JAKARTA DAN PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berencana menetapkan besaran zakat fitrah 2024 sebesar Rp55 ribu untuk setara beras seberat 2,5 kilogram (kg). Angka tersebut menyesuaikan harga beras yang terus naik saat ini.
Ketua Baznas RI Noor Achmad mengungkapkan, sebelumnya, pihaknya sudah menetapkan acuan sebesar Rp45 ribu per orang. Namun, besaran itu akan ditinjau kembali merespons kondisi harga bahan pokok saat ini.”Saat rapat manajemen akan kita tetapkan Rp55 ribu per kepala mengingat harga beras naik tajam. Itu setara dengan 2,5 kilogram untuk satu kepala. Jika ada yang menambahi jadi Rp60 ribu sampai Rp100 ribu per kepala, tidak ada masalah,” paparnya di Jakarta, Jumat (8/3).
Dalam kesempatan itu, dia turut menyampaikan target pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sepanjang Ramadan tahun ini. Pengumpulan zakat ditargetkan mencapai Rp430 miliar. Target tersebut meningkat ketimbang Ramadan 2023. Tahun lalu dana ZIS Baznas Pusat yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp336 miliar.
Sementara itu, pimpinan Baznas bidang pengumpulan Rizaludin Kurniawan menambahkan, untuk mewujudkan target, Baznas berupaya melakukan berbagai strategi pengumpulan. Salah satunya memperkuat zakat perusahaan dan program zakat karyawan langsung untuk korporasi perorangan.
”Target penghimpunan ZIS Rp430 miliar ini hanya untuk di Baznas Pusat, sementara target penghimpunan ZIS nasional selama Ramadan 2024 sebesar Rp11 triliun (on balance sheet dan off balance sheet),” katanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Baznas juga akan memperkuat program di luar negeri kerja sama dengan badan filantropi luar negeri seperti yang sudah dilakukan dengan KSrelief. Ada pula zakat priority, yang merupakan perolehan zakat perorangan di atas Rp250 juta.
Di sisi lain, Kementerian Agama (Kemenag) kembali mengimbau masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghormati terhadap perbedaan awal puasa Ramadan tahun ini. Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie mengungkapkan, puasa Ramadan tahun ini di Indonesia dipastikan tidak diawali secara bersama-sama.
Mayoritas umat Islam akan mengawali puasa Ramadan tahun ini pada 11 Maret dan atau 12 Maret. Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah mengumumkan awal puasa Ramadan pada 11 Maret 2024. Sementara itu, pemerintah baru akan menggelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024. Sidang bakal memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini dimulai pada 11 atau 12 Maret.
Meski demikian, ada kelompok jemaah yang sudah mulai puasa pada 7 Maret. Ada juga yang akan memulai berpuasa pada 10 Maret. ”Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadan 1445 H/2024 M. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan,” ujarnya.
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 11 Maret 2024
Sesuai dengan maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 1/MLM/1.0/E/2024, Pemimpin Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada tanggal 11 Maret 2024 dan 1 Syawal 1445 H jatuh pada tanggal 10 April 2024.
Ketua PW Muhammadiyah Riau Hendri Sayuti mengatakan, penetapan awal puasa atau 1 Ramadan dan 1 Syawal 1445 H menggunakan sistim hisab hakiki wujudul hilal. Di mana ada tiga indikator yang harus dipenuhi yakni terjadi ijtima atau konjungsi, ijtima sebelum matahari terbenam dan lebih dulu terbenam matahari dari pada bulan.
‘‘Pada tahun ini, kemungkinan akan terjadi perbedaan penetapan 1 Ramadan antara Muhammadiyah dan pemerintah. Meski demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah karena masyarakat muslim Indonesia sudah terbiasa dan saling menghormati,’’ ujarHendri Sayuti saat mengumumkan di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Jumat (8/3).
“In sya Allah, warga Muhammadiyah akan mulai berpuasa pada hari Senin (11/3). Pada Ramadan kali ini, Umri juga akan melaksanakan sejumlah kegiatan dengan mengusung tema Ramadan Ceria Mencerahkan Semesta,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Umri Dr Saidul Amin mengungkapkan, ada sejumlah rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Umri selama Ramadan nanti. Puncaknya yakni kegiatan tablig akbar dan penyerahan santunan duafa kepada 1.000 orang fakir miskin pada tanggal 2 April 2024, dengan menghadirkan Ustaz Abdul Somad.
“Alhamduliah, perayaan Idul Fitri antara pemerintah dan Muhammadiyah berkemungkinan sama. Kira berharap, pelaksanaan Salat Idulfitri di Umri harus menjadi Salat Idulfitri terbaik dengan menghadirkan iman dan khatib terbaik,” ujarnya.(mia/c6/ttg/sol/das)
Laporan JPG dan SOLEH SAPUTRA, Jakarta dan Pekanbaru