Banjir Kembali Surut 5 Centimeter, Roda Empat Mulai Melintas

RIAUPOS.CO – Banjir yang menggenangi 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan di Kabupaten Pelalawan kembali mengalami penyurutan pada Sabtu (20/1) kemarin. Bahkan penyurutan tinggi permukaan air 5 centimeter (cm) berdasarkan alat pengukur ketinggian air, telah berdampak positif dengan mulai lancarnya aktivitas lalu lintas kendaraan, khususnya di lokasi titik banjir Jalan Lintas Timur (Jalintim) km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras. Sebelumnya, titik ini yang paling parah dan menyebabkan jalur sempat terputus.

“Ya alhamdulillah, tinggi permukaan air yang menggenangi permukiman warga hingga merendam badan jalan di 7 kecamatan Kabupaten Pelalawan, kembali surut 5 cm pada Sabtu (20/1) ini. Alhasil, penyurutan ini telah membuat aktivitas warga telah mulai berangsur normal. Khususnya aktivitas kendaraan bermotor di Jalintim km 83,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan MSi kepada Riau Pos, Sabtu (20/1) di Pangkalankerinci.

- Advertisement -

Diungkapkan mantan Sekretaris Dinas Perikanan Pelalawan ini bahwa meski mayoritas daerah tergenang banjir telah mulai mengalami penyurutan signifikan, namun ada tiga lokasi titik yang masih belum dapat dilintasi alat transportasi darat. Pasalnya, ketinggian air masih belum dapat ditempuh menggunakan kendaaraan bermotor, khususnya roda enam ke bawah. Apalagi debit air Sungai Kampar berada di atas ambang batas yakni mencapai 3,69 meter.

“Lokasi banjir tersebut yakni di Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam. Kemudian Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang serta Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci. Di lokasi ini, banjir masih merendam badan jalan dengan tinggi permukaan air mencapai 1 meter lebih. Sehingga titik banjir ini masih harus ditempuh menggunakan alat transportasi air, seperti sampan atau pompong,” paparnya.

- Advertisement -

Meski demikian, lanjut mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini, kabar cukup menggembirakan mulai dirasakan para pengguna jalan di Jalintim km 76-83. Pasalnya, kendaraan roda 4, khususnya jenis pick up dan sport utility vehicle (SUV), telah mulai diizinkan melintas badan jalan lintas provinsi ini. Hal ini setelah ketinggian permukaan air terus menurun. Saat ini, tinggi air berada pada angka 60 sentimeter, khususnya di km 83 sebagai lokasi titik banjir terdalam.

“Tapi, untuk mobil multi purpose vehicle (MVP) atau jenis sedan serta sepeda motor, masih belum mampu melintasi jalan Nasional tersebut. Karena genangan air sangat berisiko menyebabkan kendaraan dengan body rendah itu mengalami mati mesin atau mogok di tengah jalan yang tentunya akan menghambat kelancaran arus lalu lintas di Jalan tergenang banjir itu,” ujarnya.

Dikatakan Zulfan bahwa pihaknya optimis banjir akan surut total pada pekan depan. Pasalnya, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Riau, potensi curah hujan telah mulai menurun.

“Untuk itu, kita berharap banjir di Pelalawan ini dapat segera surut total. Sehingga aktivitas masyarakat di Negeri Seiya Sekata ini dapat kembali berjalan dengan normal,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK menambahkan bahwa, kondisi banjir yang menggenangi badan Jalintim KM 76-83, masih tetap bertahan. Sehingga sistem buka tutup jalan masih tetap diterapkan di lapangan guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan.

“Ya, sistem buka tutup jalan masih diberlakukan petugas gabungan yang masih siaga di lokasi banjir,” bebernya.

Ditambahkan mantan Kasat Lantas Polres Dumai ini bahwa saat ini tinggi permukaan air yang merendam badan Jalintim khususnya di km 83, berada pada angka 70 cm. Sehingga dengan kondisi banjir tersebut, kendaraan roda dua dan roda empat masih belum diizinkan melintas. Kecuali menggunakan bantuan mobil roda 10 ke atas. Dan dua jenis kendaraan ini tetap diarahkan petugas untuk mencari jalan alternatif melalui jalan lintas tengah.

“Jadi, bagi kendaraan roda empat yang ingin melintas di km 83, silahkan saja. Tapi, jika kendaraannya mogok, itu risiko pribadi. Karena kita telah mengarahkan roda 2 dan roda 4 tidak memaksakan diri untuk menempuh jalan yang masih direndam banjir dengan kondisi air yang masih cukup tinggi yakni 70 cm,” tutupnya.(muh)

Laporan M AMIN AMRAN, Pelalawan

RIAUPOS.CO – Banjir yang menggenangi 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan di Kabupaten Pelalawan kembali mengalami penyurutan pada Sabtu (20/1) kemarin. Bahkan penyurutan tinggi permukaan air 5 centimeter (cm) berdasarkan alat pengukur ketinggian air, telah berdampak positif dengan mulai lancarnya aktivitas lalu lintas kendaraan, khususnya di lokasi titik banjir Jalan Lintas Timur (Jalintim) km 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras. Sebelumnya, titik ini yang paling parah dan menyebabkan jalur sempat terputus.

“Ya alhamdulillah, tinggi permukaan air yang menggenangi permukiman warga hingga merendam badan jalan di 7 kecamatan Kabupaten Pelalawan, kembali surut 5 cm pada Sabtu (20/1) ini. Alhasil, penyurutan ini telah membuat aktivitas warga telah mulai berangsur normal. Khususnya aktivitas kendaraan bermotor di Jalintim km 83,” terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan MSi kepada Riau Pos, Sabtu (20/1) di Pangkalankerinci.

Diungkapkan mantan Sekretaris Dinas Perikanan Pelalawan ini bahwa meski mayoritas daerah tergenang banjir telah mulai mengalami penyurutan signifikan, namun ada tiga lokasi titik yang masih belum dapat dilintasi alat transportasi darat. Pasalnya, ketinggian air masih belum dapat ditempuh menggunakan kendaaraan bermotor, khususnya roda enam ke bawah. Apalagi debit air Sungai Kampar berada di atas ambang batas yakni mencapai 3,69 meter.

“Lokasi banjir tersebut yakni di Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam. Kemudian Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Seikijang serta Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci. Di lokasi ini, banjir masih merendam badan jalan dengan tinggi permukaan air mencapai 1 meter lebih. Sehingga titik banjir ini masih harus ditempuh menggunakan alat transportasi air, seperti sampan atau pompong,” paparnya.

Meski demikian, lanjut mantan Sekretaris Diskominfo Pelalawan ini, kabar cukup menggembirakan mulai dirasakan para pengguna jalan di Jalintim km 76-83. Pasalnya, kendaraan roda 4, khususnya jenis pick up dan sport utility vehicle (SUV), telah mulai diizinkan melintas badan jalan lintas provinsi ini. Hal ini setelah ketinggian permukaan air terus menurun. Saat ini, tinggi air berada pada angka 60 sentimeter, khususnya di km 83 sebagai lokasi titik banjir terdalam.

“Tapi, untuk mobil multi purpose vehicle (MVP) atau jenis sedan serta sepeda motor, masih belum mampu melintasi jalan Nasional tersebut. Karena genangan air sangat berisiko menyebabkan kendaraan dengan body rendah itu mengalami mati mesin atau mogok di tengah jalan yang tentunya akan menghambat kelancaran arus lalu lintas di Jalan tergenang banjir itu,” ujarnya.

Dikatakan Zulfan bahwa pihaknya optimis banjir akan surut total pada pekan depan. Pasalnya, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Riau, potensi curah hujan telah mulai menurun.

“Untuk itu, kita berharap banjir di Pelalawan ini dapat segera surut total. Sehingga aktivitas masyarakat di Negeri Seiya Sekata ini dapat kembali berjalan dengan normal,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK menambahkan bahwa, kondisi banjir yang menggenangi badan Jalintim KM 76-83, masih tetap bertahan. Sehingga sistem buka tutup jalan masih tetap diterapkan di lapangan guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan.

“Ya, sistem buka tutup jalan masih diberlakukan petugas gabungan yang masih siaga di lokasi banjir,” bebernya.

Ditambahkan mantan Kasat Lantas Polres Dumai ini bahwa saat ini tinggi permukaan air yang merendam badan Jalintim khususnya di km 83, berada pada angka 70 cm. Sehingga dengan kondisi banjir tersebut, kendaraan roda dua dan roda empat masih belum diizinkan melintas. Kecuali menggunakan bantuan mobil roda 10 ke atas. Dan dua jenis kendaraan ini tetap diarahkan petugas untuk mencari jalan alternatif melalui jalan lintas tengah.

“Jadi, bagi kendaraan roda empat yang ingin melintas di km 83, silahkan saja. Tapi, jika kendaraannya mogok, itu risiko pribadi. Karena kita telah mengarahkan roda 2 dan roda 4 tidak memaksakan diri untuk menempuh jalan yang masih direndam banjir dengan kondisi air yang masih cukup tinggi yakni 70 cm,” tutupnya.(muh)

Laporan M AMIN AMRAN, Pelalawan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya