Kamis, 19 September 2024

Anak Riau Raih Emas Bersejarah Bulutangkis Ganda Putri Paralimpide

TOKYO (RIAUPOS.CO) Sejarah besar tercipta dari arena Paralimpiade Tokyo 2020. Ganda putri para-badminton kelas SL3–SU5 Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah meraih emas Paralimpiade Tokyo 2020. Indonesia patut berbangga, khususnya Riau sebab, Leani, merupakan anak kelahiran Kampar, 30 tahun silam.

Pada partai final di Yoyogi National Gymnasium, Tokyo hari ini (4/9), mereka mengalahkan ganda Cina yang merupakan pasangan nomor dua dunia Cheng Hefang/Ma Huihui.

Ratri/Alim menang straight game dengan skor 21-18 dan 21-12. Pasangan Indonesia yang merupakan ganda putri nomor satu dunia itu memungkasi pertandingan dalam tempo 32 menit.

Ini adalah medali pertama kontingen Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020. Selain itu, Ratri/Alim menjadi orang Indonesia pertama yang meraih emas para-badminton di Olimpiade.

- Advertisement -

Ratri/Alim juga memutus masa puasa Indonesia yang tidak pernah meraih emas dalam 41 tahun terakhir.

Pada game pertama, Ratri/Alim terus mengendalikan permainan dan unggul 11-9, 15-14, 17-14, 19-15, dan mencapai game point dalam situasi 20-17. Ratri/Alim menutup game pertama dengan kemenangan 21-18.

- Advertisement -
Baca Juga:  Riau Raih Juara Umum Porwil X Sumatera

Pada awal game kedua, Ratri/Alim tertinggal 4-8. Namun, mereka mampu bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 8-8. Ratri/Alim mencapai interval lebih dulu dalam kondisi 11-9 dan terus berlari sampai tidak terkejar lawan.

Sumbangan emas Ratri/Alim disambut gembira oleh Chef de Mission kontingen Indonesia, Andi Herman. 

“Luar biasa, luar biasa, dan luar biasa. Itulah hasil maksimal yang diraih pemain Indonesia karena berhasil meraih medali emas pertama bagi kontingen Indonesia,” ucap Andi Herman dalam siaran pers NPC Indonesia.

Ungkapan kegembiraan dan rasa syukur juga disampaikan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun.

“Luar biasa. Sejak kita pertama kali datang ke Tokyo, medali emas inilah yang kita harapkan. Akhirnya kita pecah telur dengan berhasil meraih emas,” kata Senny.

Baca Juga:  Katering Timnas U-23, Pesan dari Warung Indo

“Terima kasih kepada Tuhan dan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia atas raihan medali emas ini. Semoga besok atas izin Tuhan, kita akan meraih medali emas lagi,” tambah Senny.

Sebelum medali emas yang diraih Ratri/Alim, Indonesia telah menambah satu medali perak juga dari para bulu tangkis tunggal putra SU5 melalui Dheva Anrimusti dan perunggu dari Suryo Nugroho.

Kesempatan Indonesia untuk menambah medali emas masih terbuka lebar. Masih ada dua wakil Indonesia yang akan tampil di dua nomor final.

Ratri akan tampil di final tunggal putri SL4 melawan pemain Cina, Cheng Hefang pada pukul 07.00 WIB.

Ratri kemudian akan kembali tampil di final ganda campuran SL3-SU5 berpasangan dangan Hary Susanto. Mereka melawan pasangan Prancis, Mazur Lucas/ Noel Faustine pada pukul 10.15 WIB.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra

 

TOKYO (RIAUPOS.CO) Sejarah besar tercipta dari arena Paralimpiade Tokyo 2020. Ganda putri para-badminton kelas SL3–SU5 Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah meraih emas Paralimpiade Tokyo 2020. Indonesia patut berbangga, khususnya Riau sebab, Leani, merupakan anak kelahiran Kampar, 30 tahun silam.

Pada partai final di Yoyogi National Gymnasium, Tokyo hari ini (4/9), mereka mengalahkan ganda Cina yang merupakan pasangan nomor dua dunia Cheng Hefang/Ma Huihui.

Ratri/Alim menang straight game dengan skor 21-18 dan 21-12. Pasangan Indonesia yang merupakan ganda putri nomor satu dunia itu memungkasi pertandingan dalam tempo 32 menit.

Ini adalah medali pertama kontingen Indonesia pada Paralimpiade Tokyo 2020. Selain itu, Ratri/Alim menjadi orang Indonesia pertama yang meraih emas para-badminton di Olimpiade.

Ratri/Alim juga memutus masa puasa Indonesia yang tidak pernah meraih emas dalam 41 tahun terakhir.

Pada game pertama, Ratri/Alim terus mengendalikan permainan dan unggul 11-9, 15-14, 17-14, 19-15, dan mencapai game point dalam situasi 20-17. Ratri/Alim menutup game pertama dengan kemenangan 21-18.

Baca Juga:  Inggris Pulangkan Jerman Lebih Cepat

Pada awal game kedua, Ratri/Alim tertinggal 4-8. Namun, mereka mampu bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 8-8. Ratri/Alim mencapai interval lebih dulu dalam kondisi 11-9 dan terus berlari sampai tidak terkejar lawan.

Sumbangan emas Ratri/Alim disambut gembira oleh Chef de Mission kontingen Indonesia, Andi Herman. 

“Luar biasa, luar biasa, dan luar biasa. Itulah hasil maksimal yang diraih pemain Indonesia karena berhasil meraih medali emas pertama bagi kontingen Indonesia,” ucap Andi Herman dalam siaran pers NPC Indonesia.

Ungkapan kegembiraan dan rasa syukur juga disampaikan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun.

“Luar biasa. Sejak kita pertama kali datang ke Tokyo, medali emas inilah yang kita harapkan. Akhirnya kita pecah telur dengan berhasil meraih emas,” kata Senny.

Baca Juga:  Jangan Tiru Dunga

“Terima kasih kepada Tuhan dan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia atas raihan medali emas ini. Semoga besok atas izin Tuhan, kita akan meraih medali emas lagi,” tambah Senny.

Sebelum medali emas yang diraih Ratri/Alim, Indonesia telah menambah satu medali perak juga dari para bulu tangkis tunggal putra SU5 melalui Dheva Anrimusti dan perunggu dari Suryo Nugroho.

Kesempatan Indonesia untuk menambah medali emas masih terbuka lebar. Masih ada dua wakil Indonesia yang akan tampil di dua nomor final.

Ratri akan tampil di final tunggal putri SL4 melawan pemain Cina, Cheng Hefang pada pukul 07.00 WIB.

Ratri kemudian akan kembali tampil di final ganda campuran SL3-SU5 berpasangan dangan Hary Susanto. Mereka melawan pasangan Prancis, Mazur Lucas/ Noel Faustine pada pukul 10.15 WIB.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari