Selasa, 11 November 2025
spot_img

RS Awal Bros Pekanbaru Taja Beragam Kegiatan

PEKANBARU (rIAUPOS.CO) — Untuk mengedukasi masyarakat sekaligus memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh setiap 14 November,  RS Awal Bros Pekanbaru melaksanakan berbagai kegiatan menarik, Sabtu (16/11). Kegiatan tersebut  di antaranya senam diabetes, pemeriksaan kesehatan gratis dan seminar awam.

 

Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK menjelaskan, selain senam diabetes juga digelar senam zumba, healthy cooking serta edukasi kesehatan bersama dua  narasumber yakni dr Irma Wahyuni SpPD dan dr Eka Maya Sari Sp GK.

"Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di berbagai cabang RS Awal Bros Grup lainnya di seluruh Indonesia. Kami berharap dengan adanya edukasi kesehatan ini masyarakat lebih paham apa itu penyakit diabetes dan bagaimana cara penanganan tepatnya," ucapnya.

Baca Juga:  Benarkan Kunyit Bisa Dijadikan Obat Anti Kanker?

Sementara itu, dr Irma Wahyuni SpPD mengatakan, gejala-gejala penyakit diabetes di antaranya sering buang air kecil, sering lapar, mudah halus, tambahan lainnya seperti ada gatal-gatal yang tidak hilang-hilang, penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas, disfungsi seksual potensi terus yang tidak sembuh-sembuh yang makin hancur rontok.

Bahkan, akibat kurangnya pengetahuan terhadap gejala-gejala tersebut membuat masyarakat enggan untuk mendeteksi secara dini dirinya punya risiko diabetes atau tidak. “Sebenarnya semua faktor risiko itu bisa deteksi lebih dini dengan mulai menjalankan gaya hidup sehat,’’ ujarnya.

"Pasalnya ke depan, risiko diabetes itu akan meningkat pada usia muda. Jadinya kalau saya bilang di usia 45 tahun baru risiko diabetes, tapi saat ini penyakit diabetes datang dan muncul pada umur 20 tahunan. Dan banyak sekali yang sudah dengan komplikasi benda sehingga ada pergeseran prevalensi penyakit," tambahnya.

Baca Juga:  Ada Beasiswa Utusan Daerah, Polsri Kampus Siak dan Baznas Teken MoU

Pengetahuan keluarga dalam hal penyakit diabetes ini sangat penting agar dapat meminimalisir faktor risiko anggota keluarganya terkena penyakit yang banyak merenggut jiwa.

"Empat dari lima keluarga di Indonesia tidak tahu kalau anggota keluarganya memiliki risiko terkena diabetes. Itu sebabnya pentingnya pengecekan kesehatan secara berkala, dan memperbaiki pola hidup sehat agar dapat mencegah diri dari penyakit diabetes," terangnya.(das)

Laporan: PRAPTI DWI LESTARI

PEKANBARU (rIAUPOS.CO) — Untuk mengedukasi masyarakat sekaligus memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh setiap 14 November,  RS Awal Bros Pekanbaru melaksanakan berbagai kegiatan menarik, Sabtu (16/11). Kegiatan tersebut  di antaranya senam diabetes, pemeriksaan kesehatan gratis dan seminar awam.

 

Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK menjelaskan, selain senam diabetes juga digelar senam zumba, healthy cooking serta edukasi kesehatan bersama dua  narasumber yakni dr Irma Wahyuni SpPD dan dr Eka Maya Sari Sp GK.

"Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di berbagai cabang RS Awal Bros Grup lainnya di seluruh Indonesia. Kami berharap dengan adanya edukasi kesehatan ini masyarakat lebih paham apa itu penyakit diabetes dan bagaimana cara penanganan tepatnya," ucapnya.

Baca Juga:  Mimbar Berusia 263 Tahun Hiasi Keelokan Masjid Syahabuddin Siak

Sementara itu, dr Irma Wahyuni SpPD mengatakan, gejala-gejala penyakit diabetes di antaranya sering buang air kecil, sering lapar, mudah halus, tambahan lainnya seperti ada gatal-gatal yang tidak hilang-hilang, penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas, disfungsi seksual potensi terus yang tidak sembuh-sembuh yang makin hancur rontok.

- Advertisement -

Bahkan, akibat kurangnya pengetahuan terhadap gejala-gejala tersebut membuat masyarakat enggan untuk mendeteksi secara dini dirinya punya risiko diabetes atau tidak. “Sebenarnya semua faktor risiko itu bisa deteksi lebih dini dengan mulai menjalankan gaya hidup sehat,’’ ujarnya.

"Pasalnya ke depan, risiko diabetes itu akan meningkat pada usia muda. Jadinya kalau saya bilang di usia 45 tahun baru risiko diabetes, tapi saat ini penyakit diabetes datang dan muncul pada umur 20 tahunan. Dan banyak sekali yang sudah dengan komplikasi benda sehingga ada pergeseran prevalensi penyakit," tambahnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  1.000 Warga Pernah Kontak Pasien Positif Pasar Raya Padang Diuji Swab

Pengetahuan keluarga dalam hal penyakit diabetes ini sangat penting agar dapat meminimalisir faktor risiko anggota keluarganya terkena penyakit yang banyak merenggut jiwa.

"Empat dari lima keluarga di Indonesia tidak tahu kalau anggota keluarganya memiliki risiko terkena diabetes. Itu sebabnya pentingnya pengecekan kesehatan secara berkala, dan memperbaiki pola hidup sehat agar dapat mencegah diri dari penyakit diabetes," terangnya.(das)

Laporan: PRAPTI DWI LESTARI

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (rIAUPOS.CO) — Untuk mengedukasi masyarakat sekaligus memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh setiap 14 November,  RS Awal Bros Pekanbaru melaksanakan berbagai kegiatan menarik, Sabtu (16/11). Kegiatan tersebut  di antaranya senam diabetes, pemeriksaan kesehatan gratis dan seminar awam.

 

Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK menjelaskan, selain senam diabetes juga digelar senam zumba, healthy cooking serta edukasi kesehatan bersama dua  narasumber yakni dr Irma Wahyuni SpPD dan dr Eka Maya Sari Sp GK.

"Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di berbagai cabang RS Awal Bros Grup lainnya di seluruh Indonesia. Kami berharap dengan adanya edukasi kesehatan ini masyarakat lebih paham apa itu penyakit diabetes dan bagaimana cara penanganan tepatnya," ucapnya.

Baca Juga:  Dua Waitress dan LC Diamankan Bersama Lima Pil Ekstasi

Sementara itu, dr Irma Wahyuni SpPD mengatakan, gejala-gejala penyakit diabetes di antaranya sering buang air kecil, sering lapar, mudah halus, tambahan lainnya seperti ada gatal-gatal yang tidak hilang-hilang, penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas, disfungsi seksual potensi terus yang tidak sembuh-sembuh yang makin hancur rontok.

Bahkan, akibat kurangnya pengetahuan terhadap gejala-gejala tersebut membuat masyarakat enggan untuk mendeteksi secara dini dirinya punya risiko diabetes atau tidak. “Sebenarnya semua faktor risiko itu bisa deteksi lebih dini dengan mulai menjalankan gaya hidup sehat,’’ ujarnya.

"Pasalnya ke depan, risiko diabetes itu akan meningkat pada usia muda. Jadinya kalau saya bilang di usia 45 tahun baru risiko diabetes, tapi saat ini penyakit diabetes datang dan muncul pada umur 20 tahunan. Dan banyak sekali yang sudah dengan komplikasi benda sehingga ada pergeseran prevalensi penyakit," tambahnya.

Baca Juga:  Mimbar Berusia 263 Tahun Hiasi Keelokan Masjid Syahabuddin Siak

Pengetahuan keluarga dalam hal penyakit diabetes ini sangat penting agar dapat meminimalisir faktor risiko anggota keluarganya terkena penyakit yang banyak merenggut jiwa.

"Empat dari lima keluarga di Indonesia tidak tahu kalau anggota keluarganya memiliki risiko terkena diabetes. Itu sebabnya pentingnya pengecekan kesehatan secara berkala, dan memperbaiki pola hidup sehat agar dapat mencegah diri dari penyakit diabetes," terangnya.(das)

Laporan: PRAPTI DWI LESTARI

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari