Kamis, 10 Oktober 2024

Irak vs Indonesia

Berharap Wasit Netral

DOHA (RIAUPOS.CO) – Indonesia bertanding melawan Irak dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 Qatar, Kamis (2/5) malam ini (siaran langsung RCTI pukul 22.30 WIB). Namun, jelang pertandingan penting itu, pikiranShin Tae-yong (STY) masih ’’terganggu’’ bayang-bayang babak semifinal saat Indonesia berhadapan dengan Uzbekistan.

STY bukan kecewa Indonesia kalah 0-2 oleh Uzbekistan. Tapi, dia masih sangat kecewa karena wasit yang memimpin pertandingan bersikap kurang fair. Saat itu, pertandingan dipimpin oleh wasit asal Cina Shen Yinhao.

- Advertisement -

’’Setelah laga semifinal, masih banyak yang saya pikirkan. Para pemain sudah bermain bagus. Tapi, ada beberapa situasi, terutama peluit wasit, yang membuat laga berubah. Itu sulit bagi saya dan tim saya,’’ ujar STY, Rabu (1/5).

’’Ke depan, jika AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) ingin mengembangkan sepakbolanya, harus ada rasa hormat kepada semua tim. AFC harus netral. Sehingga tim yang bertanding tetap respek,’’ tambahnya.

- Advertisement -

Pelatih 53 tahun itu berharap wasit dapat bersikap netral saat Indonesia bertanding melawan Irak di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, hari ini. Pertandingan Irak melawan Indonesia akan dipimpin oleh wasit asal Arab Saudi Majed Al Shamrani.

Menurut STY, wasit harus bersikap netral. ’’Pertandingan melawan Irak adalah laga perebutan tempat ketiga. Semua tim tentu akan melakukan yang terbaik. Saya harap semoga AFC menolong kami supaya pertandingan ini bisa berjalan bagus,’’ tegas mantan pemain Queensland Roar tersebut.

Baca Juga:  Jadi Pahlawan Kemenangan, Bale Mengaku Tak Menyindir Ancelotti dan Madrid

’’Saya tidak memiliki niat untuk psywar ke AFC. Saya hanya ingin semua saling menghormati. Wasit, pemain, dan pelatih harus saling menghormati. Jika itu terjadi, tidak ada hal buruk dalam sebuah pertandingan,’’ sambung STY.

Pelatih yang menangani tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut menjelaskan, ketidakadilan wasit dalam pertandingan semifinal berdampak terhadap mental para pemain. STY mengaku agak sulit untuk memulihkannya.

’’Jadi, fokus kami jelang laga melawan Irak adalah bagaimana memulihkan mental dan fisik. Kami juga harus memulihkan semangat kami untuk memenangi pertandingan. Itu akan sangat berpengaruh,’’ papar mantan pelatih tim Korea Selatan U-23 itu.

Situasi ini bukan menjadi pertanda STY pesimistis untuk menghadapi Irak. Dia akan melakukan segala cara untuk mengalahkan lawan. Apalagi, saat ini, pilihannya di lini depan lebih bervariasi dengan kembali bergabungnya Rafael Struick. Pemain asal klub ADO Den Haag itu sebelumnya absen dalam pertandingan kontra Uzbekistan karena terkena akumulasi kartu kuning.

STY menyambut gembira kembalinya Struick. Menurut dia, pemain 21 tahun tersebut adalah andalannya di lini depan. ’’Dia pemain yang bagus sejak awal Piala Asia U-23 2024 bergulir. Dia adalah salah satu pemain kunci kami. Saya yakin dia akan berkontribusi besar dalam laga kontra Irak,’’ tegas STY.

Baca Juga:  Vinales Pole, Rossi di Luar 10 Besar

Sayang, STY tidak bisa memainkan kapten tim Rizky Ridho. Bek asal Persija Jakarta itu terkena direct red card sehingga harus absen dalam dua pertandingan. ’’Tapi, bisa saya pastikan persiapan kami sudah matang. Kami akan menyambut pertandingan melawan Irak dengan semangat positif,’’ ujarnya.

Di sisi lain, pelatih tim Irak Radhi Shenaishil memastikan timnya bakal tampil all-out dalam pertandingan melawan Indonesia. Irak akan mengalahkan Indonesia demi mengunci tiket Olimpiade Paris 2024 sebagai status tim peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Qatar.

’’Ini (bersaing menuju Olimpiade) adalah kesempatan yang mungkin tidak terulang lagi. Atau, jika mendapatkan kesempatan lagi, mungkin sulit diraih. Saat ini, pemain sedang dalam puncak performa. Jadi, saya tidak ingin menyia-nyiakannya,’’ ucapnya.

Karena misi itu, Radhi juga meminta para pemainnya untuk mewaspadai Indonesia. Terutama dalam counter attack. Menurut dia, Indonesia adalah tim yang sangat bagus dan kuat. Kedalaman skuadnya merata dengan bergabungnya para pemain naturalisasi.

’’Pemain Indonesia banyak yang bermain di Eropa. Secara umum, sepakbola Asia sangat cepat soal transisi bermain. Kami harus berhati-hati dan menghentikan Indonesia. Terutama ketika menyerang,’’ tegasnya.(fiq/c17/ali/jpg)

DOHA (RIAUPOS.CO) – Indonesia bertanding melawan Irak dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 Qatar, Kamis (2/5) malam ini (siaran langsung RCTI pukul 22.30 WIB). Namun, jelang pertandingan penting itu, pikiranShin Tae-yong (STY) masih ’’terganggu’’ bayang-bayang babak semifinal saat Indonesia berhadapan dengan Uzbekistan.

STY bukan kecewa Indonesia kalah 0-2 oleh Uzbekistan. Tapi, dia masih sangat kecewa karena wasit yang memimpin pertandingan bersikap kurang fair. Saat itu, pertandingan dipimpin oleh wasit asal Cina Shen Yinhao.

’’Setelah laga semifinal, masih banyak yang saya pikirkan. Para pemain sudah bermain bagus. Tapi, ada beberapa situasi, terutama peluit wasit, yang membuat laga berubah. Itu sulit bagi saya dan tim saya,’’ ujar STY, Rabu (1/5).

’’Ke depan, jika AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) ingin mengembangkan sepakbolanya, harus ada rasa hormat kepada semua tim. AFC harus netral. Sehingga tim yang bertanding tetap respek,’’ tambahnya.

Pelatih 53 tahun itu berharap wasit dapat bersikap netral saat Indonesia bertanding melawan Irak di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, hari ini. Pertandingan Irak melawan Indonesia akan dipimpin oleh wasit asal Arab Saudi Majed Al Shamrani.

Menurut STY, wasit harus bersikap netral. ’’Pertandingan melawan Irak adalah laga perebutan tempat ketiga. Semua tim tentu akan melakukan yang terbaik. Saya harap semoga AFC menolong kami supaya pertandingan ini bisa berjalan bagus,’’ tegas mantan pemain Queensland Roar tersebut.

Baca Juga:  Frenkie yang Galau

’’Saya tidak memiliki niat untuk psywar ke AFC. Saya hanya ingin semua saling menghormati. Wasit, pemain, dan pelatih harus saling menghormati. Jika itu terjadi, tidak ada hal buruk dalam sebuah pertandingan,’’ sambung STY.

Pelatih yang menangani tim nasional Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut menjelaskan, ketidakadilan wasit dalam pertandingan semifinal berdampak terhadap mental para pemain. STY mengaku agak sulit untuk memulihkannya.

’’Jadi, fokus kami jelang laga melawan Irak adalah bagaimana memulihkan mental dan fisik. Kami juga harus memulihkan semangat kami untuk memenangi pertandingan. Itu akan sangat berpengaruh,’’ papar mantan pelatih tim Korea Selatan U-23 itu.

Situasi ini bukan menjadi pertanda STY pesimistis untuk menghadapi Irak. Dia akan melakukan segala cara untuk mengalahkan lawan. Apalagi, saat ini, pilihannya di lini depan lebih bervariasi dengan kembali bergabungnya Rafael Struick. Pemain asal klub ADO Den Haag itu sebelumnya absen dalam pertandingan kontra Uzbekistan karena terkena akumulasi kartu kuning.

STY menyambut gembira kembalinya Struick. Menurut dia, pemain 21 tahun tersebut adalah andalannya di lini depan. ’’Dia pemain yang bagus sejak awal Piala Asia U-23 2024 bergulir. Dia adalah salah satu pemain kunci kami. Saya yakin dia akan berkontribusi besar dalam laga kontra Irak,’’ tegas STY.

Baca Juga:  Jadi Pahlawan Kemenangan, Bale Mengaku Tak Menyindir Ancelotti dan Madrid

Sayang, STY tidak bisa memainkan kapten tim Rizky Ridho. Bek asal Persija Jakarta itu terkena direct red card sehingga harus absen dalam dua pertandingan. ’’Tapi, bisa saya pastikan persiapan kami sudah matang. Kami akan menyambut pertandingan melawan Irak dengan semangat positif,’’ ujarnya.

Di sisi lain, pelatih tim Irak Radhi Shenaishil memastikan timnya bakal tampil all-out dalam pertandingan melawan Indonesia. Irak akan mengalahkan Indonesia demi mengunci tiket Olimpiade Paris 2024 sebagai status tim peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Qatar.

’’Ini (bersaing menuju Olimpiade) adalah kesempatan yang mungkin tidak terulang lagi. Atau, jika mendapatkan kesempatan lagi, mungkin sulit diraih. Saat ini, pemain sedang dalam puncak performa. Jadi, saya tidak ingin menyia-nyiakannya,’’ ucapnya.

Karena misi itu, Radhi juga meminta para pemainnya untuk mewaspadai Indonesia. Terutama dalam counter attack. Menurut dia, Indonesia adalah tim yang sangat bagus dan kuat. Kedalaman skuadnya merata dengan bergabungnya para pemain naturalisasi.

’’Pemain Indonesia banyak yang bermain di Eropa. Secara umum, sepakbola Asia sangat cepat soal transisi bermain. Kami harus berhati-hati dan menghentikan Indonesia. Terutama ketika menyerang,’’ tegasnya.(fiq/c17/ali/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari