PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proses pemulangan WNI ke kampung halamannya dilakukan menggunakan tiga pesawat milik TNI masing-masing 2 pesawat jenis Boeing dan 1 jenis Hercules yang diberangkatkan dari Lanud Raden Sadjad Ranai Natuna, Kepulauan Riau menuju Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta.
Ketiga pesawat tersebut bertolak dari Natuna pada pukul 13.15 WIB dan pesawat terakhir pada pukul 14.00 WIB kemudian mendarat di Jakarta pada sekitar pukul 15.46 WIB. Setibanya di Lanud Halim, mereka akan dijemput oleh perwakilan pemerintah provinsi masing-masing untuk kemudian didampingi sampai ke kampung halaman.
Selain diberikan bingkisan, uang saku dan biaya akomodasi serta transportasi, para peserta observasi juga diberikan surat keterangan kesehatan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan sebagai bukti tertulis mengenai kondisi mereka dan selanjutnya dapat digunakan untuk hal-hal yang diperlukan.
“Mereka akan diberikan bingkisan beserta uang saku. Seluruh akomodasi juga sudah ditanggung sampai ke rumah,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo melalui rilis resmi yang diterima Riau Pos, Sabtu sore.
Menyinggung soal kelanjutan program pendidikan bagi para WNI yang masih berstatus sebagai mahasiswa di RRT, Menko PMK akan membahasnya setelah observasi ini rampung dilakukan.
“Kelanjutan pendidikan mereka pastinya akan kami perhatikan. Hal itu akan kami bahas setelah ini semua rampung. Prioritasnya adalah keseluruhan dari observasi ini rampung dengan baik dulu, baru hal yang lain,” jelas Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menutup seluruh rangkaian pemulangan para WNI, Menkes Terawan berharap semoga kelak mereka dapat menjadi agen-agen kesehatan di wilayahnya masing-masing.
“Saya berharap kalian dapat menjadi agen-agen kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan kalian semua. Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan,” tutup Terawan.
Laporan: Eka Gusmadi Putra
Editor: Deslina
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proses pemulangan WNI ke kampung halamannya dilakukan menggunakan tiga pesawat milik TNI masing-masing 2 pesawat jenis Boeing dan 1 jenis Hercules yang diberangkatkan dari Lanud Raden Sadjad Ranai Natuna, Kepulauan Riau menuju Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta.
Ketiga pesawat tersebut bertolak dari Natuna pada pukul 13.15 WIB dan pesawat terakhir pada pukul 14.00 WIB kemudian mendarat di Jakarta pada sekitar pukul 15.46 WIB. Setibanya di Lanud Halim, mereka akan dijemput oleh perwakilan pemerintah provinsi masing-masing untuk kemudian didampingi sampai ke kampung halaman.
- Advertisement -
Selain diberikan bingkisan, uang saku dan biaya akomodasi serta transportasi, para peserta observasi juga diberikan surat keterangan kesehatan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan sebagai bukti tertulis mengenai kondisi mereka dan selanjutnya dapat digunakan untuk hal-hal yang diperlukan.
“Mereka akan diberikan bingkisan beserta uang saku. Seluruh akomodasi juga sudah ditanggung sampai ke rumah,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo melalui rilis resmi yang diterima Riau Pos, Sabtu sore.
- Advertisement -
Menyinggung soal kelanjutan program pendidikan bagi para WNI yang masih berstatus sebagai mahasiswa di RRT, Menko PMK akan membahasnya setelah observasi ini rampung dilakukan.
“Kelanjutan pendidikan mereka pastinya akan kami perhatikan. Hal itu akan kami bahas setelah ini semua rampung. Prioritasnya adalah keseluruhan dari observasi ini rampung dengan baik dulu, baru hal yang lain,” jelas Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menutup seluruh rangkaian pemulangan para WNI, Menkes Terawan berharap semoga kelak mereka dapat menjadi agen-agen kesehatan di wilayahnya masing-masing.
“Saya berharap kalian dapat menjadi agen-agen kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan kalian semua. Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan,” tutup Terawan.
Laporan: Eka Gusmadi Putra
Editor: Deslina