PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau meluncurkan Program Ketahanan Swasembada Pangan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Rabu (6/11).
Kegiatan dibuka langsung Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi, Ketua DPRD Riau Kaderismanto, perwakilan Korem 031/WB, serta beberapa pejabat terkait lainnya.
Di lahan seluas 20 hektare, Kapolda bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan penanaman bibit jagung secara simbolis, sebagai bentuk dimulainya Program Ketahanan Pangan di Provinsi Riau.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, program ini merupakan bentuk dukungan nyata Polri-TNI dan pemerintah daerah di Riau mendukung program ketahanan pangan nasional.
Program ini merupakan gagasan langsung Presiden RI Prabowo Subianto yang dimuat dalam astacita. “Polda Riau melaksanakan langkah strategis yang melibatkan seluruh jajaran kepolisian dan TNI,” papar Kapolda.
Langkah ini, lanjut dia, terwujud melalui penanaman jagung dan budidaya ikan patin, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap ketersediaan pangan serta mendorong ketahanan pangan daerah dan nasional.
Dalam program tersebut, Polda Riau melibatkan 12 Polres yang tersebar di wilayah Riau untuk berkolaborasi dengan forkopimda setempat dan berbagai pihak terkait. “Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penanaman jagung di lahan seluas 20 hektare yang tersebar di beberapa titik,” terangnya.
“Dalam tahap awal, sekitar 60 kilogram (kg) bibit jagung pipil (jagung biasa) dan 45 kilogram bibit jagung manis bonanza disebar di lahan yang telah disiapkan,” sambung Kapolda. Selain itu, 30.000 ekor ikan patin juga disebar untuk mendukung ketahanan pangan berbasis perikanan.
Kapolda Riau, dalam video konferensi yang diselenggarakan untuk memonitor perkembangan program ini mengungkapkan, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga tentang memperkuat sumber daya manusia yang sehat dan produktif.
“Ketahanan pangan adalah bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang sehat dan berdaya saing. Ini adalah bagian dari mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Tantangan geografis yang dihadapi oleh Riau, seperti banyaknya lahan gambut, sungai, dan dataran rendah, membuat program ketahanan pangan ini memerlukan kerja keras dan kolaborasi lintas sektoral.
Mantan Kapolda NTB dan Kadiv Humas Polri ini juga menyampaikan bahwa selain jajaran kepolisian, TNI juga bergabung dalam upaya ini, untuk memastikan program berjalan lancar.
“Riau memiliki kondisi geografis yang tidak mudah. Namun berkat kerja sama yang solid antara Polri, TNI, dan seluruh masyarakat, maka kita yakin program ketahanan pangan ini bisa sukses. Kami akan terus memperkuat kolaborasi ini agar hasil yang dicapai dapat optimal untuk masyarakat,” tambah Kapolda.
Polda Riau bersama dengan TNI terus melakukan penguatan dan evaluasi agar ketahanan pangan ini bisa berkembang secara berkelanjutan. “Program ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Ketahanan pangan yang kokoh akan memperkuat ketahanan nasional, dan itu dimulai dari daerah-daerah seperti Riau,” jelas jenderal bintang dua itu.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu contoh konkret adalah kegiatan penanaman jagung di lahan milik Kelompok Tani Sungai Bone, Desa Tambang, Kecamatan Tambang.
Satu hektare lahan akan ditanami jagung manis bonanza dan 3 hektare lainnya akan ditanami jagung pipil. Selain itu, pendampingan terhadap petani juga akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Melalui Program Ketahanan Pangan ini, Polda Riau berharap dapat menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan.
Dengan adanya budidaya jagung dan ikan patin, diharapkan akan terbuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. “Semoga kerja keras ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan bermanfaat untuk bangsa dan negara,” tutur Kapolda Riau.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto mengatakan, ada 1.693 hektare lahan yang nantinya akan digarap Polda Riau guna menjalankan Program Ketahanan Pangan. Jumlah tersebut terdiri dari perkebunan 501,4 hektare, pertanian 1.066,2 hektare dan perikanan 126,7 hektare.
“Ini akan dimulai secara bertahap dimulai pada hari ini (kemarin, red). Di mana tadi (kemarin, red) Pak Kapolda sudah langsung memimpin peluncuran program. Secara berkala, Pak Kapolda akan memantau langsung perkembangan pelaksanaan program di 12 kabupaten/kota di Riau,” ujar Kabid Humas.
Diketahui, program ketahanan pangan yang digelar oleh Polda Riau ini diinisiasi setelah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menginstruksikan percepatan program ketahanan pangan sebagai bagian dari 8 program prioritas.
Instruksi tersebut segera ditindaklanjuti oleh Kapolri, yang memerintahkan jajaran kepolisian di seluruh Indonesia untuk menyusun dan melaksanakan program ketahanan pangan, salah satunya yang dilaksanakan di Riau.(adv/nda)