Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Nasib Awak KRI Nanggala-402 Belum Diketahui, TNI Siapkan Evakuasi Medis

(RIAUPOS.CO) – Kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan masuk fase tenggelam (subsunk). Itu menyusul ditemukannya sejumlah bukti otentik berupa tumpahan minyak dan serpihan sejumlah benda yang diduga berkaitan dengan kapal tersebut. Temuan di perairan Bali itu mengindikasikan kerusakan pada bagian kapal selam.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, bukti-bukti yang ditemukan tim gabungan pencarian itu sekaligus mengubah status hilang kontak (submiss) Nanggala-402 menjadi subsunk (fase tenggelam). ’’Unsur-unsur TNI-AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala,’’ ujarnya kemarin (24/4).

Kapal selam Nanggala-402 dinyatakan submiss Rabu lalu (21/4). Pencarian pun dilakukan untuk menelusuri lokasi kapal tersebut. Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur. Mulai TNI-AL, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga:  Mahfud Minta Habib Rizieq Kooperatif

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menuturkan, serpihan yang ditemukan itu, antara lain, pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berisi greese (gemuk) yang telah berubah warna menjadi oranye, alas salat anak buah kapal (ABK), dan spons. Benda-benda itu diyakini sebagai komponen kapal selam.

’’Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum,’’ kata Yudo dalam konferensi pers (konpers) bersama panglima TNI tersebut.

Dia melanjutkan, tidak ada kapal lain dalam radius 10 mil yang melintas di sekitar lokasi penemuan barang. Jadi, benda-benda itu dapat dipastikan sebagai bagian dari Nanggala-402. Yudo menjelaskan, barang-barang tersebut tidak akan terangkat keluar kapal tanpa ada tekanan dari luar atau kerusakan.

Baca Juga:  Ade Firman Meninggal, Adik Ungkap Kenangan Masa Kecil

Dengan berbekal bukti temuan itu, pihaknya diminta meningkatkan status kapal selam ke fase subsunk. ’’Kami siapkan evakuasi teknis untuk penyelamatan ABK,’’ paparnya.

Mewakili TNI-AL, Yudo menyatakan keprihatinannya atas musibah hilangnya kapal selam yang dijuluki Monster Laut itu. Dia pun memastikan unsur-unsur yang melakukan pencarian tetap berusaha keras dengan segala risikonya. ’’Kedalaman laut yang terdeteksi 850 meter. Ini sangat riskan dan memiliki kesulitan cukup tinggi,’’ ujarnya.(tyo/c18/ttg/das)

 

Laporan JPG, Jakarta

 

(RIAUPOS.CO) – Kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan masuk fase tenggelam (subsunk). Itu menyusul ditemukannya sejumlah bukti otentik berupa tumpahan minyak dan serpihan sejumlah benda yang diduga berkaitan dengan kapal tersebut. Temuan di perairan Bali itu mengindikasikan kerusakan pada bagian kapal selam.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan, bukti-bukti yang ditemukan tim gabungan pencarian itu sekaligus mengubah status hilang kontak (submiss) Nanggala-402 menjadi subsunk (fase tenggelam). ’’Unsur-unsur TNI-AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala,’’ ujarnya kemarin (24/4).

- Advertisement -

Kapal selam Nanggala-402 dinyatakan submiss Rabu lalu (21/4). Pencarian pun dilakukan untuk menelusuri lokasi kapal tersebut. Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur. Mulai TNI-AL, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga:  Ade Firman Meninggal, Adik Ungkap Kenangan Masa Kecil

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menuturkan, serpihan yang ditemukan itu, antara lain, pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, botol berisi greese (gemuk) yang telah berubah warna menjadi oranye, alas salat anak buah kapal (ABK), dan spons. Benda-benda itu diyakini sebagai komponen kapal selam.

- Advertisement -

’’Barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum,’’ kata Yudo dalam konferensi pers (konpers) bersama panglima TNI tersebut.

Dia melanjutkan, tidak ada kapal lain dalam radius 10 mil yang melintas di sekitar lokasi penemuan barang. Jadi, benda-benda itu dapat dipastikan sebagai bagian dari Nanggala-402. Yudo menjelaskan, barang-barang tersebut tidak akan terangkat keluar kapal tanpa ada tekanan dari luar atau kerusakan.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi di KPU dan Panwalu Bengkalis Akan Meningkat ke Penyidikan

Dengan berbekal bukti temuan itu, pihaknya diminta meningkatkan status kapal selam ke fase subsunk. ’’Kami siapkan evakuasi teknis untuk penyelamatan ABK,’’ paparnya.

Mewakili TNI-AL, Yudo menyatakan keprihatinannya atas musibah hilangnya kapal selam yang dijuluki Monster Laut itu. Dia pun memastikan unsur-unsur yang melakukan pencarian tetap berusaha keras dengan segala risikonya. ’’Kedalaman laut yang terdeteksi 850 meter. Ini sangat riskan dan memiliki kesulitan cukup tinggi,’’ ujarnya.(tyo/c18/ttg/das)

 

Laporan JPG, Jakarta

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari