Sabtu, 13 Desember 2025
spot_img

Benny: Salaman Moeldoko-AHY Tak Menandakan Perdamaian

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K Harman meminta Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, salaman Moeldoko dengan AHY tak menandakan perdamaian.

Pasalnya, Moeldoko sem­pat ingin mengkudeta kepemimpinan AHY di DPP Partai Demokrat melalui proses hukum. Namun, Kementerian Hukum dan HAM tak mengakui kepengurusan pimpinan Moeldoko.

“Ya, Pak Moeldoko harus minta maaf sama Pak AHY secara resmi. Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegarawanannnya bahwa apa yang dia lakukan salah. Salahnya itu bukan karena politik tapi karena hukum,” kata Benny di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (26/2).

Baca Juga:  Suara Tidak Sesuai, Bawaslu Sanksi KPU

Selain itu, dirinya juga mengingatkan agar Moeldoko juga meminta maaf kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. “Oleh sebab itu agar kebersamaan itu indah di kabinet sebaiknya Moeldoko menyampaiakan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan Mas AHY,” tegas Benny.

Namun, ia menilai Moeldoko tak perlu menghadap ke SBY karena sudah berupaya merebut Partai Demokrat secara ilegal. “Enggak usah lah (menghadap SBY), cukup minta maaf saja secara terbuka,” ucap Benny.

Menurutnya, momen salaman AHY dan Moeldoko di Istana Kepresidenan pada hari ini tak menandakan kalau keduanya telah berdamai. “Ya salaman formalitas ya, salaman tanpa makna tho, tidak meaningfull. Moeldoko sebagai negarawan ya, kalau mau negarawan (minta maaf) kalau enggak mau, ya, enggak usah,” serunya.(jpg)

Baca Juga:  Bawaslu: 141 Bapaslon Bawa Massa Berlebih ke KPU

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K Harman meminta Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, salaman Moeldoko dengan AHY tak menandakan perdamaian.

Pasalnya, Moeldoko sem­pat ingin mengkudeta kepemimpinan AHY di DPP Partai Demokrat melalui proses hukum. Namun, Kementerian Hukum dan HAM tak mengakui kepengurusan pimpinan Moeldoko.

“Ya, Pak Moeldoko harus minta maaf sama Pak AHY secara resmi. Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegarawanannnya bahwa apa yang dia lakukan salah. Salahnya itu bukan karena politik tapi karena hukum,” kata Benny di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (26/2).

Baca Juga:  Besok, Penetapan Fraksi di DPRD

Selain itu, dirinya juga mengingatkan agar Moeldoko juga meminta maaf kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. “Oleh sebab itu agar kebersamaan itu indah di kabinet sebaiknya Moeldoko menyampaiakan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan Mas AHY,” tegas Benny.

Namun, ia menilai Moeldoko tak perlu menghadap ke SBY karena sudah berupaya merebut Partai Demokrat secara ilegal. “Enggak usah lah (menghadap SBY), cukup minta maaf saja secara terbuka,” ucap Benny.

- Advertisement -

Menurutnya, momen salaman AHY dan Moeldoko di Istana Kepresidenan pada hari ini tak menandakan kalau keduanya telah berdamai. “Ya salaman formalitas ya, salaman tanpa makna tho, tidak meaningfull. Moeldoko sebagai negarawan ya, kalau mau negarawan (minta maaf) kalau enggak mau, ya, enggak usah,” serunya.(jpg)

Baca Juga:  Rakernas PAN 7 Desember Akan Menetapkan Jadwal Kongres
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K Harman meminta Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko untuk meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, salaman Moeldoko dengan AHY tak menandakan perdamaian.

Pasalnya, Moeldoko sem­pat ingin mengkudeta kepemimpinan AHY di DPP Partai Demokrat melalui proses hukum. Namun, Kementerian Hukum dan HAM tak mengakui kepengurusan pimpinan Moeldoko.

“Ya, Pak Moeldoko harus minta maaf sama Pak AHY secara resmi. Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegarawanannnya bahwa apa yang dia lakukan salah. Salahnya itu bukan karena politik tapi karena hukum,” kata Benny di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (26/2).

Baca Juga:  Besok, Penetapan Fraksi di DPRD

Selain itu, dirinya juga mengingatkan agar Moeldoko juga meminta maaf kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. “Oleh sebab itu agar kebersamaan itu indah di kabinet sebaiknya Moeldoko menyampaiakan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan Mas AHY,” tegas Benny.

Namun, ia menilai Moeldoko tak perlu menghadap ke SBY karena sudah berupaya merebut Partai Demokrat secara ilegal. “Enggak usah lah (menghadap SBY), cukup minta maaf saja secara terbuka,” ucap Benny.

Menurutnya, momen salaman AHY dan Moeldoko di Istana Kepresidenan pada hari ini tak menandakan kalau keduanya telah berdamai. “Ya salaman formalitas ya, salaman tanpa makna tho, tidak meaningfull. Moeldoko sebagai negarawan ya, kalau mau negarawan (minta maaf) kalau enggak mau, ya, enggak usah,” serunya.(jpg)

Baca Juga:  Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Pleno KPU Kepulauan Meranti

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari