Minggu, 21 Desember 2025
spot_img

Dosen Umrah Digitalisasi Bank Sampah KKBS, Kelola Keuangan Kini Lebih Transparan

RIAUPOS.CO – Tim dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Integrasi Akuntansi dan Teknologi di Bank Sampah Komunitas Keluarga Berdaya Sejahtera (KKBS) Tanjungpinang. Program yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2025 ini bertujuan memodernisasi pengelolaan keuangan bank sampah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Kegiatan pengabdian tersebut diketuai oleh Suci Wahyuliza dari Program Studi Akuntansi, dengan anggota Rizki Yuli Sari (Akuntansi) dan Mirza Ayunda Pratiwi (Bisnis Digital). Tim juga melibatkan mahasiswa Akuntansi Umrah secara aktif di lapangan sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat yang didanai DPPM.

Bank Sampah KKBS yang dipimpin Kemistia Eva merupakan salah satu penggerak ekonomi sirkular di Kota Tanjungpinang. Sejak berdiri pada Juli 2024, bank sampah ini aktif mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah rumah tangga dan kini memiliki sekitar 100 nasabah rutin. Setiap harinya, volume sampah yang dikelola mencapai sekitar 286 kilogram dengan pendapatan mingguan berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Baca Juga:  Dari Limbah Jadi Berkah, Unri Dampingi Desa Kualu Nenas Olah Nanas Jadi Produk Bernilai

Namun, pengelolaan keuangan yang masih dilakukan secara manual menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus. Untuk itu, tim Umrah mengembangkan sebuah website yang mengintegrasikan pencatatan transaksi, pengelolaan tabungan nasabah, serta fitur promosi digital dalam satu sistem yang praktis dan mudah digunakan.

Selama delapan bulan pelaksanaan program, tim juga memberikan pendampingan intensif kepada 10 pengurus aktif yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja, termasuk dua penyandang disabilitas. Pendampingan mencakup pelatihan operasional website, pencatatan keuangan sederhana, hingga pengembangan kreativitas dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi.

Hasilnya, digitalisasi sistem keuangan ini mulai memberikan dampak positif. Pengelolaan keuangan menjadi lebih rapi, cepat, dan transparan, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bergabung sebagai nasabah. Program ini juga memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu akuntansi dan teknologi untuk mendukung pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga:  Dosen STTP Kembangkan Alat Pakan Ikan Otomatis Berbasis IoT di Pekanbaru

RIAUPOS.CO – Tim dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Integrasi Akuntansi dan Teknologi di Bank Sampah Komunitas Keluarga Berdaya Sejahtera (KKBS) Tanjungpinang. Program yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2025 ini bertujuan memodernisasi pengelolaan keuangan bank sampah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Kegiatan pengabdian tersebut diketuai oleh Suci Wahyuliza dari Program Studi Akuntansi, dengan anggota Rizki Yuli Sari (Akuntansi) dan Mirza Ayunda Pratiwi (Bisnis Digital). Tim juga melibatkan mahasiswa Akuntansi Umrah secara aktif di lapangan sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat yang didanai DPPM.

Bank Sampah KKBS yang dipimpin Kemistia Eva merupakan salah satu penggerak ekonomi sirkular di Kota Tanjungpinang. Sejak berdiri pada Juli 2024, bank sampah ini aktif mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah rumah tangga dan kini memiliki sekitar 100 nasabah rutin. Setiap harinya, volume sampah yang dikelola mencapai sekitar 286 kilogram dengan pendapatan mingguan berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Baca Juga:  Tim Unri Hadirkan Inovasi, Limbah Nanas Kini Punya Nilai Jual Tinggi

Namun, pengelolaan keuangan yang masih dilakukan secara manual menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus. Untuk itu, tim Umrah mengembangkan sebuah website yang mengintegrasikan pencatatan transaksi, pengelolaan tabungan nasabah, serta fitur promosi digital dalam satu sistem yang praktis dan mudah digunakan.

Selama delapan bulan pelaksanaan program, tim juga memberikan pendampingan intensif kepada 10 pengurus aktif yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja, termasuk dua penyandang disabilitas. Pendampingan mencakup pelatihan operasional website, pencatatan keuangan sederhana, hingga pengembangan kreativitas dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi.

- Advertisement -

Hasilnya, digitalisasi sistem keuangan ini mulai memberikan dampak positif. Pengelolaan keuangan menjadi lebih rapi, cepat, dan transparan, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bergabung sebagai nasabah. Program ini juga memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu akuntansi dan teknologi untuk mendukung pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga:  Taja Lokakarya Urgensi Manajemen Mutu Pendidikan
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

RIAUPOS.CO – Tim dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Integrasi Akuntansi dan Teknologi di Bank Sampah Komunitas Keluarga Berdaya Sejahtera (KKBS) Tanjungpinang. Program yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2025 ini bertujuan memodernisasi pengelolaan keuangan bank sampah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Kegiatan pengabdian tersebut diketuai oleh Suci Wahyuliza dari Program Studi Akuntansi, dengan anggota Rizki Yuli Sari (Akuntansi) dan Mirza Ayunda Pratiwi (Bisnis Digital). Tim juga melibatkan mahasiswa Akuntansi Umrah secara aktif di lapangan sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat yang didanai DPPM.

Bank Sampah KKBS yang dipimpin Kemistia Eva merupakan salah satu penggerak ekonomi sirkular di Kota Tanjungpinang. Sejak berdiri pada Juli 2024, bank sampah ini aktif mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah rumah tangga dan kini memiliki sekitar 100 nasabah rutin. Setiap harinya, volume sampah yang dikelola mencapai sekitar 286 kilogram dengan pendapatan mingguan berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Baca Juga:  Peranan Paguyuban Kelas terhadap Sekolah

Namun, pengelolaan keuangan yang masih dilakukan secara manual menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus. Untuk itu, tim Umrah mengembangkan sebuah website yang mengintegrasikan pencatatan transaksi, pengelolaan tabungan nasabah, serta fitur promosi digital dalam satu sistem yang praktis dan mudah digunakan.

Selama delapan bulan pelaksanaan program, tim juga memberikan pendampingan intensif kepada 10 pengurus aktif yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja, termasuk dua penyandang disabilitas. Pendampingan mencakup pelatihan operasional website, pencatatan keuangan sederhana, hingga pengembangan kreativitas dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi.

Hasilnya, digitalisasi sistem keuangan ini mulai memberikan dampak positif. Pengelolaan keuangan menjadi lebih rapi, cepat, dan transparan, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bergabung sebagai nasabah. Program ini juga memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu akuntansi dan teknologi untuk mendukung pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga:  SMK Muti Pekanbaru Ikuti Bimtek

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari