setiap tahun, pihaknya selalu menyiapkan peralatan untuk penanganan Karhutla.

‘’Kalau peralatan pemadaman dan personil selalu siap, karena memang sudah cukup lengkap peralatan di Riau. Jika nantinya kurang, kita juga bisa meminta bantuan dari Pemerintah pusat,” katanya.

SK Status Siaga Belum Terbit

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti akan segera mengirim Surat Keputusan (SK) Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla ke BPBD Provinsi Riau. Informasi itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kepulauan Meranti Muhlisin SKom kepada Riau Pos, Kamis (21/3).

‘’Untuk penetapannya sudah tanggal 6 Maret 2024 lalu. Saat ini SK-nya lagi proses di Biro Hukum Setdakab Meranti. Yang jelas, setelah selesai akan segera kita kirim ke BPBD Provinsi Riau,’’ ungkapnya.

Baca Juga:  UJIAN PEMAIN MUDA

Menurutnya, penetapan status tersebut dinilai wajib karena sudah memenuhi sejumlah indikator pendukung. Mulai dari kejadian karhutla yang berulang hingga prakiraan cuaca panas dari BMKG untuk beberapa bulan ke depan.

Setelah itu Pemkab Meranti bersama Forkompinda dan dinas terkait melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan sehingga menghasilkan keputusan Kabupaten Kepulauan Meranti ditetapkan status siaga darurat karhutla.

‘’Sampai tanggal, Senin (18/3) ini, luas total Karhutla di Kepulauan Meranti telah mencapai 14.92 hektare. Tim gabungan di lapangan hingga saat ini masih terus melakukan pendinginan terhadap lahan yang terbakar,” jelasnya.

Lanjut Muhlisin, meskipun api telah berhasil dipadamkan, tindakan pendinginan terus dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran ulang. Karena api sewaktu-waktu bisa menyala kembali jika ditiup angin kencang. Sehingga tim BPBD beserta personel gabungan TNI dan Polri dan juga MPA bekerja keras di lapangan untuk memastikan bahwa situasi di lapangan tetap terkendali.

‘’Saat ini petugas kami masih terus melakukan pendinginan terhadap lahan gambut yang terbakar. Upaya pendinginan terus dilakukan untuk memastikan bahwa kebakaran dapat sepenuhnya dipadamkan,’’ pungkasnya.

Semula Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terhitung mulai, 13 Maret 2024 lalu dan berlaku hingga 30 November 2024. Selanjutnya, tiga daerah lainnya menyusul menetapkan status yang sama.

‘’Untuk daerah yang sudah menetapkan status siaga ada tiga, yakni Siak, Bengkalis, dan Dumai. Untuk daerah lain belum ada,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Rabu (20/3). Artinya belum termasuk Kepulauan Meranti.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal saat ini pihaknya belum menerima SK penetapan status siaga Darurat Karhutla dari Pemkab Kepulauan Meranti. Di mana, hingga saat ini baru tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat Karhutla.

‘’Kalau dari Pemkab Meranti kami belum menerima SK penetapan status siaga darurat Karhutla. Informasi-nya sudah ditetapkan, tapi kami belum menerima SK-nya. Saat ini baru dari Bengkalis, Siak dan Dumai yang SK penetapan siaga darurat Karhutlanya yang disampaikan pada kami,” katanya.(amn/wir/sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari