Minggu, 10 November 2024

Temukan Lapisan Keramik Anti Leleh, Dosen ITS Finalis Award di Eropa

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Prestasi gemilang kembali dicatatkan ilmuan Tanah Air. Fahmi Mubarok, ilmuan sekaligus dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menjadi finalis peraih European Inventor Award 2022. Berkat inovasinya berupa lapisan keramik anti leleh atau tahan dari suhu yang tinggi.

Inovasi lapisan keramik yang tidak memiliki titik leleh itu dihasilkan Fahmi bersama ahli kimia dan insinyur dari Spanyol bernama Nuria Espallargas. Kolaborasi keduanya menghasilkan lapisan pelindung semprot yang sangat inovatif. Melalui lapisan semprot tersebut, bahan keramik tidak memiliki titik leleh.

- Advertisement -

“Sehingga bisa tahan terhadap suhu yang tinggi,” kata Fahami dalam keterangannya Jumat (19/5/2022).

Aplikasi dari temuan Fahmi tersebut sangat banyak. Di antaranya dalam penggunaan pelapis industri (industrial coating) yang lebih tipis dan ringan. Kemudian penyemprotan cairan atau meterial itu ke rem mobil atau kereta-kereta untuk menambah usia karena lebih tahan dari aus. Bahkan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency) tengah menguji pelapis temuan Fahmi itu untuk keperluan misi antariksa ke bulan dan planet Mars.

Baca Juga:  Muhiba Championship 2020 Meriah

Fahmi mengatakan konsepnya adalah melindungi partikel. Konsep ini sudah dikenal dalam industri penyemprotan termal. Tetapi belum pernah digunakan untuk keramik tanpa titik leleh. Dia dan Espallargas akhirnya memutuskan menggunakan Yttrium Aluminium Garnet.

- Advertisement -

“Yaitu sejenis oksida yang dapat menahan suhu ekstrem yang digunakan dalam penyemprotan termal,” katanya.

Fahmi menamatkan studi sarjana di Teknik Material Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian meraih gelar master Ilmu Material di Universitas Teknologi Hamburg, Jerman. Di tengah tugasnya sebagai dosen di ITS Surabaya, Fahmi melanjutkan studi doktoral di Norwegian University of Science and Technology.

Bersama Espallargas, Fahmi mendirikan perusahaan bernama Seram Coating. Kemudian pada 2017 dia kembali ke Indonesia untuk menjadi dosen di ITS Surabaya. Meskipun begitu dia masih sering terlibat proyek di Seram Coating.

Baca Juga:  Pengelolaan Asuransi di Indonesia Bobrok

Untuk diketahui pengumuman finalis European Inventor Award 2022 diumumkan oleh Kantor Paten Eropa (European Patent Office/EPO) di Munich, Jerman pada 17 Mei lalu. Dalam kesempatan itu, Presiden EPO Antonio Campinos mengatakan Fahmi dan Espallargas sangat jenius.

“Mereka berhasil memecahkan masalah yang diyakini mustahil oleh ahli di bidangnya,” katanya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Prestasi gemilang kembali dicatatkan ilmuan Tanah Air. Fahmi Mubarok, ilmuan sekaligus dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menjadi finalis peraih European Inventor Award 2022. Berkat inovasinya berupa lapisan keramik anti leleh atau tahan dari suhu yang tinggi.

Inovasi lapisan keramik yang tidak memiliki titik leleh itu dihasilkan Fahmi bersama ahli kimia dan insinyur dari Spanyol bernama Nuria Espallargas. Kolaborasi keduanya menghasilkan lapisan pelindung semprot yang sangat inovatif. Melalui lapisan semprot tersebut, bahan keramik tidak memiliki titik leleh.

- Advertisement -

“Sehingga bisa tahan terhadap suhu yang tinggi,” kata Fahami dalam keterangannya Jumat (19/5/2022).

Aplikasi dari temuan Fahmi tersebut sangat banyak. Di antaranya dalam penggunaan pelapis industri (industrial coating) yang lebih tipis dan ringan. Kemudian penyemprotan cairan atau meterial itu ke rem mobil atau kereta-kereta untuk menambah usia karena lebih tahan dari aus. Bahkan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency) tengah menguji pelapis temuan Fahmi itu untuk keperluan misi antariksa ke bulan dan planet Mars.

- Advertisement -
Baca Juga:  Warga Dilarang Masuk-Keluar Sumbar

Fahmi mengatakan konsepnya adalah melindungi partikel. Konsep ini sudah dikenal dalam industri penyemprotan termal. Tetapi belum pernah digunakan untuk keramik tanpa titik leleh. Dia dan Espallargas akhirnya memutuskan menggunakan Yttrium Aluminium Garnet.

“Yaitu sejenis oksida yang dapat menahan suhu ekstrem yang digunakan dalam penyemprotan termal,” katanya.

Fahmi menamatkan studi sarjana di Teknik Material Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian meraih gelar master Ilmu Material di Universitas Teknologi Hamburg, Jerman. Di tengah tugasnya sebagai dosen di ITS Surabaya, Fahmi melanjutkan studi doktoral di Norwegian University of Science and Technology.

Bersama Espallargas, Fahmi mendirikan perusahaan bernama Seram Coating. Kemudian pada 2017 dia kembali ke Indonesia untuk menjadi dosen di ITS Surabaya. Meskipun begitu dia masih sering terlibat proyek di Seram Coating.

Baca Juga:  Ayu Azhari Tak Pusingkan Anak dan Adiknya Dipenjara

Untuk diketahui pengumuman finalis European Inventor Award 2022 diumumkan oleh Kantor Paten Eropa (European Patent Office/EPO) di Munich, Jerman pada 17 Mei lalu. Dalam kesempatan itu, Presiden EPO Antonio Campinos mengatakan Fahmi dan Espallargas sangat jenius.

“Mereka berhasil memecahkan masalah yang diyakini mustahil oleh ahli di bidangnya,” katanya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari